Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Belanja
1
Suka
2,663
Dibaca

Hari ini, Fajar bersiap-siap hendak ke supermarket. Nita merayu kakaknya supaya diperbolehkan ikut.

“Ayolah, Mas, boleh, yaa? Nita janji takkan nakal di sana.”

“Tidak boleh. Kalau Mas sudah bilang tidak boleh, ya berarti tidak boleh!”

“Aduh, jahatnya Mas Fajar ini! Bu! Ibu, Mas Fajar jahat sama adiknya!”

Fajar bersembunyi di balik kursi. Ibu bergegas datang. Dikiranya, Fajar menyakiti adiknya sampai dia menangis.

“Apa, sih?” tanya Ibu.

“Itu, loh, Mas Fajar, tidak mau kalau Nita ikut ke supermarket! Padahal, Nita sudah janji tidak akan merepotkannya!” kata Nita.

“Fajar, sudahlah, ajak adikmu ke supermarket sana. Nih, Ibu kasih uang lebih buat jajan,” Ibu buru-buru menyodorkan selembar uang sepuluh ribu kepada Fajar.

Fajar mendesah sambil menerima uang itu. Mereka berdua pun berangkat naik sepeda. Setibanya di supermarket, Fajar langsung mengambil troli.

“Mas, Nita mau naik ke trolinya!”

“Ih, kamu, kan, sudah besar. Malu nanti, dilihat sama orang lain!”

“Biar saja. Ayolah, Nita naik, ya?”

Fajar pasrah. Digendongnya Nita dan diletakkannya di atas troli.

Mereka mampir ke rak-rak tempat penjualan bahan makanan. Fajar mengambil kaleng sarden, lalu memasukkannya ke dalam troli. Nita memandanginya dengan penuh minat.

“Kita mau makan sarden, ya, Mas?” tanyanya.

“Iya,” sahut Fajar ogah-ogahan. “Disuruh sama Ayah.”

Nita tersenyum lembut. Setelah mengambil sarden, Fajar mendorong trolinya dan mengambil beberapa bungkus ayam.

Kemudian, setelah berbelanja membeli banyak makanan, akhirnya mereka pergi ke rak tempat biskuit-biskuit. Di sana, Fajar mengambil sebuah bungkus biskuit keju. Nita menolaknya.

“Aku tidak suka keju,” katanya.

“Terus mau apa?” ujar Fajar.

Nita menunjuk ke arah peti es krim.

“Es krim? Yang benar saja, Nita!” kata Fajar.

Dengan tangan ditangkupkan, Nita memasang wajah memohon.

Fajar mendengus. Anak itu mendorong troli sekuat tenaga menuju peti es krim. Untungnya, di sana ada petugas yang sedang sibuk merapikan es krim.

“Halo, Dik, mau ambil es krim, ya?” tanya petugas itu dengan ramah.

“Iya, Pak,” jawab Fajar.

“Maaf, ya, peti es krimnya sedang diperbaiki. Stok es krimnya juga sedang kosong. Maaf, ya,” kata petugas itu sambil membelai rambut Fajar.

Nita menunduk kecewa. Fajar berusaha tersenyum, walau sebenarnya dia ingin sekali makan es krim.

“Kalau Adik-adik mau makan jajan, itu di rak sana ada biskuit dan kue-kue. Kalian bisa beli itu dulu,” si petugas menunjuk ke arah lorong berisi rak-rak biskuit yang tadi dilewati Fajar dan Nita.

Fajar mengucapkan terima kasih, lalu kembali ke lorong tadi.

“Bagaimana? Mau kue yang lain? Mas lihat di sini ada kue cokelat,” kata Fajar.

“Okelah kalau begitu. Ambilkan yang rasa cokelat,” kata Nita.

Fajar mencari biskuit murah yang ada rasa cokelatnya. Setelah dicek, harganya ternyata sepuluh ribu.

Kemudian, kedua anak itu pergi ke kasir. Nita sudah tidak berada di troli. Dengan membopong dua tas belanja, mereka berdua pulang ke rumah.

“Nanti sampai di rumah, kita makan biskuitnya, ya?” kata Nita.

Fajar mengangguk.

Di rumah, mereka makan siang dengan sarden. Kemudian, mereka makan biskuit. Nita menceritakan pengalaman mereka tadi di supermarket.

“Coba kalau kamu tidak ikut, pasti es krimnya masih ada!” kata Fajar pada adiknya.

“Benar. Tapi kalau Nita tidak ikut, Ibu, kan, tidak bakal memberi uang jajan lebih!” kata Ayah, yang membuat semuanya tertawa.

“Ternyata semua kejadian ada konsekuensinya. Tak perlu rugi karena tidak mendapat yang kita inginkan. Yang penting, kita bisa hidup bahagia,” kata Ibu.

Fajar dan Nita tersenyum senang. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Found You
Kaa
Novel
Pejuang Rindu
Nurusifah Fauziah
Novel
Sanggupkah untuk berbagi?
Halimah
Komik
Di antara Awan
Yunita Islamiati
Flash
Pulang
mafaz mira
Flash
Belanja
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Best Friend Forever
nooraya
Cerpen
Kesuksesan Anak Pertama
cia
Novel
Ikhlaskah Hati
andreas fredica
Novel
MINOR
Oktabri
Flash
HAMPARAN SAJADAH TERAKHIR UNTUK BAPAK
Siraru
Cerpen
DIA YANG BERSAYAP
Meliana
Cerpen
Bronze
Ibu untuk Asara
Choirunisa Ismia
Novel
Prasasti Air Mata Bunda
Kelana Kaheswara
Novel
Bronze
I'M FINE, THANK YOU
Sera Summer
Rekomendasi
Flash
Belanja
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Lagu Persahabatan
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Cerdas Cermat
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Gadis Tunarungu
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Bronze
Mengapa Kita Perlu Membantu Proses Penyerbukan?
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Aku Ingin Mudik, Tapi Tidak Bisa
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Bertemu Ajak di Thailand
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Back to My Childhood
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Karyawan yang Malas Membaca
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Jalan yang Kamu Pilih Adalah Jalan Menuju Kebaikan
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Gosip yang Terhenti
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Menampung Air Hujan
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Isi Bekal Amel
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Ceroboh
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Gara-gara Uang
Kiara Hanifa Anindya