Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Dream
7
Suka
12,840
Dibaca

Sepuluh tahun sudah aku mengalami metamorfosis ke masa dewasa muda, tetapi, untuk pertama kali dalam kehidupanku, aku tidak dapat menemukan kata-kata untuk belajar menulis. Mungkin karena aku merasa tidak memiliki masa depan yang cerah dan hanya terbelenggu dalam kenangan masa kecilku yang begitu indah.

Ditambah lagi, cibiran yang datang bertubi-tubi membuatku tak dapat lagi menahan kejengkelanku. Apalagi, salah satu teman baikku waktu itu sampai tega mendiagnosa jika aku termasuk 'Jones', karena kegemaranku belajar menulis.

"Lebay!" Riyu mengatakannya ketika aku menghadiri resepsi pernikahan kakak perempuannya. "Otak kita berbeda dengan 'mereka'—para penulis hebat," tambahnya.

Aku tidak suka Riyu menggunakan kata "kita". Sebab, sudah tidak ada kata "kita" antara aku dan Riyu. Mungkin Riyu lupa jika aku dan "mereka" memang berbeda. Aku adalah aku. Mereka adalah mereka. Aku bukanlah mereka. Mereka juga bukanlah aku. Aku dan mereka punya impian yang berbeda. Otakku dan otak mereka pun, jelas berbeda.

Aku selalu menyakini, setiap orang yang terlahir ke dunia, pasti dikaruniai bakat yang berbeda oleh Tuhan. Aku sendiri sangat yakin dengan apa yang aku lakukan. Aku juga tidak pernah meremehkan orang yang melakukan apa yang ingin mereka lakukan. Karena bagiku, apa yang kita lakukan hari ini, esok, dan seterusnya, adalah jawaban untuk masa depan kita sendiri.

Hari-hari silih berganti, dan aku hanya terdiam di rumah bersama buku-buku koleksi dan smartphone yang selalu kugunakan untuk mengetik semua rahasia—kenangan pahit-manis, jerit-tangis, canda-tawa. Kenangan masa lalu yang ada di lubuk hatiku. Kenangan yang kusebut "masa kecil" yang kembali memenuhi pikiranku, dan harus kusempurnakan untuk membuktikan pada "mereka", orang-orang dari masa kecil yang mencibir tulisanku.

Setiap sesuatu yang baru, pasti selalu diliputi pro dan kontra. Tak terkecuali tulisanku. Meskipun banyak yang mencibirnya, ada beberapa dari teman-temanku yang memberikan dukungan.

"Lanjut terus, Bro... butuh dana, nggak?" Rian berkomentar ketika aku mem-publish sinopsis novelku ke grup BBM SD Secang.

"Terus berkarya, Gan." Si pintar Dasa yang selama beberapa tahun 'berperang dingin' denganku memberikan dukungannya.

Wow, aku benar-benar tidak menyangka. Yang dulunya musuh, sekarang malah berteman. Yang dulunya teman, sekarang malah musuhan. Ungkapan "roda itu berputar" ternyata berlaku juga bagi kehidupanku.

Sayangnya, kedua peri kecilku waktu itu tidak memberikan dukungan sama sekali.

Sasa-ku yang dulu, sekarang telah berubah menjadi seorang "perfectionista", tidak mengizinkanku menggunakan nama aslinya dalam novelku.

"Mohon maaf sebelumnya, tanpa mengurangi rasa hormat saya, saya tidak berkenan jikalau nama saya ada dalam novel itu," tulis Sasa sambil menambahkan kata, "Terima kasih!"

Sementara itu, Si Super Cantik Diza tidak pernah mengomentari tulisanku, sebab ia tidak pernah menampakkan batang hidungnya di grup BBM kami. Terakhir kali aku bertemu dengannya, ia menyapaku sambil tersenyum sewaktu aku membantu ibuku berjualan di pasar. Dan ketika aku menoleh, senyuman sang primadona membuatku kembali bermimpi ke masa kecilku yang begitu indah. Seolah mengingatkan kembali bagaimana caraku mencintainya selama beberapa tahun. Hal itu membuatku terbelenggu seumur hidup.

Di sisi lain, sebagian teman-temanku yang tergabung dalam grup BBM hanya menjadi "penyimak yang baik". Hal itu malah membuatku semakin bersemangat untuk membuktikan pada mereka: Siapa aku ini?

Bukan seberapa hebat impian kita, tetapi seberapa hebat kita mengejar impian itu.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (3)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Aku Bukan Anak OSIS
Adiba
Novel
Terakhir untukmu
Diyanti Rita
Komik
UnLove Me
Helena Priscilla
Skrip Film
Rindu
Siraru
Flash
Dream
Luca Scofish
Cerpen
JAGAD BELENGGU
Henry
Skrip Film
SELEPAS TERSESAT
Budiya Rahman
Skrip Film
andai
Hank Wijaya
Skrip Film
Adam
Yurgen Alifia Sutarno
Cerpen
Museum Memori Mbah Min
Ani Hamida
Novel
Bronze
KALA CINTA
Yeni Lestari
Novel
Je taime Papa
Adlet Almazov
Novel
Bronze
Rumah Panggung Wak Isah
Syifa Aimbine
Novel
Sebait Rindu untuk Ibu Guru
Kandil Sukma Ayu
Novel
Bronze
Duniamu Akan Aku Usahakan
Devie Yunita Putriana
Rekomendasi
Flash
Dream
Luca Scofish
Flash
Pacar Bohongan
Luca Scofish
Novel
Dragon Eagle
Luca Scofish
Novel
You Are My Flaky
Luca Scofish
Novel
Miss Travel Beauty
Luca Scofish
Flash
Monopoli
Luca Scofish
Flash
Jalan Bareng Bule Jerman
Luca Scofish
Flash
Teman Kampret!
Luca Scofish
Flash
Pelajaran Bahasa Indonesia
Luca Scofish
Flash
You Are My Angel
Luca Scofish
Flash
Misteri Doa Sebelum Belajar
Luca Scofish
Flash
Ojo Cedak Kebo Gupak!
Luca Scofish
Flash
Hitchhiking Diary
Luca Scofish
Flash
Modus Nomor Telepon
Luca Scofish
Flash
Curahan Hati Penulis Gagal
Luca Scofish