Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Back to My Childhood
1
Suka
9,163
Dibaca

Kubawa kameraku beserta tasku pergi ke kebun binatang.

“Pertama foto satu-satu dulu, ya. Gayanya bebas, terserah,” kata ibu-ibu yang berada di sana.

Para murid mengantri satu per satu untuk berfoto. Pose mereka bermacam-macam. Satu kali tombol tuts kupencet, cekrek! Jadilah.

Aku seorang fotografer. Sudah banyak orang yang menyewa jasaku untuk memotret. Sewa jasaku tidak mahal-mahal. Hasil fotonya juga bagus, menurut sebagian orang.

Kali ini, ibu-ibu di sini berencana memasukkan foto anak-anaknya ke dalam buku kenangan sekolah. Untuk itu, mereka menyewa jasaku. Mungkin secara kebetulan saja mereka memilihku. Para murid di sini juga sudah kelas 6, sebentar lagi lulus SD.

“Tangannya ke samping… nah, seperti itu sip. Badannya jangan condong ke depan… begitu lebih baik. Kakinya diluruskan saja, biar kelihatan estetik… Oke, jangan banyak gerak, ya!”

Aku harus selalu mengarahkan gaya modelku supaya kelihatan mirip artis. Aku juga sering mendapat masalah, yakni ketika kameraku rusak, atau ketika modelnya susah diatur dan gayanya tidak cocok dengan yang dicontohkan.

Ketika semua sudah selesai, aku menatap hasil potretanku. Untungnya, tak ada kesalahan. Aku pun pamit pergi karena masih ada tugas yang menungguiku.

Saat hendak pergi, aku melihat murid-murid itu berpose seperti tadi dengan dipotret ponselnya sendiri-sendiri. Kalau bisa, aku juga ingin menjadi seperti mereka. Kapan, ya, waktu bisa mengembalikanku ke masa kecil?

Tugasku berikutnya adalah memotret guru-guru dan anak-anak di sekolah lain untuk buku kenangan pula. Kupotret satu per satu guru yang ada di situ. Saat hendak memotret guru agama Islam, mendadak tuts kameraku tidak bisa dipencet. Ini jarang terjadi.

Aku pun mengetesnya dengan memotret diriku sendiri.

Cekrek! Tziiing… ups! Flash-nya menyala terlalu terang, menyilaukan mataku. Usai membuka mata, semuanya telah berbeda. Badanku menciut, dan ada fotografer lain yang sibuk mengobrol dengan para guru. Anehnya lagi, aku mengenakan seragam sekolah. Kumisku tak lagi panjang.

“Ayo, kelas 6A difoto bersama-sama,” suruh seorang guru.

Aku tercengang, lupa menutup rahangku. Tiba-tiba, seorang anak laki-laki mendekati dan menepuk bahuku.

“Ayo, kawan, kita foto bersama!” ajaknya.

Jadi aku kembali ke masa kecil? Wah, asyik. Kini, aku dapat berpose kembali dan difotokan. Gayaku sangat elegan. Memang seru menjadi model. Tak perlu repot-repot memegang kamera, bukan?

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
OUTLINE
Alviona Himayatunisa
Flash
Perkara Dua Manusia
Justang Zealotous
Flash
Orang Menyebalkan
Impy Island
Flash
Belanja
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Back to My Childhood
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Gadis Tunarungu
Kiara Hanifa Anindya
Novel
A Reason Why I Can't Fall In Love
Reza Indo
Novel
Sanubari
Shinta Jolanda Moniaga
Cerpen
Bronze
CINTA SAJA SEHARUSNYA CUKUP
Foggy FF
Novel
Gold
My Soulmate
Mizan Publishing
Flash
Bronze
samara
Okhie vellino erianto
Flash
Bronze
THE PRECIOUS PEBBLES
Bie Farida
Cerpen
Bronze
Hidup?
Alexandro Pradeska Gunawan
Flash
Bronze
Toilet
Ganada Mocha
Flash
Kamu dan rooftop itu
Elkanara K.
Rekomendasi
Flash
Back to My Childhood
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Gadis Tunarungu
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Belanja
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Trend
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Masih Perlu Usaha
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Bukan Sekedar Perjalanan
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Novel yang Tak Selesai
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Menampung Air Hujan
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Seandainya Hujan Tahu Apa Keinginanku
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Bronze
Mengapa Kita Perlu Membantu Proses Penyerbukan?
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Isi Bekal Amel
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Lagu Persahabatan
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Aku Ingin Mudik, Tapi Tidak Bisa
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Secangkir Kopi untuk Kakek Husni
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Kebahagiaan untuk Ninik
Kiara Hanifa Anindya