Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Back to My Childhood
1
Suka
2,060
Dibaca

Kubawa kameraku beserta tasku pergi ke kebun binatang.

“Pertama foto satu-satu dulu, ya. Gayanya bebas, terserah,” kata ibu-ibu yang berada di sana.

Para murid mengantri satu per satu untuk berfoto. Pose mereka bermacam-macam. Satu kali tombol tuts kupencet, cekrek! Jadilah.

Aku seorang fotografer. Sudah banyak orang yang menyewa jasaku untuk memotret. Sewa jasaku tidak mahal-mahal. Hasil fotonya juga bagus, menurut sebagian orang.

Kali ini, ibu-ibu di sini berencana memasukkan foto anak-anaknya ke dalam buku kenangan sekolah. Untuk itu, mereka menyewa jasaku. Mungkin secara kebetulan saja mereka memilihku. Para murid di sini juga sudah kelas 6, sebentar lagi lulus SD.

“Tangannya ke samping… nah, seperti itu sip. Badannya jangan condong ke depan… begitu lebih baik. Kakinya diluruskan saja, biar kelihatan estetik… Oke, jangan banyak gerak, ya!”

Aku harus selalu mengarahkan gaya modelku supaya kelihatan mirip artis. Aku juga sering mendapat masalah, yakni ketika kameraku rusak, atau ketika modelnya susah diatur dan gayanya tidak cocok dengan yang dicontohkan.

Ketika semua sudah selesai, aku menatap hasil potretanku. Untungnya, tak ada kesalahan. Aku pun pamit pergi karena masih ada tugas yang menungguiku.

Saat hendak pergi, aku melihat murid-murid itu berpose seperti tadi dengan dipotret ponselnya sendiri-sendiri. Kalau bisa, aku juga ingin menjadi seperti mereka. Kapan, ya, waktu bisa mengembalikanku ke masa kecil?

Tugasku berikutnya adalah memotret guru-guru dan anak-anak di sekolah lain untuk buku kenangan pula. Kupotret satu per satu guru yang ada di situ. Saat hendak memotret guru agama Islam, mendadak tuts kameraku tidak bisa dipencet. Ini jarang terjadi.

Aku pun mengetesnya dengan memotret diriku sendiri.

Cekrek! Tziiing… ups! Flash-nya menyala terlalu terang, menyilaukan mataku. Usai membuka mata, semuanya telah berbeda. Badanku menciut, dan ada fotografer lain yang sibuk mengobrol dengan para guru. Anehnya lagi, aku mengenakan seragam sekolah. Kumisku tak lagi panjang.

“Ayo, kelas 6A difoto bersama-sama,” suruh seorang guru.

Aku tercengang, lupa menutup rahangku. Tiba-tiba, seorang anak laki-laki mendekati dan menepuk bahuku.

“Ayo, kawan, kita foto bersama!” ajaknya.

Jadi aku kembali ke masa kecil? Wah, asyik. Kini, aku dapat berpose kembali dan difotokan. Gayaku sangat elegan. Memang seru menjadi model. Tak perlu repot-repot memegang kamera, bukan?

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Hujan di Tanah Utara
Irvinia Margaretha Nauli
Novel
Bronze
Jessica, Luka Yang Terpendam
Sofia Grace
Flash
Bronze
Untuk Sendiri
B12
Flash
Mengapa Aku Sering Tak Di Sini
Aneidda
Flash
Back to My Childhood
Kiara Hanifa Anindya
Novel
Bronze
Tentangmu Ibu
Rosidawati
Novel
Bronze
Tentang Asa
Kumala Sari
Skrip Film
Bintang SMA 101
Yorandy Milan Soraga
Flash
SAD BOY
Lusiana Adella
Flash
Pulang
SITI NUR AISYAH
Novel
GAGAL MENIKAH
Dian Eska
Flash
Ketularan Virus Corona
Luca Scofish
Flash
7 Hari Berlalu
Yuanita Faridatun Ni'mah
Flash
KARAM
Rolly Roudell
Novel
Bronze
Siluet
violia natha
Rekomendasi
Flash
Back to My Childhood
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Gosip yang Terhenti
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Aku Ingin Mudik, Tapi Tidak Bisa
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Putri Kesayangan
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Tidak Ikut
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Menampung Air Hujan
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Kebahagiaan untuk Ninik
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Sebuah Gambar dan Sebuah Puisi Untuk Tahun Baru
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Senyum Bela
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Cerpen Rara
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Penulis Cilik
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Bertemu Ajak di Thailand
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Guru Marah
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Lagu Persahabatan
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Ceroboh
Kiara Hanifa Anindya