Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Di tengah malam yang gelap, suara langkah kaki menghentak di lorong sempit. Alex, seorang agen rahasia berpengalaman, menyelinap dengan hati-hati, menghindari cahaya lampu yang berkedip. Misinya malam ini adalah untuk menghentikan organisasi kriminal yang dikenal sebagai "Kegelapan", yang telah merencanakan serangan besar-besaran di jantung kota.
Setelah bertahun-tahun berjuang melawan Kegelapan, Alex tahu bahwa ini adalah kesempatan terakhirnya. Dia telah mendapatkan informasi tentang lokasi markas mereka—sebuah gedung tua yang ditinggalkan di pinggiran kota. Dengan pistol tersemat di pinggang dan alat-alat canggih di saku, dia bersiap untuk menghadapi apa pun yang ada di depan.
Saat dia mendekati gedung itu, Alex merasakan ketegangan di udara. Dia mengintip melalui jendela pecah dan melihat beberapa anggota Kegelapan berkumpul di dalam. Mereka tampak serius, merencanakan sesuatu yang sangat berbahaya. Tanpa ragu, Alex menarik napas dalam-dalam dan membuka pintu belakang dengan cepat.
Suara derit pintu menarik perhatian para anggota Kegelapan. "Siapa itu?" teriak salah satu dari mereka sebelum Alex melompat masuk, pistol terarah ke depan. Dalam sekejap, baku tembak pecah. Peluru meluncur cepat, menghantam dinding dan meja kayu tua.
Alex bergerak cepat, menghindari tembakan sambil membalas dengan akurasi tinggi. Dia menembak satu per satu anggota Kegelapan dengan gerakan lincah, seolah-olah dia telah berlatih untuk momen ini sepanjang hidupnya. Dalam kekacauan itu, dia melihat sosok yang sudah dikenalnya—musuh lamanya, Viktor, pemimpin Kegelapan.
Viktor tersenyum sinis saat mereka bertemu tatap muka. "Kau selalu terlalu percaya diri, Alex," katanya sambil mengangkat pistolnya. "Tapi kali ini, kau tidak akan bisa lolos."
Dengan cepat, Alex melompat ke samping untuk menghindari tembakan Viktor dan berlari menuju tempat berlindung di belakang meja. Mereka saling tembak dalam duel yang penuh ketegangan. Setiap peluru terasa seperti detik-detik terakhir dalam hidup mereka.
Akhirnya, saat Viktor mengisi ulang pelurunya, Alex mengambil kesempatan itu. Dia melompat keluar dari tempat persembunyiannya dan menyerang Viktor dengan gerakan cepat. Mereka bergulat di lantai kayu yang berderit, saling mencoba menguasai satu sama lain.
Dengan kekuatan terakhirnya, Alex berhasil menjepit tangan Viktor dan merebut pistolnya. "Ini untuk semua orang yang kau sakiti," katanya dengan tegas sebelum menembak ke udara sebagai peringatan bagi anggota Kegelapan lainnya.
Mendengar suara tembakan itu, para anggota Kegelapan mulai panik dan melarikan diri dari gedung. Alex berdiri di atas Viktor yang terjatuh, napasnya berat tetapi puas. Dia telah menghentikan ancaman ini sekali dan untuk selamanya.
Saat sirene polisi mendekat, Alex tahu bahwa misinya sudah selesai. Dia meninggalkan gedung itu dengan rasa lega—kota aman untuk sementara waktu. Namun dalam hatinya, dia tahu bahwa dalam dunia ini, selalu ada kegelapan yang menunggu kesempatan untuk bangkit kembali.