Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Hari ini begitu cerah secerah hatiku saat ini karena ini adalah hari ulang tahun pernikahan ku dengan suami ku. Aku telah menikah hampir sepuluh tahun dan dikaruniai seorang anak perempuan yang cantik berusia lima tahun bernama Laras.
Aku bernama Rani dan suamiku bernama Rizal. Kita berdua adalah sahabat yang menjadi sepasang suami istri. Kita merayakan anniversary di sebuah rumah makan yang sederhana hanya dengan keluarga kecilku saja.
Setelah sampai di rumah makan dan memesan makanan, Rizal pamit untuk ke toilet. Aku dan Laras sedang berbicara berdua. Setelah hampir lima belas menit tiba-tiba Rizal datang dengan membawa kue dan sebuket bunga sambil berbicara. "Happy anniversary sayangku maaf aku cuma bisa ngasih ini buat kamu," kata Rizal sambil memelukku.
Aku terkejut tidak bisa berkata apa-apa, yang aku lakukan hanyalah menitikkan air mata bahagia sambil membalas pelukannya Rizal. Aku sungguh bahagia sekali karena diberikan suami yang pengertian dan selalu kasih surprise yang tidak aku sangka. Aku juga memiliki putri yang cantik dan pintar.
Sepulang dari perayaan anniversary tidak ku sangka mobil kita oleng karena ban bocor dan menabrak pembatas jalan. Kebahagiaan yang kurasakan berakhir dengan kisah tragis dan trauma seumur hidupku.
Duniaku yang sebelumnya cerah menjadi gelap gulita, karena kecelakaan itu merenggut suami dan anak ku. Aku ditinggal sendiri hidup di dunia tanpa mereka. Hari pertama aku sadar dari rumah sakit, aku terkejut karena mataku tidak bisa melihat. Semuanya menjadi gelap. Tapi dalam hati aku masih bisa bersabar karena belum mengetahui kondisi anak dan suamiku. Tapi setelah mengetahuinya aku benar-benar terpukul dan bersedih sepanjang waktu.
Aku bertanya kepada tuhan kenapa hidup ku seperti ini. Setelah kau kasih kebahagiaan yang begitu besar tapi dengan sekejap saja kau hancurkan hidupku dan membawa ku dalam kegelapan yang panjang. Apa aku banyak dosa kepada mu tuhan. Apa aku tidak pantas hidup bahagia selamanya bersama anak dan suamiku. Kenapa kau tidak mengambil nyawaku juga. Kenapa kau menyisakan aku sendiri di dunia yang gelap ini tanpa bisa melihat seumur hidupku.
Aku memohon kepadamu tuhan cepat ambil nyawaku juga. Hidup ku sungguh tidak berarti tanpa keluarga kecilku. Maafkan aku tuhan doaku melampaui takdir yang kau tetapkan untuk ku. Tapi aku sungguh merasa sendiri dan kesepian di dunia yang gelap ini.