Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Dulu Aku suka tinju!
Apa yg aku suka dari tinju?
memikul orang saat sparing?salah
Berolahraga biar sehat?salah
Aku suka tinju karna saat aku dipukul didalam kepala ku yg kacau ini aku bisa tenang,saat dipukul suara di kepalaku serasa menghilang entah kemana.
Yg paling aku suka saat sparing dan memukul kepalaku suara ini hilang begitu saja seakan lenyap.
Orang orang berlatih tinju menjadi juara sedangkan aku berlatih tinju untuk menghilang kan suara di kepalaku
Pukulan huk di kepala lebih baik dari pada hinaan orangtua yg saling mencaci maki
Pukulan jab ke kepala membuat ku sadar bahwa orangtua sudah berpisah dan tak akan kembali
Pukulan street ke kepala menyadari ku bahwa aku harus terus menjalani kehidupan ini
Pukulan uppercut ke dagu menyadari akan sesuatu yg hilang dan tak kan kembali menjadi seperti dulu.
Dari pada memukul manusia aku suka memukul samsak saat aku memukulnya di tidak membalasnya itu menyadari akan sesuatu
Sesuatu yg jahat tidak pantas dibalas dengan kejahatan,sesuatu yg baik harus di balas dengan kebaikan.
Aku suka sekali meninju samsak karna saat aku kesal dan marah aku melampiaskan nya ke samsak 1 pukulan atau 2 pukulan hingga puluhan pukulan setiap aku memukul rasa sakit didada se akan hilang entah kemana, aku terus memukulnya hingga tidak sadar bahwa tangan ku terluka dan berdarah,rasanya perih tapi aku tidak peduli,aku terus memukul samsak tersebut hingga latian selesai
Aku melepas sarung tinjuku,aku melepaskan kain tinju darah menetes dari ujung jemari
Rasanya perih,aku mencoba meminum sedikit darahku dengan cara menghisap darah dari telunjukku rasa tidak bisa diungkapkan darah yg di campur keringat.
Hari demi hari,minggu demi minggu,bulan demi bulan dan tahun demi tahun.
Aku berlatih pagi,siang,sore dan malam mengasah keterampilanku dalam bertinju
Aku ditawarkan untuk mengikuti lomba yg akan diadakan namun sayangnya pelatih hanya mengatakan omong kosong padahal aku sudah berlatih seharian.
Dia terus mengatakan bahwa bulan depan aku akan ditandingkan tapi aku tahu dia berbohong dia selalu berbohong.
Selepas kebohongannya,aku melampiaskan emosi kepada tembok hingga tangan ini terluka padahal aku mempercayainya padahal aku sudah berharap.
Aku menangis meminta pada sang pecipta untuk mengizinkan bertanding untuk kali saja tapi kenyataan tidak.
Aku kecewa,aku emosi,aku ingin menyerah.
Tapi ku coba lagi,padahal aku hanya ingin bertanding untuk membuktikan bahwa aku bisa,dan pada sore hari saat latian
Aku melihat pelatihku,aku melihat dia dan aku berharap kali ini,aku bersparing sama dia aku ingin sekali memukul kepala botaknya.
Aku terbawa emosi tapi ku tahan,saat itu aku kaget bahwa lawan sparingku bukanlah dia tapi seorang wanita,aku tidak mau melawannya tapi aku diejek,dihina dan dicaci maki oleh pelatihku lantas karna aku emosi aku menyetujuinya.
Saat aku mulai sparing wanita itu meremehkanku di meremehkan aku karna aku belum pernah bertanding sama sekali,di menolak memakai pelindung,dia sangat meremehkan ku.
Aku melihatnya dia menganggapku lemah,setelah latian mulai baru beberapa detik di meluncurkan huk kanannya dan aku mengelak dan aku meluncurkan huk kanan tepat ke arah matanya,dia terjatuh dan menangis lalu pergi begitu saja dan saat itu lah pelatih memarahiku sejadi jadinya.
Ku tahan emosi lalu latian dibubarkan ke esokkan harinya dia adakan sparing lagi,kali ini lawan sparingku adalah pelatihku dia sepertinya marah atas kejadian kemarin.
Saat sparing dimulai dia tidak menahan sama sekali pukulan,dan aku teringat dengan segala hal sampah yg dikatakan aku cukup bahagia saat bisa memukul kepala botaknya berkali kali tapi aku tidak bisa luput dengan pukulannya yg keras,kita saling membalas pukulan hingga sparing selesai.
Setelah latian mau dibubarkan,dia menghina ku dan mengejek,karna memukul wanita itu karna wanita itu adik sepupunya pantas saja wanita itu dimanjakan,aku di hina didepan banyaknya orang dengan cacinya lalu dia bilang "kau berhenti mulai saat ini"rasanya jantungku berhenti sebentar rasa sesak didada ini,aku hanya bisa diam dan menahan emosiku,setelah hinaan itu sudah selesai dan dibubarkan aku meneteskan air mata setibanya dimasjid aku menangis di pojok masjid tersebut.
Aku tidak menyangka ini terjadi,setelah diberhentikan aku merasa ada yg hilang dari diriku aku merasa keadaan seperti saat ini seperti saat orangtua berpisah.
Aku kehilangan tempat pelampiasanku,dan suara ini kembali,suara yg berisik di kepalaku
Aku mencoba lagi untuk berlatih tinju tapi saat berlatih seorang diri rasa aku mengingat cacian pelatih aku merasa sedih,dan aku tidak kuat melanjutkan latian tinjuku,disaat aku melakukan air mataku menetes dan dadaku rasanya sakit sekali.
Dan kini aku berusaha melupakan tinju.
olahraga yg paling aku suka
Sampai sekarang aku masih suka tinju dan aku tidak mau melakukanya lagi
Dan sekarang aku melanjutkan hidup yg tidak berarti
Aku masih mencari arti hidup