Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Aksi
Gua Bolu
0
Suka
1,054
Dibaca

“Eh, Nak…, kenapa masih di sini? Kamu belum tidur?” tanya Nenek yang sudah menyelamatkanku. Wanita tua yang baik itu, kemudian ikut duduk di sebelahku, di depan gubuk. Kami  duduk menatap ke bibir pantai di kejauhan.

“Belum,Nek. Di kota, aku biasa tidur larut malam, begadang bersama temanku. Tapi, sekarang kami terpisah.”

“Bagaimana ceritanya?”

Aku mulai menceritakan apa yang sudah terjadi, seingatku. Nenek mendengar tanpa  menyela sekali pun.

“Ah! Apakah yang berulah lagi itu monster Gramy, ya?” tanya Nenek setelah aku selesai menceritakan yang sudah kualami.

“Aku tidak tahu, Nek. Saat ini aku memikirkan nasib temanku yang disambar elang raksasa dan dibawa terbang entah ke mana.”

Tiba-tiba dari arah kejauhan aku melihat ada cahaya yang melayang dan turun sampai bibir pantai.

Apakah itu helikopter SAR? Ataukah cahaya dari makhluk raksasa lainnya? Ahhh…, kenapa semua di sini terasa tidak masuk akal? batinku mulai  kesal sendiri.

“Ayo, Nek, kita masuk ke dalam. Sebaiknya kita istirahat agar besok bisa bangun dengan bugar,” ajakku mengakhiri perbincangan dan kami berdua melangkah masuk.

***

Gua Bolu - Nisty.

Sungguh tidak terduga, ternyata Agin dan Bolu adalah teman lama. Sedikit cerita mengalir dari mereka berdua tentang perkenalan dan kebersamaan keduanya berpetualang. 

Perbincangan berakhihr ketika Bolu mengajak tidur. Dia dan Agin cepat sekali pulasnya. Aku pun mulai mengantuk. Tapi, aku meihat Claude yang tidur miring di paha Bolu, menatap jauh keluar mulut gua.

“Kenapa belum tidur?” tanyaku.

“Sudah berapa waktu yang kulewati? Sudah berapa lama aku di pulai ini? Bagaimana nasib temanku?”

Aku diam saja. Terkadang, diam memang lebih baik ketimbang memberikan jawaban palsu.

“Istirahatlah. Besok kita akan mencari temanmu dan melawan monster laut itu.”

Kulihat Claude mengangguk, lalu merapatkan jaketnya. Aku pun kemudian tertidur.

Sang surya kembali bangkit dari Timur, menggantikan tugas rembulan menyinari alam. Kami pun mulai bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan. Tak lupa kami mengucaopkan terima kasih apdanya.

“Terima  kasih, Bolu. Aku akan pergi melawan monster laut itu,” pamit Agin.

“Kau tidak akan meninggalkan teman lamamu ini, ‘kan?” Bolu tersenyum lebar ke Agin. Dia kemudian mengambil perlengkapannya juga senjata.

Kini kelompok kecil  kami, bertambah satu anggota lagi, Bolu.

***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Aksi
Flash
Gua Bolu
karyasmpitinsankamil
Novel
Bronze
BACK TO 18 AGAIN
Safinatun naja
Flash
Bronze
Detik Terakhir
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Bronze
Pemanah Angin
Nabilla Shafira
Novel
Black Coffee
rizky al-faruqi
Flash
Lanang
Anggoro Gunawan
Cerpen
Proletariat
Faristama Aldrich
Skrip Film
Efek Domino
Xaveriemil Okmarulia
Novel
Bronze
Obituari Sang Mafia
Galih Aditya
Novel
The Elder: Perang Lima Tahun
Manu de Hart
Flash
Meraih Asa, Menggapai Impian
Sandra Arq
Flash
First Meeting
Yue Andrian
Flash
Bronze
World War Samurai
Silvarani
Novel
Gold
HYPNOSIS FOR CAREER
Mizan Publishing
Flash
Amongst Laughters
Adinda Amalia
Rekomendasi
Flash
Gua Bolu
karyasmpitinsankamil
Flash
Lembah Fever—Nisty
karyasmpitinsankamil
Cerpen
Bronze
Mencari Cara Pulang
karyasmpitinsankamil
Flash
Tim Penyelamat
karyasmpitinsankamil
Flash
Yard
karyasmpitinsankamil
Flash
Pulau Ginjer
karyasmpitinsankamil
Flash
Pinggiran Pulau (Yard)
karyasmpitinsankamil