Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Aku, Mawar dan Bedebah
0
Suka
2,137
Dibaca

Malam semakin melarut dingin. Udara menusuk-nusuk tulang sendi tubuhku yang ringkih. Entah sampai mana penderitaan ini akan berakhir cepat. Aku sudah muak dengan setangkai mawar merah di genggamanku. Ah, lagipula bedebah itu tidak peduli padaku. Sejak itu, rasanya aku seperti mati dalam jasad yang hidup.

“Kau lah samudra cintaku, kekasih. Akan aku arungi kedalamanmu bahkan jika aku mati tenggelam sekalipun. Aku akan senantiasa berlayar di pelupuk hatimu yang indah itu.”

Bohong.

Bodohnya aku percaya saja dengan bual sialan itu. Aku kembali meringkuk dalam kegelapan yang suram. Mawar merah berseri berubah menjadi merah darah. Tangkainya perlahan-perlahan menusuk relung hatiku yang amat rapuh. Sialan! Perasaan ingin mati menggerogotiku lagi.

“Aku mencintai seutuhnya kau. Bayanganmu saja seolah sempurna di mataku yang haus akan keindahan. Aku menyukaimu seperti kamu ialah duniaku yang ku harus kujaga.”

Penipu.

Duri-duri mawar menjalar membelitku, sesak sekali.  Tangkainya yang lancip menusuk relung jantungku lebih dalam lagi. Aku bergelinjang hebat. Dalam kesakitan ini aku tidak mampu bergerak berdiri walau sejengkal saja. Rembulan tertutup awan menyaksikanku memeluk lutut, mendesiskan kebencian bagi sang bedebah. Aku berteriak. Mengutuknya dengan kematian paling menyakitkan bagi seorang manusia.

“Maafkan, kekasih. Seharusnya aku mengetahui sedari dulu. Cintaku tidak diperuntukkan untuk kau yang malang ini. Cintaku terlalu berharga untuk seekor gagak yang patah sayap. Tidak! Aku tidak bisa membersamai kau yang selayaknya. Rajawali tidak cocok bersanding dengan gagak yang sayapnya patah.”

Pendusta handal. Bedebah!

Mawar yang kau berikan ini mencekik ku. Padahal ia mawar yang kujaga sepenuh jiwa raga. Yang kupupuk dengan cinta tulusku. Yang ku sinari dengan cahaya permata hatiku. Akankah mawar ini lupa siapa aku?

Ah iya, aku lah gagak patah sayap yang malang itu. Mawar ini tiada lain adalah racun yang kau kirim. Mawar ini tiada bukan adalah jelmaan cinta mu yang dusta. Dasar bedebah. Tidak cukup kau beri penderitaan sedalam palung di laut.

Kau membunuh ku dengan kepedihan ini. Kau hempaskan ku kedalam retaknya hati. Baiklah. Aku tidak akan melawan lagi. Biarlah aku mati tergerus kesakitan ini. Biarlah nyawa ini menghilang seiring mawar merah yang terus menerus menusukku. Ingatlah! Kematian bagi mu akan lebih menyakitkan daripada ini! Selamat tinggal, bedebah yang ‘amat kucintai’.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Novel
SECRET ON THE 19TH FLOOR
FRI
Novel
Cinta Ini Rasa Itu
SURIYANA
Flash
Hy How Are You?
Aspasya
Flash
Aku, Mawar dan Bedebah
ruang.amy.gdala
Cerpen
Bronze
Iyyaki Hubbi
Daud Farma
Flash
Untuk Hati yang Pasti Kalah
Ifa Alif
Novel
Senja
hafitalia
Novel
Di Antara Ribuan Jeda
Ghoziyah Haitan Rachman
Novel
Bunga Kembang Sepatu
Ratselini
Novel
Gold
Dilarang Bercanda dengan Kenangan
Republika Penerbit
Novel
Gold
Pal in Love
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Hello Rava
Raiya Pramudita
Novel
Bronze
Love talk
Firdha Aulia Noviyanti
Flash
Ridho Ibu
Khoirul Anam
Flash
Untuk Bhumi
Yuli Harahap
Rekomendasi
Flash
Aku, Mawar dan Bedebah
ruang.amy.gdala
Cerpen
Karena Kau, Aku Tak Patah
ruang.amy.gdala
Cerpen
Mama, I'm Lose
ruang.amy.gdala