Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Matahari masih menggantung tinggi ketika Kapten Ludwik dan empat awaknya, yakni Luther sang navigator, Gates sang koki, Bell kru deck, dan Volta kru teknis bersiap berlayar. Perbekalan mereka cukup, kapal dalam kondisi prima, dan semangat membara di dada masing-masing. Hari itu, mereka yakin akan membawa pulang hasil tangkapan melimpah.
"Laut sedang bersahabat hari ini," ujar Luther sambil menatap peta navigasi.
"Jika angin tetap seperti ini, kita bisa sampai di titik terbaik dalam beberapa jam." kata Volta seraya menatap langit.
"Bagus," sahut Bell.
"Tetap waspada! Kita tak pernah tahu apa yang menunggu di tengah lautan."Tegas kapten Ludwik.
Pelayaran awalnya berjalan lancar, para kru mengerjakan tugasnya masing-masing. Gates sibuk di dapur menyiapkan makan, sementara Bell dan Volta memastikan kapal tetap dalam kondisi prima.
Beberapa jam kemudian, mereka tiba di titik tujuan dan mulai menangkap ikan dengan hasil yang cukup baik. Namun, keberuntungan mereka tak berlangsung lama.
Langit yang tadinya cerah berubah kelam, angin mulai berhembus kencang, ombak membesar, dan dalam hitungan menit, badai datang menerjang. Kapal mereka dihantam ombak bertubi-tubi, membuat mereka seperti boneka yang terombang-ambing di tangan raksasa.
"Pegang kuat-kuat!" teriak Kapten Ludwik, berusaha mengendalikan kemudi.
"Luther, cari arah keluar dari badai ini! Volta, pastikan mesin tetap menyala!" perintah sang kapten. Namun sekuat apapun mereka mencoba, alam selalu lebih kuasa sehingga tak bisa dilawan.
Kapal mereka terus diguncang, air masuk ke dalam lambung kapal, sehingga mesin kapal terkena air laut yang akhirnya mati. Membuat mereka terjebak di tengah lautan yang gelap dan mengerikan.
Setelah dua hari bergelut dengan badai akhirnya angin mulai mereda. Namun, kapal mereka rusak parah. Mesin tak berfungsi, layar sobek, dan mereka hanya bisa mengapung tanpa arah.
"Ouh tidak makanan kita tinggal sedikit. Apa kita akan mati di sini?" suara Gates bergetar.
"Kita harus tetap tenang! Kita masih punya harapan jika kita saling percaya dan bekerja sama." ujar Kapten Ludwik.
Bell yang sejak tadi diam, akhirnya berbicara. "Tapi bagaimana kalau bantuan tak kunjung datang?"
"Dengarkan aku." Kapten Ludwik menatap mereka satu per satu.
"Aku tahu kita takut, tapi ketakutan hanya akan membuat kita menyerah. Oleh karena itu, kita harus percaya satu sama lain, jika kita bekerja sama, kita bisa bertahan." jelas kapten Ludwik.
Luther menarik napas panjang seraya berkata. "Baik, Kapten. Apa yang harus kita lakukan?"
"Gates, kita harus menghemat makanan, pastikan setiap orang mendapat porsi yang cukup untuk bertahan. Bell, jaga kondisi dek agar kapal tidak semakin rusak. Volta, coba periksa mesin sekali lagi, mungkin masih ada cara untuk memperbaikinya. Luther, bantu aku mencari tanda-tanda kapal lain."
Hari-hari berlalu, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Sementara itu, makanan semakin menipis, tetapi mereka tetap berpegang pada kepercayaan mereka.
Hal ini ditunjukan oleh sikap mereka, Gates tidak pernah mencuri makanan lebih banyak untuk dirinya sendiri. Bell tetap bekerja tanpa mengeluh meski kelelahan. Volta terus mencoba memperbaiki mesin, sementara Luther dan Kapten Ludwik tak henti-hentinya mengirim sinyal darurat.
Suatu pagi yang cerah karena langit mulai membaik, ketika harapan mereka hampir padam, Luther berteriak. "Lihat! Lihat! Ada kapal di kejauhan!"
Mereka semua bergegas ke sisi kapal, melambaikan tangan, berteriak sekuat tenaga.
Akhirnya kapal besar itu melihat mereka dan datang menolong. Saat mereka menaiki kapal penyelamat, Gates berkata, "Kalau saja kita menyerah kemarin, mungkin kita tidak akan bertahan."
Kapten Ludwik tersenyum, sambil menghela nafas karena merasa puas dia berkata, "Kepercayaan satu sama lain yang menyelamatkan kita. Dalam badai kehidupan, kita hanya bisa bertahan jika kita percaya dan bekerja sama."
Mereka kembali ke daratan dengan pelajaran berharga, bahwa kepercayaan adalah fondasi dari segala perjuangan, bahkan di tengah lautan tak berujung.
Tamat..
Jangan berhenti di sini! Ikuti netizenia.com dan jadilah yang pertama mendapatkan update informasi terbaru!