Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Dua orang lelaki mengenakan jaket hitam kumal, memencet bel pintu beberapa kali. Pintu terbuka dan dua bocah lelaki dengan wajah polosnya, memandangi kedua lelaki itu.
"Cari siapa om?" Salah seorang dari lelaki itu berjongkok di depan mereka.
"Mama tadi suruh om kirim kulkas untuk kalian, itu barangnya.." Menunjuk sebuah kardus besar yang berdiri tegak agak jauh. Kedua bocah itu saling berpandangan, lalu mereka membuka pintu depan lebar-lebar.
----
Setelah membawa kardus besar itu ke dalam rumah, salah satu dari lelaki itu menutup dan mengunci pintu depan, mereka akan memulai aksinya. Salah satu dari bocah kecil itu, menawarkan minuman dengan senyum polosnya.
"Kalian baik sekali, om mau air putih dingin, ada?" Selesai minum, mereka mulai bertanya kepada dua bocah lelaki itu, dimana ibu mereka menyimpan barang-barang berharganya.
"Om mau ambil barang kami ya?" Kedua lelaki itu tertawa keras-keras.
"Om cuma mau minta sedikit. Mama kalian kan banyak uangnya, masa tidak boleh diminta sedikit saja...." Mereka berusaha menangkap kedua anak kecil itu, tapi gerakan mereka lincah sekali saat menghindar.
"Engga boleh dong om, itu namanya mencuri. Nanti om bisa kena hukumannya." Kedua anak itu menarik tangan mereka ke belakang punggungnya, hingga sulit sekali untuk kedua pencuri itu meraih mereka.
"Ayo sini sama om, om punya permen sama kue-kue yang enak..." Kedua lelaki itu berbicara asal-asalan, mereka tidak punya rencana yang matang untuk melakukan perampokan. Mereka pikir, hanya ada anak kecil di rumah, pasti akan mudah menaklukan mereka. Salah seorang dari bocah itu memiringkan badannya ke kiri.
"Om kan gak bawa apa-apa..." Melihat sikap kedua bocah itu yang terasa semakin menyulitkan, kedua lelaki itu mulai kesal dan marah. Mereka mulai mengejar ke penjuru rumah, sampai akhirnya kedua bocah itu tersudut di kamar tidur. Perlahan mereka mendekati bocah itu sambil tersenyum menenangkan.
"Om gak jahat kok, ayo sini..." Bujuk mereka. Kedua bocah itu memandangi mereka dengan ekspresi sangat serius dan seperti sedang menunggu sesuatu.
Setelah bergerak 2 langkah, tiba-tiba salah satu bocah itu berjongkok dan memukul sebuah tombol, sebuah trampoline jatuh terbuka di hadapan mereka. Kedua bocah itu langsung naik ke atas trampoline dengan gesitnya, melompat dan menendang wajah kedua lelaki itu, yang masih terkejut dengan jatuhnya trampoline. Satu lawan satu.
Kejadiannya begitu cepat, saat kedua bocah itu sambil melompat-lompat, membuat simpul dari tali yang mereka raih di lemari belajar mereka, lalu melemparkan ke kedua pencuri itu. Sekali salto, mereka bergerak ke arah perampok yang terduduk, sedang meringis kesakitan. Dengan cepat, kedua bocah itu menarik dua sisi tali, untuk mengikat kencang-kencang kedua pencuri itu.
Kedua bocah itu berdiri di hadapan kedua pencuri dengan ekspresi sangat serius. Tidak lama kemudian, mama mereka masuk ke dalam kamar, tidak tampak terkejut dengan kehadiran kedua pencuri itu.
----
Tidak lama polisi datang dan membawa kedua orang itu pergi.
Di dalam perjalanan, kedua pencuri itu merasa heran, kenapa mereka tidak sampai ke tempat tujuan, setelah terasa berjam-jam di perjalanan.
"Pak polisi...halo..kami mau dibawa kemana?"
"Kalian sudah tahu rahasia kami. Kami akan membawa kalian jauh sekali dari tempat ini." Kedua wajah pencuri itu langsung pucat.