Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Self Improvement
Langkah Kecil, Perubahan Besar
1
Suka
1,258
Dibaca

Ketika langit sore menguning, Dira masih duduk termenung di bangku taman kecil dekat rumahnya. Di tangannya tergenggam sebuah kertas penuh coretan — daftar mimpi-mimpi yang ia buat lima tahun lalu.

Menjadi penulis. Membuka bisnis kecil. Belajar bahasa asing. Menjalani hidup sehat.

Semuanya terasa sangat jauh, seolah hanya khayalan masa muda yang kini menguap.

"Kenapa ya, aku nggak pernah bisa konsisten?" gumamnya pelan.

Dira menghela napas. Ia merasa kalah sebelum benar-benar berperang.

Seorang kakek tua yang sedang berjalan-jalan di taman memperhatikannya dari kejauhan. Perlahan, ia mendekat dan duduk di bangku yang sama, memandang langit yang mulai memerah.

"Kamu tampak berat memikirkan sesuatu," kata si kakek dengan suara parau namun hangat.

Dira tersenyum kaku. "Iya, Kek. Aku lagi mikirin hidup. Kenapa rasanya nggak maju-maju."

Kakek itu tertawa kecil. "Maju itu bukan tentang berlari kencang, Nak. Kadang... satu langkah kecil saja sudah berarti."

Dira menoleh, mendengarkan.

Kakek itu menunjuk seekor semut yang tengah berusaha membawa remah roti yang jauh lebih besar dari tubuhnya. "Lihat semut itu. Dia mungkin harus berhenti, jatuh, atau tersesat. Tapi dia nggak menyerah. Dia cuma terus bergerak. Sedikit-sedikit, sampai akhirnya sampai ke sarangnya."

Dira memperhatikan semut itu dengan seksama. Sesuatu dalam dirinya terasa tergelitik.

"Kalau kamu ingin berubah," lanjut sang kakek, "jangan pikirkan harus menjadi sempurna dalam sehari. Mulai saja dengan satu langkah kecil. Tiap hari."

---

Malam itu, Dira memandangi daftar mimpinya sekali lagi.

Bukannya merasa putus asa, ia mencoba berpikir: "Kalau aku tidak bisa melakukan semuanya sekaligus, apa satu hal kecil yang bisa kulakukan hari ini?"

Jawabannya sederhana: Menulis satu paragraf.

Dira membuka laptopnya. Ia mengetik satu paragraf sederhana tentang hari itu di taman, tentang pertemuannya dengan si kakek. Tak sempurna, tapi nyata. Setelah itu, ia menutup laptop dan tidur dengan senyum kecil di wajahnya.

Keesokan harinya, Dira bangun dengan semangat baru.

Satu langkah kecil lagi: mencari resep sarapan sehat dan mencoba membuatnya. Ia memilih smoothie sederhana dari pisang dan susu almond.

Tidak sulit. Tidak sempurna. Tapi ia berhasil.

Hari berikutnya, langkah kecil lain: membuka aplikasi belajar bahasa asing dan mempelajari lima kata baru.

Minggu-minggu berlalu.

Dira tidak membuat perubahan besar yang mengejutkan dunia. Ia tidak langsung menjadi penulis terkenal, tidak tiba-tiba berbicara fasih dalam tiga bahasa, atau menjadi pebisnis sukses.

Namun, ia merasa berbeda. Lebih hidup. Lebih percaya diri.

---

Suatu sore, sekitar tiga bulan setelah pertemuannya dengan si kakek, Dira kembali duduk di bangku taman itu. Kali ini, dengan sebuah jurnal kecil di tangan.

Ia membaca ulang semua langkah kecil yang telah ia buat:

Menulis satu paragraf per hari (sekarang sudah menjadi satu halaman!)

Belajar lima kata asing setiap hari (sekarang 200 kata baru!)

Memasak sendiri makan siang sehat (sekarang bahkan mencoba resep baru tiap minggu)

Membuka toko online kecil untuk menjual ilustrasi digital buatannya

Tak ada yang luar biasa. Tapi semua itu nyata.

Semua itu membentuknya sedikit demi sedikit menjadi sosok yang ia impikan.

"Kamu kembali lagi, Nak," suara kakek itu terdengar dari samping. Kali ini ia membawa segelas kopi panas.

Dira tertawa kecil. "Iya, Kek. Aku mau bilang terima kasih."

Kakek itu tersenyum. "Sudah merasa lebih ringan?"

"Lebih dari itu," jawab Dira mantap. "Aku merasa hidupku bergerak. Walau pelan, tapi pasti."

Kakek itu mengangguk. Ia menyeruput kopinya perlahan.

"Rahasia hidup memang bukan di kecepatan, Nak. Tapi di keberanian untuk terus melangkah, sekecil apa pun langkah itu."

Matahari terbenam di balik pepohonan, menebarkan warna keemasan ke seluruh taman.

Dira menatap ke langit, merasa penuh harapan. Ia sadar, perubahan besar tidak datang dalam sehari. Tapi ia tahu, dengan kesabaran, semua itu akan terjadi — satu langkah kecil setiap hari.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Self Improvement
Flash
Langkah Kecil, Perubahan Besar
Penulis N
Novel
Bronze
Heartless
Aylanna N. Arcelia
Flash
A PIECE OF LIFE ABOUT ME
Kimijuliaaa
Cerpen
Merakit Aku
Shelomita Rosyada
Skrip Film
Segunting Ranting
Alya Nazira
Flash
Discount Friend
lidia afrianti
Cerpen
Bronze
Memahami
Daud Farma
Cerpen
Bronze
Reynald's Longing
Langitttmallam
Novel
Tak Apa Belum Sembuh
Kelisyum
Flash
Bukan Malin Kundang
Nurul Arifah
Flash
Sarang Tupai
Cléa Rivenhart
Cerpen
Bronze
Gara-gara Ayah
Rafi Asamar Ahmad
Cerpen
Bronze
Kenapa Tidak Boleh?
Anggrek Handayani
Cerpen
Bronze
Tentang Cinta
Bang Jay
Flash
Bronze
Pengecut yang disukai Tuhan
K. Istiana
Rekomendasi
Flash
Langkah Kecil, Perubahan Besar
Penulis N
Novel
Kanvas Hati
Penulis N
Novel
Ruang Kosong di Meja Nomor 9
Penulis N
Flash
Selembar Tikar di Masjid Tua
Penulis N
Novel
Still Breathing
Penulis N
Novel
Beneath The Ivy Mirror
Penulis N
Cerpen
Operasi Phantom: Jejak di Tengah Bayangan
Penulis N
Cerpen
Sore Terakhir di Kaliwungu
Penulis N
Cerpen
Pembisik di Atap
Penulis N
Novel
Deadline dan Perasaan
Penulis N
Flash
Cap Jempol dari Kartasura
Penulis N
Cerpen
Jam Setengah Empat
Penulis N
Novel
Kisah Protokol X
Penulis N
Cerpen
Senja & Luka
Penulis N
Novel
Fading Heartbeats
Penulis N