Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Sejarah
Jembatan merah
28
Suka
592
Dibaca

Usianya sudah tua, tapi masih gagah dan tak goyah.Ya, jembatan merah yang dibangun dimasa penjajahan sampai sekarang tetap utuh dan berfungsi untuk transportasi umum.

Dibangun di samping gedung-gedung pencakar langit, setiap hari banyak kendaraan roda dua maupun empat yang melewatinya.

Mengapa diberi nama jembatan merah?Karena dulu dibuat perang oleh pejuang kemerdekaan RI melawan penjajah.Sampai gugur di Medan perang, banyak darah-darah yang mengalir.

Untuk mengenang peristiwa tersebut, terciptalah sebuah lagu yang berjudul :

" jembatan merah" biasanya dinyanyikan oleh siswa-siswi yang dipandu guru keseniannya sebagai penghormatan kepada para pejuang yang gugur sekaligus nyanyian yang syahdu.

Jembatan merah terletak di kota Surabaya.

***

Di zaman modern sekarang ini, kita menemukan banyak bangunan jembatan megah.Yang tergantung tinggi diatas laut dan memanjang sampai berkilo-kilo meter seperti jembatan " Suramadu " sebagai penghubung antara Surabaya (pulau Jawa) dan pulau Madura.

Di desaku juga ada jembatan, penghubung antar jalan yang di tengahnya terdapat sungai yang cukup lebar kira-kira 5 M.Karena ini jalan umum jadi banyak yang melewatinya terutama di pagi hari, anak-anak berangkat sekolah lewat situ.Di dekat jembatan terdapat sekolahan tingkat madrasah dan Tsanawiyah.Dan masih banyak lagi jembatan-jembatan lainnya yang ukurannya lebih kecil, Contohnya yang berada di persawahan penghubung antar jalan sawah dengan jalan sawah lainnya jaraknya sekitar 2 meter.Juga berfungsi menutup (membendung)/membuka aliran air untuk menggenangi persawahan para petani.

***

Di zaman dahulu jembatan di desaku masih terbuat dari kayu tebal yang di jajar membentuk persegi.Kalau orang Jawa: menyebutnya " Gladak " mungkin karena kalau melewatinya pakai kendaraan berbunyi " glodak- glodak. "

###

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Sejarah
Flash
Jembatan merah
Mahmud
Novel
Gold
Selling Yourself
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Bumiputera
Adinda Amalia
Cerpen
Bronze
Maaf Malam Minggu ini Aku di Lubang Buaya, Sayang
Silvarani
Cerpen
Bronze
Anak Siapa Ini?
Adinda Amalia
Novel
Kegilaan isolasi
Muhammad Bintang Azhar Setia Budi
Novel
Aforisme Manusia Theomorfis
Rama rizkiyansyah
Novel
Bronze
MOTHERVAN
glowedy
Novel
Gold
Who Rules the World
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Matahari Lembah Cawan
Sri Wintala Achmad
Flash
Keris Bima Sakti: The Return of Jena Teke
Vitri Dwi Mantik
Novel
Dahlia Merah di Penghujung Abad
tuhu
Novel
Sajadah di Pagar Rumah
hidayatullah
Novel
Gold
Menyaksikan 30 Tahun Pemerintahan Otoriter Soeharto
Mizan Publishing
Novel
Meskipun Dia Bukan Anakmu
Titin Hartini
Rekomendasi
Flash
Jembatan merah
Mahmud
Flash
Manusia
Mahmud
Flash
Hidung buntu
Mahmud
Flash
Surat cinta untuk tuhan
Mahmud
Flash
Dora dan emon
Mahmud
Flash
Kucing tetangga
Mahmud
Flash
Nestapa
Mahmud
Flash
Rokok tak berasap
Mahmud
Flash
Ketiban rezeki
Mahmud
Flash
Orang gila
Mahmud
Flash
Bebek bertelur emas
Mahmud
Flash
Pesawat tanpa pilot
Mahmud
Flash
Hanya mimpi
Mahmud
Flash
Cincin batu akik
Mahmud
Flash
Tengah malam
Mahmud