Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Ini adalah hari ulang tahun yang sempurna bagiku. Seharian di kantor tanpa pesan merepotkan dari istriku. Ini kemajuan yang sangat pesat bagiku bahkan di luar perkiraanku. Setahun ini dia melakukan hal yang berbeda sekali. Setiap menit dia selalu mengirim pesan cintanya dengan emot ciumnya. Dia selalu minta cium setiap dia mau berangkat untuk sesi pemotretannya. Hari ini dia ada pemotretan di luar kota sebuah brand minuman meminta menjadi modelnya. Aku melepasnya tanpa meminta cium, begitu aneh menurutku. Tapi menyenangkan bagiku.
Sore ini aku bersama kucing kesayangan istriku. Aku memberinya makan dan mengabaikan sikap manjanya. Istriku senang merayakan sesuatu, kucing ini adalah kucing yang dibelinya untuk kehamilan pertamanya. Walau akhirnya calon anak kami keguguran, istriku bersedih beberapa bulan sebelum dia menemukan hiburan dari kucing ini. Istriku merayakan hari pertama kali membeli kucing ini sebagai hari ulang tahun kucingnya. Dia tidak lagi menciumku, sebagai ganti dia mencium kucing.
Kita sering memperdebatkan masalah-masalah kecil. Cinta baginya harus dirayakan, dengan ciuman, dengan bunga, dengan coklat. Bagiku itu adalah hal konyol, menunjukkan keintimanmu untuk menjadi tontonan orang. Cinta bagiku adalah kesetiaan, cinta adalah tanggung jawab. Kita tidak bisa menghidupi orang dengan bunga, dengan coklat, atau dengan cium. Aku mendapat posisi sebagai direktur perusahaan adalah bentuk cinta, aku memenuhi segala kebutuhannya adalah bentuk cinta..
Ulang tahunku sebelumnya disambutnya dengan penuh semangat. Sebuah pesta dibuatnya dengan mengundang teman-temanku. Aku pura-pura tersenyum menyembunyikan kekecewaanku. Kami pura-pura bahagia, saling mencium untuk membuktikan kedekatan kami kepada orang-orang. Media sosial kami dipenuhi dengan unggahan foto mesra kami, istriku menulis status puitis tidak lupa dengan emot ciumnya. Dia bertanya mengapa aku tidak membalas emot ciumnya. Aku kehabisan cara menjelaskan perayaan ulang tahun versiku. Ulang tahun bagiku adalah momen menyepi meresapi waktu yang berlalu.
Sekarang dia mengerti juga, aku tidak mengekangnya adalah bentuk cinta. Membiarkan dia mewujudkan mimpi menjadi model terkenal adalah bentuk cinta. Anehnya ketika aku berhenti berusaha mengubahnya, justru dia berubah dengan sendirinya. Ini adalah ulang tahun yang paling hening dalam hidupku.
Aku tidak tahu bagaimana dia bisa berubah. Setahun ini kita jarang berlibur, menginap di hotel, tetapi kita menikmati hal-hal sederhana. Bercengkerama membicarakan mimpi-mimpi kami, menonton drama korea. Bermain dengan kucing dan berharap ada keajaiban istriku hamil lagi. Kami bercanda memberi nama anak kami Awan seperti nama kucing kami.
Tidak adil rasanya jika aku tidak ikut berubah, setidaknya untuk kali ini saja. Aku mengajak kucingku menyusul istriku ke luar kota. Aku sudah memesan hotel dengan paket bulan madu. Aku membelikannya bunga dan coklat. Sesekali tidak apa-apa menjadi remaja. Semua sudah aku rencanakan dengan detail termasuk bermalaman menonton drama korea di laptopnya.
Aku menemui kru pemotretan, mereka baru memulai sesi pemotretan malam. Aku diam-diam mencari istriku diiringi perasaan haru dengan kerja keras istriku. Tentu saja aku akan menciumnya di hadapan rekan-rekannya. Tidak peduli orang lain akan iri.
Istriku menyelesaikan sesi pemotretan, tepuk tangan kru merayakan keberhasilan kerja mereka. Istriku mendekati semua kru mengucapkan selamat kepada fotografer. Mereka bertukar minuman. Bertukar candaan. Bertukar ciuman. Begitu lekat tidak menyadari kehadiranku.
“Mengapa datang? Bukannya kamu tidak suka perayaan,” kata istriku.
“Kamu mengkhianatiku selama ini?” tanyaku.
“Cintaku perlu perayaan, Dia memberiku cium yang aku butuhkan,” kata istriku.
“Bagaimana dengan hubungan kita?”
“Kita sudah berakhir setahun lalu,” katanya tegas.