Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Back to My Childhood
1
Suka
6,190
Dibaca

Kubawa kameraku beserta tasku pergi ke kebun binatang.

“Pertama foto satu-satu dulu, ya. Gayanya bebas, terserah,” kata ibu-ibu yang berada di sana.

Para murid mengantri satu per satu untuk berfoto. Pose mereka bermacam-macam. Satu kali tombol tuts kupencet, cekrek! Jadilah.

Aku seorang fotografer. Sudah banyak orang yang menyewa jasaku untuk memotret. Sewa jasaku tidak mahal-mahal. Hasil fotonya juga bagus, menurut sebagian orang.

Kali ini, ibu-ibu di sini berencana memasukkan foto anak-anaknya ke dalam buku kenangan sekolah. Untuk itu, mereka menyewa jasaku. Mungkin secara kebetulan saja mereka memilihku. Para murid di sini juga sudah kelas 6, sebentar lagi lulus SD.

“Tangannya ke samping… nah, seperti itu sip. Badannya jangan condong ke depan… begitu lebih baik. Kakinya diluruskan saja, biar kelihatan estetik… Oke, jangan banyak gerak, ya!”

Aku harus selalu mengarahkan gaya modelku supaya kelihatan mirip artis. Aku juga sering mendapat masalah, yakni ketika kameraku rusak, atau ketika modelnya susah diatur dan gayanya tidak cocok dengan yang dicontohkan.

Ketika semua sudah selesai, aku menatap hasil potretanku. Untungnya, tak ada kesalahan. Aku pun pamit pergi karena masih ada tugas yang menungguiku.

Saat hendak pergi, aku melihat murid-murid itu berpose seperti tadi dengan dipotret ponselnya sendiri-sendiri. Kalau bisa, aku juga ingin menjadi seperti mereka. Kapan, ya, waktu bisa mengembalikanku ke masa kecil?

Tugasku berikutnya adalah memotret guru-guru dan anak-anak di sekolah lain untuk buku kenangan pula. Kupotret satu per satu guru yang ada di situ. Saat hendak memotret guru agama Islam, mendadak tuts kameraku tidak bisa dipencet. Ini jarang terjadi.

Aku pun mengetesnya dengan memotret diriku sendiri.

Cekrek! Tziiing… ups! Flash-nya menyala terlalu terang, menyilaukan mataku. Usai membuka mata, semuanya telah berbeda. Badanku menciut, dan ada fotografer lain yang sibuk mengobrol dengan para guru. Anehnya lagi, aku mengenakan seragam sekolah. Kumisku tak lagi panjang.

“Ayo, kelas 6A difoto bersama-sama,” suruh seorang guru.

Aku tercengang, lupa menutup rahangku. Tiba-tiba, seorang anak laki-laki mendekati dan menepuk bahuku.

“Ayo, kawan, kita foto bersama!” ajaknya.

Jadi aku kembali ke masa kecil? Wah, asyik. Kini, aku dapat berpose kembali dan difotokan. Gayaku sangat elegan. Memang seru menjadi model. Tak perlu repot-repot memegang kamera, bukan?

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Flash
KARA
Dew
Flash
Back to My Childhood
Kiara Hanifa Anindya
Novel
The Pain of Yesterday
Lina A. Karolin
Novel
Bronze
PELANGI TANPA WARNA
Mahfrizha Kifani
Novel
Pendakian Hati
Gominanda
Novel
DARMA INDAH
Aditya Maulana Yusuf
Novel
Bronze
Paruh Dalu
Fitri F. Layla
Novel
Bronze
KELINDAN
Hilda KiandraAesha
Flash
ANAK-ANAK KONGLOMERAT
DENI WIJAYA
Flash
Ceroboh
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Asmara Terlarang Bu Guru
Yovinus
Novel
Time For Us
Pratiwi_Hwang
Novel
Ruang Kata
Firsty Elsa
Cerpen
Bronze
SENI KEHIDUPAN
AINUL CHAQ
Novel
Bronze
I NEED YOU: The Dark Side of Teenagers
Alviona Himayatunisa
Rekomendasi
Flash
Back to My Childhood
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Ceroboh
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Sebuah Gambar dan Sebuah Puisi Untuk Tahun Baru
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Cerpen Rara
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Tidak Ikut
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Trend
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Bertemu Ajak di Thailand
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Karyawan yang Malas Membaca
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Hari-hari Sial buat Linda
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Senyum Bela
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Bronze
Perjalanan Menukar Rasa
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Bronze
Pak Guru Says!
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Kebahagiaan untuk Ninik
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Gosip yang Terhenti
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Menampung Air Hujan
Kiara Hanifa Anindya