Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Antara Jeda Titik Koma dan Tanda Seru
13
Suka
2,903
Dibaca

 

Mentari pagi Jakarta menyelinap melalui kaca gedung pencakar langit, menerangi meja kerja Bella. Di depannya, laporan penjualan bulan lalu terbentang—angka-angka yang membosankan, tak seindah senyum , rekan kerjanya di divisi pemasaran. Sandi, dengan rambut sedikit berantakan dan kemeja yang selalu sedikit kusut, adalah seorang yang menarik bagi Bella. Namun, hanya itu. Tertarik. Bukan cinta yang terbalas.

Bella, seorang analis data dengan jiwa puitis yang terpendam, sering mencuri pandang ke arah Sandi. Ia membayangkan skenario-skenario romantis yang tak mungkin terjadi, membuat puisi-puisi pendek di sela-sela pekerjaannya, puisi yang hanya ia baca sendiri.

“Bella, bantu aku cek data ini, ya?” pinta Sandi, suatu siang. 

Jantung Bella berdebar. Ini kesempatan! Ia membantu Sandi dengan antusias, berharap ada percikan sesuatu di antara mereka. Namun, setelah itu, Sandi kembali ke rutinitas kerjanya, bercanda dengan Risa, rekan kerja yang cantik dan selalu riang.

Bella mencoba mendekati Sandi beberapa kali lagi—mengajak makan siang (Sandi menolak dengan halus), menawarkan bantuan (Sandi menerima, tetapi tanpa ada kedekatan personal), bahkan sesekali bercanda (Sandi menanggapi, tetapi tetap menjaga jarak). Tidak ada kode-kode romantis yang terbaca, hanya kenyataan yang mentah: Sandi tidak tertarik padanya.

Suatu sore, Bella dan Sandi bertemu di pantry. Sandi terlihat lelah.

Bella memulai percakapan, “capek banget, ya, San?”

“Iya, kejar deadline proyek ini bikin pusing.” Sandi menghela napas.

Bella diam sejenak, lalu melanjutkan bicara. “Aku… aku paham kok.”

Sandi tersenyum menatap Bella. “Terima kasih, ya, Bella. Kamu selalu membantu.”

Dialog itu, singkat dan sederhana, menjadi pengakuan tersirat akan perasaan Bella yang tak terbalas. Bella merasakan sebuah kepastian yang menyakitkan. Malam itu, ia menulis puisi, puisi tentang kepastian yang pahit:

Jeda titik koma,

membatasi kalimat rindu yang tak terucap.

Tanda seru,

menandai berakhirnya harapan.

 

Bella tidak larut dalam kesedihan. Ia menghapus puisi-puisi tentang Sandi, menghapus nomor telepon Sandi dari ponselnya, dan menghapus Sandi dari daftar kontak media sosialnya. Bukan untuk melupakan, tetapi untuk melepaskan. Ia fokus pada pekerjaannya, memperbaiki kemampuan analisanya, dan bahkan mengikuti kursus menulis kreatif.

Bella mulai menikmati hari-hari dan waktu luangnya, bergabung dengan komunitas menulis, dan menemukan kembali dirinya yang terpendam.

Beberapa bulan kemudian, Bella bertemu Sandi di sebuah acara perusahaan. Sandi memperkenalkan kekasihnya. Bella tersenyum, sebuah senyuman yang tulus, tanpa rasa sakit atau penyesalan. Ia telah move on. Bukan dengan mudah, tetapi dengan penuh kedewasaan.

Ia menyadari bahwa cinta tidak selalu berbalas, dan bahwa kehidupan terus berlanjut. Aroma kopi di pagi hari kini terasa lebih segar, lebih bermakna. Ia telah menemukan kembali dirinya, dan siap untuk menulis bab baru dalam hidupnya, bab yang penuh dengan tanda seru, bukan lagi jeda titik koma. Ia telah menemukan kekuatan untuk menulis ulang ceritanya, sebuah cerita yang ditulis oleh dirinya sendiri, untuk dirinya sendiri.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Antara Jeda Titik Koma dan Tanda Seru
Putri Rafi
Skrip Film
Pelakor
Fahrand ahmad
Flash
MANUSIA DI NEGERI SEBERANG
M Fadly Hasibuan
Flash
Janji
Nisa
Flash
Bronze
Buruh Kerja Berburu Cinta
Silvarani
Novel
KEJORA UNTUK BINTANG
Sinar Yunita
Flash
SAM DAN MESIN UANGNYA
Hans Wysiwyg
Cerpen
Bronze
Anak Perempuan Ayah & Ruang Angkasa
Ega Pratama
Novel
Bronze
DIA, AZHARKU
Nina Nola Boang M
Novel
Bronze
Sujud Terakhir Bapak
Alfian N. Budiarto
Skrip Film
Cuk (A Story of Virginity)
Astri Apriyani
Flash
Muak
asyakrmh
Cerpen
JAGAD BELENGGU
Henry
Novel
Bronze
Lingkaran SMA
junedd juna
Skrip Film
Merasuk
Dewi Yuliyanti
Rekomendasi
Flash
Antara Jeda Titik Koma dan Tanda Seru
Putri Rafi
Flash
Kala Hujan
Putri Rafi
Novel
1 Jejak Rasa
Putri Rafi
Cerpen
Tukang Sayur Kehilangan Motor
Putri Rafi
Flash
Sekejap Senja, Selamanya Rasa.
Putri Rafi
Flash
Aku Lihat Surga di Mata Ibu
Putri Rafi
Skrip Film
Hilangnya Juru Masak Bebek Peking
Putri Rafi
Flash
Koin Odong-odong
Putri Rafi
Flash
Bronze
Gara-Gara PR sekolah
Putri Rafi
Flash
Bronze
Mobil Lampu Merah
Putri Rafi
Flash
Bronze
Pria Tak di Kenal Membawa Kardus
Putri Rafi
Flash
Bayang Pengkhianat
Putri Rafi
Flash
Rumah Kunci
Putri Rafi
Cerpen
Terpaksa Merampok
Putri Rafi
Cerpen
Di Mana Hasil Panen?
Putri Rafi