Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Sejarah
THR UNTUK SIAPA
1
Suka
1,977
Dibaca

Menjelang lebaran, udara di kampung itu dipenuhi aroma ketupat, suara petasan, dan bisik-bisik tentang 'amplop wajib'. Di kantor desa, para honorer, tukang sapu, dan guru ngaji diminta menyetor sebagian dari THR yang baru saja cair.

"Untuk atasan," kata seseorang yang tak berani menyebut nama.

"Tradisi," kata yang lain sambil tertawa pahit.

Pak Roni, seorang satpam sekolah dasar, menerima Rp450 ribu dari pemerintah. Ia girang, membayangkan bisa membeli baju baru untuk anaknya. Tapi sehari kemudian, ia menerima pesan di grup WhatsApp:

"Jangan lupa iuran THR: minimal 200 ribu. Ditunggu hari ini."

Ia terdiam. Tak bisa protes. Jika ia menolak, mungkin tahun depan namanya dicoret dari daftar penerima bantuan.

Anak perempuannya menanyakan janji membeli sepatu lebaran. Pak Roni hanya mengangguk. Ia belum tahu dari mana harus menambal sisanya.

----

Catatan Kaki:

- THR pertama kali muncul di masa Kabinet Soekiman (1950-an) sebagai “uang lebaran” untuk PNS.

- Karena jadi kebiasaan dan terus dipraktikkan, akhirnya dilembagakan oleh negara.

- Tahun 1994, pemerintah mewajibkan pengusaha memberi THR lewat Permenaker No. 4/1994, yang kini diperbarui menjadi Permenaker No. 6/2016.

- Artinya: THR adalah hak. Bukan bahan tarik-menarik loyalitas.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Sejarah
Flash
THR UNTUK SIAPA
Shinta Larasati Hardjono
Novel
Di balik layar tragedi 98
Muhammad Hamzah rifai
Novel
Gold
Saat-Saat Terakhir Bersama Soeharto
Bentang Pustaka
Flash
Unjuk Rasa; Bung kecil berhati besar
Rizky aditya
Cerpen
Si Merpati
Tadashi
Novel
Bronze
Saat cahaya menyentuh Es
hiskiana
Flash
The Wizard
Kiko
Cerpen
Pencari Kursi Suapan
Temu Sunyi
Novel
Gold
Kolecer & Hari Raya Hantu
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Misteri Di Balik Tirai
Eko Hadisusilo
Flash
Bronze
#2. Langit Berbintang dan Rasa Takdir
Tourtaleslights
Cerpen
Pengetik Tak Terlupakan (Sayuti Melik dan Detik-detik Proklamasi)
Febryanz Lim
Novel
Malam Yang Menghapus Nama
Temu Sunyi
Flash
Wage Rudolf (WR) Supratman - Nation Violinist Treasure
Donquixote
Cerpen
Bronze
Aroma Mesiu Di Langit Senja Pantai Malaka
Anjrah Lelono Broto
Rekomendasi
Flash
THR UNTUK SIAPA
Shinta Larasati Hardjono
Flash
Lenyap Namun Ada
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Diam Diam Protes
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Kafe Bunga Jam 8 Malam
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Bu Surti: Musuh Desa
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Yang Baju Merah Jangan Sampai Lepas
Shinta Larasati Hardjono
Novel
Warisan Perempuan Terbuang
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Cintaku Di Pegunungan Alpen
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Garnet
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Toko Masa Depan
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Menari Bersama Semesta
Shinta Larasati Hardjono
Flash
Rahasia Cahaya Pertemuan Jiwa
Shinta Larasati Hardjono
Flash
Bronze
Hilang Di Antara Jejak
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Gema Dua Jiwa
Shinta Larasati Hardjono
Novel
Bukan Lelaki Arimbi
Shinta Larasati Hardjono