Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Dua Tahun Lagi
2
Suka
20
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

Dua tahun lagi? Pertanyaan itu menghantam benakku bagai palu, lebih keras dari denting sendok di warung seblak yang riuh. Di hadapanku, ia mengaduk kuahnya perlahan, raut wajahnya menyimpan ketegasan yang membuat jantungku mencelos. "Target menikahku di usia 25-26," begitu pesannya terngiang, "tapi Qodarullah, hanya Allah yang tahu." Secercah harapan di tengah kepastian waktu yang terasa begitu jauh.

Aku menggenggam jemariku di bawah meja, berusaha menyembunyikan kegugupan yang mencengkeram. Setiap kata yang ingin kuucapkan terasa berat bagai batu. Ia menatap sekeliling warung, seolah mencari sesuatu yang lebih menarik daripada diriku. Bagaimana caranya meyakinkanmu bahwa 'nanti' itu terlalu lama? Bagaimana menunjukkan keseriusanku tanpa terdengar memaksa?

"Dua tahun itu... waktu yang terasa panjang," ujarku akhirnya, suara tercekat di antara bisingnya penjual dan pembeli. Ia menoleh, alisnya terangkat sedikit, tanpa ekspresi. Aku merasakan keringat dingin membasahi telapak tanganku. Aku harus berjuang. Aku tidak bisa hanya diam dan membiarkan waktu terus berjalan.

"Tapi kamu juga bilang, takdir tidak ada yang tahu," lanjutku, mencoba mencari celah. "Mungkin... mungkin takdir kita bisa dipercepat?" Aku memberanikan diri menatap matanya, mencari setitik kelembutan di sana. Namun yang kutemukan hanyalah kewaspadaan. Sesekali ia menyarankan jika akun ingin segera menikah, ia mempersilahkan aku mencari yang lain. "Tidak perlu sungkan," katanya.

Menurutku, kalau jodoh sudah di depan mata, kenapa harus mencari yang lain? Bukankah seharusnya diperjuangkan? Aku mau kamu.

Kegugupanku semakin menjadi-jadi. Aku merasa seperti seorang pelari yang harus mengejar kereta yang sudah mulai berjalan. Setiap detik terasa berharga. Aku harus menunjukkan bahwa penantian dua tahun itu tidak perlu. Bahwa 'siap' itu bukan hanya soal usia, tapi juga tentang keyakinan dan kesungguhan hati.

"Aku ingin membangun masa depan denganmu," kataku, berusaha menyuarakan keyakinan meski suara bergetar. "Bukan dalam dua tahun, tapi secepatnya. Aku siap. Lebih siap dari yang kamu bayangkan." Aku meraih tangannya di atas meja, merasakan keraguan yang tersirat dalam genggamannya yang dingin.

"Biarkan aku membuktikannya," pintaku, menatap matanya dengan sungguh-sungguh. "Biarkan takdir melihat kesungguhanku. Jangan biarkan target waktu itu membutakanmu dari apa yang mungkin kita miliki saat ini. Beri aku kesempatan untuk mempercepat takdir itu, bersamamu." Aroma seblak yang pedas bercampur dengan aroma harapan yang baru saja kutanam. Aku hanya bisa menunggu, berharap benih itu akan tumbuh di hatinya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Ms. Newbie, Mr. Boss & Mdm. Devil Seri 1
Bebekz Hijau
Skrip Film
Siswi cantik yang berada di kelas ku
Hendrysutiyono
Flash
Dua Tahun Lagi
Ron Nee Soo
Novel
Antara Surabaya dan Solo via Bus Ekonomi
Netty Virgiantini
Novel
Bronze
Zian dan Zahira
romaneskha
Cerpen
Membeli Mobil Dengan Air Liur
Yovinus
Novel
Apa yang sebenarnya aku ingin kan?
fabian
Flash
Menjual Cumbu
Alysya Zivana Pranindya
Novel
Finding My Mister Lover
rin
Komik
Shoes for Cinderella
Argan1209
Cerpen
Bronze
Kutitipkan Cahaya di Bola Matamu
Rina F Ryanie
Cerpen
Di Ombak Pasir Papuma
Syauqi Sumbawi
Novel
Bronze
MY PROUD TO BE OF YOU
Dimas Anggarda
Novel
B A L I A
Wulansaf
Flash
Kisah Cinta yang Tak Seharusnya Tamat
Justang Zealotous
Rekomendasi
Flash
Bronze
Sebuah Cinta dan pesan yang tidak pernah dibalas
Ron Nee Soo
Flash
Dua Tahun Lagi
Ron Nee Soo
Cerpen
Setiap satu sendok bumbu kacang adalah satu kesempatan yang hilang
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Sukma Artis Figuran
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Ekspektasi
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Jangan Mencinta Terlalu Dalam
Ron Nee Soo
Cerpen
Ketika Musik Box Berhenti Bernyanyi
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Sttt... Jangan berisik. Kebenaran Bersembunyi dalam Sunyi
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Nyanyian Kode
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Regulator Gas Elpiji
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Jejak Kebaikan yang Tak Berujung
Ron Nee Soo
Novel
Stigma
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Kenapa Dia tak Pernah Datang?
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Tahta Sunyi Sang Antagonis
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Operator Madrasah Galau
Ron Nee Soo