Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Kue Ulang Tahun Istriku
41
Suka
20,829
Dibaca

Kulirik jam tanganku, pukul 23.35. Bergegas kurapikan dagangan, tutup lebih awal dari biasanya. Aku buru-buru pulang. Iya, aku harus cepat. Jangan sampai gagal lagi memenuhi permintaan istriku, meniup lilin ulang tahun tepat pada pergantian hari sesuai waktu kelahirannya. Cita-cita sejak kecilnya yang belasan kali urung kupenuhi sejak kami menikah, karena aku selalu lupa.

Setelah mengenakan helm, kupacu motor menembus malam. Sampai depan rumah motor kubiarkan parkir di gang, kusambar kantong plastik yang tergantung. Belakangan baru ingat, seperti biasa, kunci motor lupa dicabut. Perlahan kubuka pagar. Meja teras kujadikan tempat kerja untuk sentuhan akhir. Kukeluarkan isi kantong plastik, yaitu kue ulang tahun yang kubeli tadi petang dari menyisihkan hasil berdagang sebulan ini. Semoga bunyi berisik di malam sepi itu tak membangunkan istriku. Kupasang dan kunyalakan lilin-lilin di atas kue itu. Sempurna, meski kuenya sedikit penyok karena aku ngebut tadi.

Kubuka pintu rumah yang sengaja tak dikunci sesuai pesanku. Aku angkat kue perlahan, lalu masuk rumah dengan kedua tangan memegang kue layaknya Paskibra. Kulirik jam dinding, kedua jarum hitamnya belum berimpit. Ah, masih sempat. Setengah berlari kuburu pintu kamar.

Di depan pintu kamar kuatur napas sejenak. Dadaku hampir meledak karena haru yang menyeruak. Hati-hati kutekan handle pintu dengan sikut agar terbuka.

"Surprise! Selamat ulang tahun sayang!" seruku sambil mendorong pintu kamar dengan bahu. Cahaya lampu dari tengah rumah menerobos kamar yang gelap seiring terbukanya pintu. Samar kulihat tubuh istriku terbangun. Matanya memicing terpapar sinar lampu. Wajahnya terlihat jelas, dahinya berkerut. Kami sama-sama termangu.

"Pak," tangis anakku di pintu membuatku yang masih mengenakan helm menoleh, "sudah, Pak. Kami lelah. Ikhlaskan, Pak. Ibu sudah tenang di sana. Kasihan Bunda."

Meski remang kulihat perempuan yang baru kunikahi enam bulan lalu itu menangis di pojok kasur.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (25)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Kue Ulang Tahun Istriku
Deden Darmawan
Novel
Pisang Tidak Berbuah Dua Kali
Maulidan Rahman S
Komik
The Throne of Philadeas
Toyttt 🍃
Skrip Film
Rashid and Rani : Partner in Crime
Rahmatul Aulia
Flash
Bronze
GORESAN PENA
ATTAR DARNIS
Cerpen
Doa Diujung Waktu
W.Setyowati
Novel
Hi, My New (Bad) Day!
Catherine Stevani
Novel
Seberkas Kisah SMK
zahra riyadi
Flash
Perempuan Di Ujung Pelataran
Chairil Anwar Batubara
Cerpen
Bronze
Payung Merah Terakhir
Sang Ghania
Novel
Bronze
Jatuh Dari Langit
Joannes Rhino
Novel
Gold
Bukan Salah Waktu
Bentang Pustaka
Flash
Bronze
Selamat Jalan Papa
Herman Sim
Flash
Danau
Fatimah Ar-Rahma
Cerpen
Bronze
Kucing - kucing liar
Ratih Setyorini
Rekomendasi
Flash
Kue Ulang Tahun Istriku
Deden Darmawan
Flash
Baju Pantas
Deden Darmawan
Novel
Sejati
Deden Darmawan
Flash
Pilih Baju Lagi
Deden Darmawan
Flash
Cabai
Deden Darmawan
Flash
Perbaikan
Deden Darmawan
Flash
Rapat Dekom
Deden Darmawan
Flash
SSB
Deden Darmawan
Flash
Jangan Korupsi, Nak!
Deden Darmawan
Flash
Petuah Ayah
Deden Darmawan