Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Nyanyian Kode
8
Suka
170
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

Demam dangdut di kampung kami sedang menjalar. Banyak warga ikut fomo ini. Di setiap jalan hampir terdengar musik dangdut. Ada yang membunyikannya dengan kuat hingga terdengar dari jarak yang jauh. Ada pula yang suaranya kecil sekali, seolah dinikmati sendiri. Tapi bisa dipastikan mereka memang bersenandung nyanyian dangdut.

Akbar adalah salah satu temanku yang paling antusias. Ia selalu jadi yang terdepan. Setelah solat subuh berjamaah bersamaku di masjid, Akbar langsung bernyanyi. Ia bernyanyi sambil kejar-kejaran dengan ketukan musik. Terkadang Akbar duluan, terkadang ia tertinggal, lama kelamaan menjadi selaras.

Rumahnya yang juga buka warung selalu ramai akhir-akhir ini. Pelanggan yang tadinya hanya ingin membeli ketoprak, kini punya hiburan baru berkaroke sepuasnya. Tidak tanggung-tanggung demi jaringan yang lancar ia memasang wifi. Membuat kami betah berlama-lama di sana.

Hari demi hari berlalu dengan kami yang semakin mantap. Kami tak perlu lagi membaca teks di hape. Kami sudah bisa bernyanyi tanpa melihat layar bahkan dengan mata tertutup. Sebuah pencapain untuk kami yang memulai semua dari bernanyi modal tetrimg.

***

Salah satu sodara jauh dari pak Yanto sedang berlibur di desa kami. Tentangga Akbar itu memiliki suara yang sangat bagus. Informasinya ternyata ia adalah jebolan dangdut academy di salah satu tivi swasta. Memiliki nama panggung yang serupa ikan. Nila.

Bila Nila bernyanyi, kami bergantian membuat status sehingga orang semakin ramai mendekat. Akbar sering carper ke Nila. Bila ada nenek-nenek yang ikut bergoyang bersama Nila, ia tak segan memberikan saweran kepada nenek itu dan membuat suasana semakin meriah.

Sebagai teman kami merasa senang untuk Akbar. Apalagi respon Nila juga terlihat baik. Sambil terseyum sesekali Nila sering memandang tajam Akbar. Ketika bernyanyi bersama, mereka bak sepasang kekasih. Penuh kemistri.

Ini jelas membantu membasuh luka Akbar yang pernah ditinggal nikah oleh mantannya. Karena luka itu juga, meski Akbar terkenal sebagai pria yang sangat baik, hingga berumur 30 tahun akbar masih belum bisa membuka hati untuk wanita lain.

Suatu hari Akbar menugaskanku untuk mencari tahu tentang Nila. Permintaan itu tentu aku iyakan dengan penuh tanggung jawab.

Tanpa menunggu waktu lama. Aku mengajak Nila bicara. Memenuhi semua permintaan Akbar. Jelas aku sangat antusias. Namun, semua berubah ke arah yang tidak baik saat Nila memberi tahu umurnya.

Kabar tidak mengenakan ini kuberitahukan kepada Akbar lewat sebuah nyanyian.

Saat ulang tahun ku tuang minuman kedalam gelas. Sejak saat itu kutahu usiamu baru sebelas.

Sayangnya Akbar tidak paham. Ia malah mendekatiku dan asik bergoyang.

-Tamat

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Novel
ARSHERA
Ayu Setya Rini
Novel
Gold
Sunset in Weh Island
Bentang Pustaka
Komik
The Wager
Laras Dwi Putri
Skrip Film
Rendezvous
Kinanti Atmarandy
Flash
Nyanyian Kode
Ron Nee Soo
Novel
Sepasang Sepatu
dian
Skrip Film
CRESSENDO
Qothrunnada Salsabila Meardhy
Novel
GERA
disasalma
Novel
Cahaya Bidadari
Ayyana Haoren
Novel
Tak Ada Cinta, Kecuali Jakarta
E. N. Mahera
Cerpen
Bronze
Cinta Yang Tak Pernah Padam
Liliana dia sapira
Novel
Voice Heart
Ciao Miraa
Novel
Friend Don't Kissing
Elisabet Erlias Purba
Novel
KENAIRA
Ariqotun Nabila
Novel
Bronze
BERLINE'S LIFE
Friska Lesin
Rekomendasi
Flash
Nyanyian Kode
Ron Nee Soo
Flash
Ekspektasi
Ron Nee Soo
Flash
Alasan Pria Mudah Lelah
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Tipu Daya Lelaki yang Sudah Berumur
Ron Nee Soo
Flash
Regulator Gas Elpiji
Ron Nee Soo
Cerpen
Sukma Artis Figuran
Ron Nee Soo