Yanto, seorang pria yang pernah memiliki hati yang ramah bagai sutra, kini telah menjadi seorang yang kehilangan rasa. Kosong. Ia seperti sebuah kapal yang terdampar di pantai, tanpa arah dan tujuan.

Semuanya berawal dari Ayu, seorang gadis cantik yang memiliki senyum yang selalu membuat hati Yanto berdebar. Ia jatuh cinta dengan Ayu pada pandangan pertama. Yanto terus maksa untuk mendekatinya. Namun, Ayu selalu menolaknya, Ayu punya banyak alasan untuk berkata tidak.

Yanto merasa sedih dan kecewa, namun ia tidak menyerah. Ia berusaha mengubah dirinya, untuk menjadi lebih baik dan lebih menarik. Sayangnya, semakin ia berusaha, semakin Ayu menjauhinya. Meski kini Yanto glowing, dia mata Ayu dia tetap bukan apa-apa.

Kejaidian ini, lama-kelamaan, membuat Yanto merasa mati rasa. Ia tidak lagi merasakan kesedihan atau kekecewaan. Seolah menjadi kosong. Ia kemudian berjalan pergi, berusaha meninggalkan wanita yang menolaknya itu.

Kini, Yanto hidup dalam kesepian, tanpa rasa atau tujuan. Ia hanyalah bayangan yang terus-menerus mengikuti dirinya, tanpa pernah meninggalkannya. Semakin kehilangan rasa, dan tidak pernah menemukannya kembali.

Namun, dalam kesepiannya, Yanto masih memiliki harapan. Ia berharap bahwa suatu hari nanti, ia akan menemukan kembali rasa yang telah hilang. Ia akan menemukan kembali cinta yang pernah ia rasakan, dan akan hidup kembali dengan penuh kasih sayang dan tujuan.

-Tamat