Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Aksi
Gua Bolu
0
Suka
76
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

“Eh, Nak…, kenapa masih di sini? Kamu belum tidur?” tanya Nenek yang sudah menyelamatkanku. Wanita tua yang baik itu, kemudian ikut duduk di sebelahku, di depan gubuk. Kami  duduk menatap ke bibir pantai di kejauhan.

“Belum,Nek. Di kota, aku biasa tidur larut malam, begadang bersama temanku. Tapi, sekarang kami terpisah.”

“Bagaimana ceritanya?”

Aku mulai menceritakan apa yang sudah terjadi, seingatku. Nenek mendengar tanpa  menyela sekali pun.

“Ah! Apakah yang berulah lagi itu monster Gramy, ya?” tanya Nenek setelah aku selesai menceritakan yang sudah kualami.

“Aku tidak tahu, Nek. Saat ini aku memikirkan nasib temanku yang disambar elang raksasa dan dibawa terbang entah ke mana.”

Tiba-tiba dari arah kejauhan aku melihat ada cahaya yang melayang dan turun sampai bibir pantai.

Apakah itu helikopter SAR? Ataukah cahaya dari makhluk raksasa lainnya? Ahhh…, kenapa semua di sini terasa tidak masuk akal? batinku mulai  kesal sendiri.

“Ayo, Nek, kita masuk ke dalam. Sebaiknya kita istirahat agar besok bisa bangun dengan bugar,” ajakku mengakhiri perbincangan dan kami berdua melangkah masuk.

***

Gua Bolu - Nisty.

Sungguh tidak terduga, ternyata Agin dan Bolu adalah teman lama. Sedikit cerita mengalir dari mereka berdua tentang perkenalan dan kebersamaan keduanya berpetualang. 

Perbincangan berakhihr ketika Bolu mengajak tidur. Dia dan Agin cepat sekali pulasnya. Aku pun mulai mengantuk. Tapi, aku meihat Claude yang tidur miring di paha Bolu, menatap jauh keluar mulut gua.

“Kenapa belum tidur?” tanyaku.

“Sudah berapa waktu yang kulewati? Sudah berapa lama aku di pulai ini? Bagaimana nasib temanku?”

Aku diam saja. Terkadang, diam memang lebih baik ketimbang memberikan jawaban palsu.

“Istirahatlah. Besok kita akan mencari temanmu dan melawan monster laut itu.”

Kulihat Claude mengangguk, lalu merapatkan jaketnya. Aku pun kemudian tertidur.

Sang surya kembali bangkit dari Timur, menggantikan tugas rembulan menyinari alam. Kami pun mulai bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan. Tak lupa kami mengucaopkan terima kasih apdanya.

“Terima  kasih, Bolu. Aku akan pergi melawan monster laut itu,” pamit Agin.

“Kau tidak akan meninggalkan teman lamamu ini, ‘kan?” Bolu tersenyum lebar ke Agin. Dia kemudian mengambil perlengkapannya juga senjata.

Kini kelompok kecil  kami, bertambah satu anggota lagi, Bolu.

***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Aksi
Flash
Gua Bolu
karyasmpitinsankamil
Flash
Bronze
Mengantar Rana
Silvarani
Flash
Ghostwing
Fajar R
Flash
Reverse #2 : Mata
Yesno S
Flash
Bronze
Desert
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Misi Kemanusiaan
Afri Meldam
Novel
Seven seas adventure.
Ahmad hafsh
Cerpen
Batu Eramis
zain zuha
Novel
Patih Nyasar!
Syarif Hidayatullah
Flash
Jalan yang Penuh Tantangan
netizenia indonesia
Novel
THE VISIBILITY
Dwi Budiase
Cerpen
Bronze
Banjar Banyu 3022
Agus Puguh Santosa
Novel
Tomasz, pemburu kuda besi
Adi Windardi
Cerpen
The Story of Life
Sayidina Ali
Skrip Film
Lady Advocate (Script)
Didik Suharsono
Rekomendasi
Flash
Gua Bolu
karyasmpitinsankamil
Flash
Pinggiran Pulau (Yard)
karyasmpitinsankamil
Flash
Lembah Fever—Nisty
karyasmpitinsankamil
Flash
Yard
karyasmpitinsankamil
Flash
Tim Penyelamat
karyasmpitinsankamil
Cerpen
Bronze
Mencari Cara Pulang
karyasmpitinsankamil
Flash
Pulau Ginjer
karyasmpitinsankamil