Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Tuntutan Ra
0
Suka
44
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

Satu … Dua … Tiga … Empat kali.

“Cuma nggoreng sebutir telur dan kamu nyuci tangan sampai empat kali?” 

Gadis yang kupanggil “Ra” itu menoleh lalu nyengir. Segaris gummy smile membingkai bibirnya. “Hihi … Refleks!”

“Cuci sekali lagi, biar aku kasih gelas cantik,” balasku.

Ra lalu berjalan membelakangi wastafel sambil mengeringkan jari tangan dengan sehelai tisu. Kuperhatikan gadis itu mondar-mandir sembari melihat tusuk konde berbentuk sakura yang bertengger di bulatan rambutnya. 

“Jadi, kapan kamu mau bilang ke orang tuamu soal hubungan kita?” tanya Ra tanpa aba-aba. Matanya menatapku lurus.

Aku diam, kaget akan pengalihan pertanyaan yang terlalu mendadak itu. 

“Hmm … Masih belum pas waktunya. Aku lagi … nyari suasana yang enak.”

“Dah kuduga. Nggak ada kreasi jawaban lain, Rif?” cibir Ra.

“Kita, kan, bisa jalani dulu. Selama ini begitu, kan? Toh, aku enggak ke mana-mana. Kamu juga enggak ke mana-mana.” 

Setelah melempar tisu ke dalam tong sampah di bawah meja kompor, Ra berjalan mendekatiku. Mata gadis membulat, memandangku lekat-lekat.

“Mau dijalani sampai kapan? Sampai DM-ku penuh sama semua chat dari para selingkuhanmu?” 

Alamak! Apa lagi ini?

Tenggorokanku mendadak kering. Kupaksakan menelan liur meski sulit lantaran tatapan Ra sepenuhnya mengarah kepadaku. 

“DM apa? Aku enggak kenal sama mereka, loh, Ra. Percaya, deh. Mereka itu cuma fans fanatik.” 

“Miriki iti cimi fins finitik,” balas Ra sambil memonyongkan bibir. 

Segera aku bangkit dari kursi makan lalu kudekati Ra. Kuraih telapak tangannya yang beraroma cairan pencuci piring itu.

“Please! Aku cuma cinta sama kamu, Ra!”

Secepat kilat, Ra menepis tanganku. Dia lalu berjalan sambil menarik kantung kemejaku, membawaku ke bibir pintu rumah.

“Dengar! Terserah gimana menurutmu, tapi buatku, keseriusan dalam hubungan itu ditandai dengan komitmen dan perencanaan masa depan yang jelas. Dan bukti dari komitmen itu salah satunya bertemu dengan orang tuamu. Setahun kutunggu, tapi kamu enggak bisa kasih kepastian. Sekarang, pergi!” 

Dengan sekali dorong, kedua tangan Ra membuatku terjengkang keluar. Gadis itu kuat juga rupanya. Seketika aku langsung terduduk di rerumputan. Namun, bukannya prihatin, Ra langsung menutup pintu rumahnya.

Aku terhenyak. Rencana menghampiri Ra ke rumah demi menemaninya makan siang buyar sudah.

Tenang! 

Aku hanya perlu menunggu sampai seminggu lagi. Akan kurangkai sebuah puisi lalu kunyanyikan gadis itu sebuah lagu diiringi gitar di depan rumahnya. Dia pasti memaafkanku lagi. Dia pasti akan klepek-klepek lagi.[*]

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
FROM EL TO L
Racelis Iskandar
Flash
Tuntutan Ra
Haryati SR
Novel
Bintang di El Tari
annastasia
Novel
DEAR RANIA
Herofah
Novel
Bronze
Pintu Tauhid 2
Imajinasiku
Novel
Sebuah Usaha Maya
Nandreans
Novel
Hari Kebalikan
Wina Anggraeni
Cerpen
Hujan di Musim Panas
kecoa writer
Cerpen
Bronze
Rani & Jodi Chapter 2
artabak
Novel
Bronze
Kode Cerita Hari Ini
B12
Skrip Film
Pusaka
Prima Merdeka
Cerpen
Bronze
Pelacur yang Menangis Ketika Mendengar Azan di Mekkah
Habel Rajavani
Skrip Film
Dunia Awang-Awang
Saifan Rahmatullah
Cerpen
Bronze
Putri Beras Merah
Silvarani
Novel
Salah Duga
Jhon Merari Hutapea
Rekomendasi
Flash
Tuntutan Ra
Haryati SR
Cerpen
Cara Melipat Luka
Haryati SR
Cerpen
Kisah Ular
Haryati SR
Cerpen
Riwayat Penghuni Pohon Nangka
Haryati SR
Flash
Aturan Minum
Haryati SR