Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Belanja
0
Suka
36
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

Hari ini, Fajar bersiap-siap hendak ke supermarket. Nita merayu kakaknya supaya diperbolehkan ikut.

“Ayolah, Mas, boleh, yaa? Nita janji takkan nakal di sana.”

“Tidak boleh. Kalau Mas sudah bilang tidak boleh, ya berarti tidak boleh!”

“Aduh, jahatnya Mas Fajar ini! Bu! Ibu, Mas Fajar jahat sama adiknya!”

Fajar bersembunyi di balik kursi. Ibu bergegas datang. Dikiranya, Fajar menyakiti adiknya sampai dia menangis.

“Apa, sih?” tanya Ibu.

“Itu, loh, Mas Fajar, tidak mau kalau Nita ikut ke supermarket! Padahal, Nita sudah janji tidak akan merepotkannya!” kata Nita.

“Fajar, sudahlah, ajak adikmu ke supermarket sana. Nih, Ibu kasih uang lebih buat jajan,” Ibu buru-buru menyodorkan selembar uang sepuluh ribu kepada Fajar.

Fajar mendesah sambil menerima uang itu. Mereka berdua pun berangkat naik sepeda. Setibanya di supermarket, Fajar langsung mengambil troli.

“Mas, Nita mau naik ke trolinya!”

“Ih, kamu, kan, sudah besar. Malu nanti, dilihat sama orang lain!”

“Biar saja. Ayolah, Nita naik, ya?”

Fajar pasrah. Digendongnya Nita dan diletakkannya di atas troli.

Mereka mampir ke rak-rak tempat penjualan bahan makanan. Fajar mengambil kaleng sarden, lalu memasukkannya ke dalam troli. Nita memandanginya dengan penuh minat.

“Kita mau makan sarden, ya, Mas?” tanyanya.

“Iya,” sahut Fajar ogah-ogahan. “Disuruh sama Ayah.”

Nita tersenyum lembut. Setelah mengambil sarden, Fajar mendorong trolinya dan mengambil beberapa bungkus ayam.

Kemudian, setelah berbelanja membeli banyak makanan, akhirnya mereka pergi ke rak tempat biskuit-biskuit. Di sana, Fajar mengambil sebuah bungkus biskuit keju. Nita menolaknya.

“Aku tidak suka keju,” katanya.

“Terus mau apa?” ujar Fajar.

Nita menunjuk ke arah peti es krim.

“Es krim? Yang benar saja, Nita!” kata Fajar.

Dengan tangan ditangkupkan, Nita memasang wajah memohon.

Fajar mendengus. Anak itu mendorong troli sekuat tenaga menuju peti es krim. Untungnya, di sana ada petugas yang sedang sibuk merapikan es krim.

“Halo, Dik, mau ambil es krim, ya?” tanya petugas itu dengan ramah.

“Iya, Pak,” jawab Fajar.

“Maaf, ya, peti es krimnya sedang diperbaiki. Stok es krimnya juga sedang kosong. Maaf, ya,” kata petugas itu sambil membelai rambut Fajar.

Nita menunduk kecewa. Fajar berusaha tersenyum, walau sebenarnya dia ingin sekali makan es krim.

“Kalau Adik-adik mau makan jajan, itu di rak sana ada biskuit dan kue-kue. Kalian bisa beli itu dulu,” si petugas menunjuk ke arah lorong berisi rak-rak biskuit yang tadi dilewati Fajar dan Nita.

Fajar mengucapkan terima kasih, lalu kembali ke lorong tadi.

“Bagaimana? Mau kue yang lain? Mas lihat di sini ada kue cokelat,” kata Fajar.

“Okelah kalau begitu. Ambilkan yang rasa cokelat,” kata Nita.

Fajar mencari biskuit murah yang ada rasa cokelatnya. Setelah dicek, harganya ternyata sepuluh ribu.

Kemudian, kedua anak itu pergi ke kasir. Nita sudah tidak berada di troli. Dengan membopong dua tas belanja, mereka berdua pulang ke rumah.

“Nanti sampai di rumah, kita makan biskuitnya, ya?” kata Nita.

Fajar mengangguk.

Di rumah, mereka makan siang dengan sarden. Kemudian, mereka makan biskuit. Nita menceritakan pengalaman mereka tadi di supermarket.

“Coba kalau kamu tidak ikut, pasti es krimnya masih ada!” kata Fajar pada adiknya.

“Benar. Tapi kalau Nita tidak ikut, Ibu, kan, tidak bakal memberi uang jajan lebih!” kata Ayah, yang membuat semuanya tertawa.

“Ternyata semua kejadian ada konsekuensinya. Tak perlu rugi karena tidak mendapat yang kita inginkan. Yang penting, kita bisa hidup bahagia,” kata Ibu.

Fajar dan Nita tersenyum senang. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Horor
Flash
Belanja
Kiara Hanifa Anindya
Novel
Bronze
SUMI
Nimas Rassa Shienta Azzahra
Novel
NANDANA
Shinbul
Novel
Bronze
Devil
Katia
Novel
Jual Obat Penggugur Asli (Cytotec) WA : 081222292216 Di Surabaya
Sarihusada
Skrip Film
PUAKA RATU ARJUNA
Delly Purnama Sari
Novel
Jangan Tidur di Sekolah
abil kurdi
Flash
Kaca Malam Hari
Donquixote
Novel
Bronze
ARWAH PENJEMPUT KENANGAN (5 Kisah Misteri di Masa Pandemi)
Darryllah Itoe
Novel
Dendam
Satria Leviatan Sidik Pamungkas
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Vienna
Mizan Publishing
Flash
Sebuah Ritual Pemanggilan
Matrioska
Cerpen
Bayangan di Balik Jendela
ASEP SAEPULOH
Flash
Jatuh
Dark Specialist
Cerpen
Menjadi Tua, Lalu Luka
Fazil Abdullah
Rekomendasi
Flash
Belanja
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Guru Marah
Kiara Hanifa Anindya
Novel
Dunia dalam Novelku
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Gosip yang Terhenti
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Sebuah Gambar dan Sebuah Puisi Untuk Tahun Baru
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Trend
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Misteri Kertas Milik Tony
Kiara Hanifa Anindya
Flash
2024 dan 2025
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Ditakuti Anak-anak
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Isi Bekal Amel
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Bullying
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Di Sebuah Gua
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Kamu Mau Tahu Apa Tidak?
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Karyawan yang Malas Membaca
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Kebahagiaan untuk Ninik
Kiara Hanifa Anindya