Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Malam itu, Penerbangan 709 dari Jakarta menuju Sydney lepas landas dengan lancar. Cuaca cerah, dan tidak ada indikasi gangguan apa pun. Kapten Aryo, seorang pilot berpengalaman dengan 20 tahun jam terbang, mengendalikan pesawat dengan tenang bersama kopilotnya, Rendra. Pesawat membawa 215 penumpang, sebagian besar adalah wisatawan dan pebisnis.
Namun, dua jam setelah lepas landas, sesuatu yang aneh terjadi. Menara pengawas di Darwin kehilangan kontak dengan pesawat. Tidak ada panggilan darurat, tidak ada sinyal bahaya. Radar menunjukkan pesawat masih bergerak di jalurnya, tetapi kemudian tiba-tiba—hilang. Seolah-olah pesawat itu menguap begitu saja di udara.
Tim pencari dan penyelamat segera dikerahkan. Pencarian dilakukan di sepanjang rute pesawat, termasuk wilayah perairan yang luas. Satelit juga mencoba melacak keberadaan pesawat, tetapi tidak ada jejak yang ditemukan. Tidak ada puing, tidak ada sinyal darurat, tidak ada tanda-tanda kehidupan.
Spekulasi mulai bermunculan. Beberapa ahli mengatakan mungkin pesawat mengalami kegagalan teknis dan jatuh ke laut, tetapi mengapa tidak ada puing yang ditemukan? Yang lain berspekulasi bahwa pesawat bisa saja dibajak atau mengalami fenomena aneh seperti masuk ke dalam zona waktu yang berbeda.
Yang lebih mengerikan, seorang teknisi bandara yang terakhir melihat pesawat sebelum lepas landas mengaku melihat sesuatu yang ganjil. “Saya melihat bayangan besar di landasan pacu, seperti sesuatu yang mengikuti pesawat saat hendak lepas landas,” katanya, wajahnya pucat. Tapi tidak ada rekaman yang membuktikan klaimnya.
Lima tahun berlalu tanpa jawaban. Keluarga korban terus menanti keajaiban, tetapi tidak ada tanda-tanda pesawat itu pernah ada. Hingga suatu malam, seorang operator radar di Menara Pengawas Bandara Sydney tercengang.
Penerbangan 709 muncul kembali di layar radarnya. Pesawat itu berada di jalur yang seharusnya, seakan baru saja melanjutkan perjalanannya yang terhenti lima tahun lalu.
Namun, ketika tim tanggap darurat dikirim untuk menyambut pesawat di landasan, mereka menemukan sesuatu yang membuat darah mereka membeku.
Pesawat itu kosong. Tidak ada pilot, tidak ada penumpang, tidak ada kru. Semua barang bawaan masih di tempatnya, makanan di kabin masih segar, bahkan kopi di kokpit masih panas. Seakan-akan pesawat itu baru saja ditinggalkan beberapa detik yang lalu.
Kotak hitam pesawat ditemukan dan segera diperiksa. Pada rekaman terakhir, terdengar suara Kapten Aryo yang terdengar panik:
"Ada sesuatu di luar sana… Tidak mungkin! Ini tidak mungkin…."
Kemudian, hanya suara statis.
Penerbangan 709 tetap menjadi misteri yang tak terpecahkan. Tidak ada yang tahu ke mana pesawat itu pergi selama lima tahun dan apa yang terjadi pada semua orang di dalamnya. Yang pasti, dunia penerbangan tidak akan pernah melupakan kisah misteri yang tak berujung ini.