Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Pemuda itu bergegas masuk ke rumah, lari terbirit birit ke kamar bak seekor babi hutan. Membanting pintu dan merentangkan tangan, menyambut surga yang sangat dinantikan. Dia bergegas merogoh isi di bawah tempat tidur, mencari sumber kehidupannya. Terus merauk benda didalamnya, banyak sekali sampah tak terkecuali bangkai serangga dan tikus. Bahkan serangga dan tikus pun tak tahan tinggal di sini, beruntungnya hewan hewan itu, dirinya kapan? Hingga akhirnya ia berhasil merogoh cinta sejatinya, botol miras tersayang.
“Sayang ku cintaku! Apa kabar sayang.” Raungan rindu memenuhi ruangan, sambil mengelusnya dengan penuh kasih.
Ditatapnya botol tersebut dengan gembira. Menciumnya layaknya bercumbu bersama sepasang kekasih. Dia memeluknya erat erat, melepas rindu yang dalam dari kejamnya dunia, tersenyum lebar dan melampiaskan tawa. Ia mengeluarkan ponsel dari saku. Memutar musik metal di ponsel dengan keras kemudian melemparnya ke kasur. Membiarkan tubuh dan jiwa ini bergerak sesuai nadanya.
Dia mulai membuka tutup botol ini dengan penuh semangat. Meminumnya beberapa teguk dan berdansa bersama diiringi musik metal. Gerakannya berantakan tak beraturan, dia hanya ingin berdansa bersama cintanya. Bahagia itu sesederhana ini kan?
Dia mengenang kembali. Dia hanya pecundang yang berusaha menghindar dari dunia maya. Kira-kira begitulah dirinya yang lalu. Air matanya membasahi sajadah dalam sujudnya. Dengan menghadap kiblat dia membuka mulutnya. Berucap.
"Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah."