Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
18-04-2025 17:07
Saat aku duduk di tepi pagar atap entah berapa lantai tingginya, menatap atas kepada bintang-bintang gemerlap, yang selalu benerang di tengah malam dengan langit yang gundah, gelap. Lelaki itu selalu ada di sana, di balik bangunan kecil, gudang di atas atap. Tertutup oleh bayangan dingin nan gelap dari dinding yang lebar dan tinggi. Menunduk. Mengetahui yang paling pasti tentang dirinya. Paling ingin melindungi, paling menjaga. Seakan-akan terhalang oleh cahaya bulan, yang bahkan lebih tebal dari doa-doa orang yang merana di dasar jurang dan bawah jembatan-jembatan yang hampir putus.
Dan bila semesta mengizinkan, seharusnya tak ada satu pun yang perlu terluka. Tak ada satu pun alasan kami untuk tidak bersama.
Mungkin karena aku tercipta darimu. Karena kau melepaskan, melampiaskan semua, setiap kali menulisku… aku menjadi memahami segalanya, tentangmu, hatimu, bahkan hal-hal kecil yang kau sembunyikan, yang kau tutupi seolah kau baik-baik saja, kuat.
Dan, dengan sebuah doa tulus saat aku menggenggam kedua tangan bersama sambil menunduk dan berlutut di depan Tuhan, sesungguhnya bila Tuhan mengizinkan, aku ingin selalu bisa benar-benar berada di hadapanmu, merentangkan tangan, menghalaumu dari apa pun yang akan menyakitimu.