Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Sebelumnya tak ada yang aneh dengan Pak Kasman. Lelaki paruh baya dari desa Sidoduri ini sudah lama menjadi tetanggaku. Hingga kematian istrinya membuatnya setengah linglung.
Tak ada satu orang tetangga pun yang mau menerimanya saat dia terlunta-lunta, kelaparan dan tidak memiliki sanak famili. Hingga, ibu bermurah hati menampungnya di rumah kami. Sementara rumahnya, dibiarkan kosong tak berpenghuni.
Awalnya, aku tak mempermasalahkan kehadirannya. Sampai ibu bahkan rela mengikuti kebiasaan tak lazimnya yang bersemedi di gunung lawu, entah karena bisikan apa, ibu percaya dan mengikuti laku-lampahnya. Aku mulai menolak tingkah ibu. Merayunya untuk mengembalikan Pak Kasman ke rumahnya. Hasilnya, nihil. 'Benalu' itu masih berjaya di rumahku.
Puncaknya, saat aku sedang tidur, suara desahan seseorang terdengar mengerang di atas tubuhku. Ketika kubuka mata, lelaki berwujud besar, hitam penuh bulu menindihku. Sedangkan di samping ranjangku, Pak Kasman merapal mantra dan ibuku menjaga lilin kecil di tangannya agar tidak padam.