Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Baru-baru ini, komunitas sains ternama merilis video mengejutkan. Video berdurasi dua menit dua puluh satu detik itu, dibuka dengan musik alam, sudut pandang dari atas hutan, lalu menukik detail di antara pepohonan. Video dipandu oleh narator perempuan yang suara awalnya tenang bersahaja, yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan pemikat penontonnya.
Dalam tampilan awal, terlihat simpanse-simpanse dengan komunitasnya sedang aktivitas biasa saja pada hari biasa pula. Tanggal pengamatan berubah. Mulai terlihat seekor simpanse muncul, dari arah perbatasan hutan dengan perkebunan milik manusia pada suatu siang. Simpanse itu repot membawa gergaji mesin dan tampak sedang memberitahu rahasia dalam bahasa simpanse. Tampilan video dipercepat melompati pekan. Terlihat simpanse-simpanse lelaki kini sibuk rakus menebangi pohon, istri mereka latihan duduk nyaman di kursi kayu sambil berusaha membaca buku kertas, sementara anak mereka saling pamer cara mahir menggunakan tusuk gigi pada teman-temannya. Melompati bulan, terlihat rumah-rumah kayu berdiri, dengan sisi batu-batu, bentang jalan dengan plang gambar pisang, pagar-pagar, dan roda-roda kayu diuji coba oleh simpanse pekerja dalam pengawasan simpanse berdasi yang tak lelah memaki-maki. Melompati tahun, suasana hutan berubah jadi tandus, gerah, dan berdebu. Pohon tempat kamera tersembunyi, ikut ditebangi. Drone kamera, yang menyusul dikirim ke atasnya, memperlihatkan suasana aneh, tapi terasa akrab. Singa-singa, harimau, gajah, juga trenggiling tampak dikurung jeruji kayu jadi tontonan rombongan simpanse wisata. Sisi hutan dibakar. Lubang galian menganga tersebar pada kontur tanah merah. Lalu, mengapa terlihat ada dua manusia di dekat tumpukan kayu batas hutan sana, bersama simpanse berdasi, bersepatu, saling tertawa bagi-membagi uang kertas? Ada apa ini? Tanya narator mulai tidak tenang.
Kamera tiba-tiba beralih suasana pantai. Terlihat hiu seukuran papan selancar berenang ke tepian membuang kepala ikan cucut, sisa makan siangnya, pada hamparan kasar pasir pantai. Menyusul penyu yang melempar dengan santai cangkang-cangkang kerang putih, dari dalam kantong ubur-ubur merah jambu, yang ia bawa dari kendalaman laut. Tak lama kemudian, buaya laut memuntahkan plastik-plastik deterjen, bungkus jajan, dan sisa wadah pasta gigi ke pantai yang sama kumuhnya. Plastik-plastik itu terempas angin, tercium ombak, terombang-ambing ke laut bersama sampah-sampah lain, sampah sisa perilaku umat manusia. Ada apa ini? Tanya narator semakin tidak tenang. Mengapa hewan-hewan di hutan dan di laut mendadak jadi berperilaku manusiawi begini sih? Apa terkena virus? Apa benar itu virus perilaku buruk manusia yang menular? Lewat mana? Udara? Air? Tatapan mata? Bagaimana penjelasan WHO, ilmuwan, dan para psikolog hewan tentang fenomena yang mengejutkan ini? Tanya narator perempuan itu mengakhiri videonya, tepat pada detik ke dua puluh satu, sebelum layar gelap.
(2021)