Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Komedi
Manisnya Janji, Pahitnya Kenyataan
0
Suka
671
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

Kau bilang, aku manis seperti teh tarik hangat.

Diminum pelan, dinikmati dalam senyap,

Disesap di antara obrolan ringan dan tawa yang mengambang di udara kafe estetik—

latar belakang foto untuk story-mu malam itu.

Katamu, aku menenangkan seperti remang lampu kafe,

lembut…

hangat…

cukup untuk bikin nyaman,

tapi tidak pernah benar-benar jadi terang.

Di chat tengah malam,

kau ketik janji pakai titik-titik tiga,

katanya, “Nanti kita ke sana bareng, ya…”

Aku menunggu “kapan”-nya,

tapi yang datang malah “lagi sibuk”-nya.

Di kolom komentar,

kau sematkan emoji hati,

disusul dengan:

“Next time, janji beneran ini mah!”

Tapi semua janjimu seperti minuman boba:

Bungkusnya gemerlap,

sedotannya besar,

ekspektasinya manis…

Begitu dihisap,

yang tumpah ke lidah cuma es batu.

Boba-nya entah nyangkut di mana,

mungkin lagi berembuk dengan alasanmu yang tak kunjung turun ke meja realita.

Kau hadir seperti promosi buy one get hope free,

katanya “spesial buat kamu,”

padahal stoknya terbatas…

dan aku bukan pelanggan prioritas.

Hari ini,

aku temukan lagi sisa manismu di dasar gelas,

dingin, hambar, tanpa sendok pengaduk.

Mengendap bersama tanya yang tak selesai:

Apakah janji itu memang dibuat untuk ditepati,

atau sekadar pengisi ruang hampa di antara dua tegukan kopi?

Dan kau tahu?

Kau tak perlu kembali.

Aku sudah dibungkus plastik,

disegel dengan sedotan miring,

dibuang ke tempat sampah yang tepat:

kenangan.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Komedi
Flash
Manisnya Janji, Pahitnya Kenyataan
Nara Senandika
Flash
Pilot
Andriyana
Cerpen
Bronze
Kopi 6
syaifulloh
Flash
Gengsi! (Kebaikan Dari Ocehan Bunda)
Siddfen
Flash
Bronze
BONIE!!!
Deeta Pratiwi
Cerpen
Tetangga Selebrita
Hilmiatu Zahra
Flash
Bronze
Kamis Bahagia
Arif Holy
Flash
Penghuni Baru
Afri Meldam
Cerpen
Lelaki yang Menyobek-nyobek Hidungku
Fazil Abdullah
Cerpen
Bronze
Dravoryans: Kota Goblin, Monumen Es, dan Ranjau yang Dilupakan
Darian Reve
Cerpen
Aku Dan My Oboss
Lavender Fla
Flash
Satu Jam Saja
Hans Wysiwyg
Flash
Bronze
Susu Sapi KW
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Bronze
Catatan Mas Doni
Emma Kulzum
Flash
Bronze
Pamer Gaji Pertama
Risti Windri Pabendan
Rekomendasi
Flash
Manisnya Janji, Pahitnya Kenyataan
Nara Senandika
Novel
Babi Bujang
Nara Senandika