Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Religi
ZIARAH LORONG ASING
0
Suka
213
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

Kamis sore di bongkah kemarau. Dua orang laki-laki menjongkok di tanah pekuburan desa. Menghadap ke timur, dengan kepala menunduk ke gundukan tanah di depannya. Pakde Banjir di sebelah timur-selatan dekat gapura masuk dan Wak Kamdu di sebelah barat-utara. Jika digaris, maka akan terbentuk garis mengarah ke Ka’bah.

Seperti biasa, menjelang malam jum’at kliwon, Abdun selalu mendapati dua orang itu telah berada di sana. Mendahului kedatangannya untuk nyekar ke makam kedua orang tua. Maklum saja, dia harus menyelesaikan pekerjaannya terlebih dulu, mengurus beberapa ekor kambing. Tidak seperti kedua orang itu, yang agaknya sudah tak lagi disibukkan dengan perkara mencari nafkah. Bukan hanya telah melewati usia pensiun, keduanya juga tergolong kaya di desa. Maka, tak perlu baginya menghabiskan masa tua dengan membanting tulang. Yah, masa itu telah lewat bagi keduanya.

Beberapa tahun yang lalu, entah kapan pastinya. Abdun hanya ingat, dulu hanya dia sendiri yang biasa pergi ke pekuburan desa itu. Membiasakan nyekar, sejak si emak menyusul bapaknya meninggalkan dunia. Saat itu, Abdun belum menikah. Kini, anak tertuanya telah berusia delapan tahun. Berselang waktu, kemudian Abdun melihat Pakde Banjir di sana. Berziarah seperti dirinya. Disusul Wak Kamdu pada kesempatan berikutnya.

Memang, ziarah atau nyekar ke makam orang tua dan para leluhur telah menjadi tradisi di desanya. Akan tetapi, hal itu biasanya hanya terjadi pada kesempatan menjelang bulan Ramadlan dan Idul Fitri. Sementara untuk siklus hari pasaran, misalnya setiap menjelang malam jum’at kliwon, hanya Abdun dan kedua orang itu. Maka, tak heran jika ketiganya seperti memiliki hubungan tersendiri. Keakraban yang terjalin melalui kebiasaan ziarah.

Entah, apa yang dialami keduanya saat berdiam di dekat pusara. Apakah keduanya juga berjumpa dan berbicara dengan ahli kuburnya?! Dengan kedua orang tuanya yang telah berada di alam kubur?! Abdun tak tahu. Dia tak pernah menanyakannya.

Perlahan Abdun duduk di sebelah barat makam bapak dan emaknya. Mengucap salam, membaca tawasul dan doa-doa kalimah tayyibah, sebagaimana yang diajarkan oleh guru-guru agama kepada dirinya. Juga kepada masyarakat. Termasuk sebuah hadits yang selalu menyuruhnya untuk berziarah, yakni “Ketika anak Adam (manusia) meninggal dunia, maka semua amalnya terputus, kecuali tiga perkara, yaitu shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih—shalihah—yang mendoakan orang tuanya.

Perkara yang terakhir inilah yang diharapkan oleh Abdun terkait keberadaannya sebagai seorang anak dengan orang tua yang telah meninggal dunia. Menjadi anak yang shalih dan mendoakan keduanya, dimana kesemuanya tidak mungkin tanpa rahmat-Nya.

Semuanya adalah rahman dan rahim-Nya. Demikian kata Mbah Mad suatu ketika yang diingat Abdun. Segala kebaikan adalah rahmat-Nya, yang selalu melahirkan berkah, yang berlanjut pada kemulyaan—karamah—di sisi-Nya.

Berselang waktu kian senja, Abdun menyelesaikan ritualnya. Sejenak dipegangnya batu nisan makam kedua orang tuanya bergantian. Batu-batu nisan yang menandai keberadaan lorong asing yang tersimpan di gundukan tanah. Lorong asing yang menghubungkan masa lalu dan masa depan, serta perjalanan hidup manusia. (*)

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Religi
Flash
ZIARAH LORONG ASING
Syauqi Sumbawi
Flash
Buku Puasa Dhoni
Muhammad Ilfan Zulfani
Flash
Al Alaq
Vitri Dwi Mantik
Flash
REMBULAN BERGARIS DAHAN
Syauqi Sumbawi
Flash
TAFSIR POHON CEMARA
Syauqi Sumbawi
Flash
Rumah Besar Di Surga
Vitri Dwi Mantik
Skrip Film
Bianglala: Forbidden Love Between Two Cities Apple
Imajinasiku
Flash
Ibu Ingin Mati
Fitri F. Layla
Flash
SETEGUH POHON DI SEPANJANG TEPIAN SUNGAI
Syauqi Sumbawi
Novel
Mahkota Syurga untuk Ayah
Winda Sari
Novel
Cinta Sepanjang Cahaya
Gusti Trisno
Novel
KARYA-NYA KONTRIBUTOR NURANIKU: Edisi 2023
Nuraniku UNJ
Cerpen
Bronze
Saksi Siksa Siska
hidayatullah
Novel
Gold
Cinta Putih di Bumi Papua
Noura Publishing
Novel
Gold
195 Pesan Cinta Rasulullah untuk Wanita
Noura Publishing
Rekomendasi
Flash
ZIARAH LORONG ASING
Syauqi Sumbawi
Flash
REMBULAN BERGARIS DAHAN
Syauqi Sumbawi
Flash
TAFSIR POHON CEMARA
Syauqi Sumbawi
Flash
SETEGUH POHON DI SEPANJANG TEPIAN SUNGAI
Syauqi Sumbawi
Flash
PADA KORIDOR, KENANGAN DAN KEYAKINAN TERGAMBAR
Syauqi Sumbawi
Cerpen
Laki-laki dari Pulau Salju
Syauqi Sumbawi
Cerpen
Di Ombak Pasir Papuma
Syauqi Sumbawi
Flash
LANGGAR MBAH MAD
Syauqi Sumbawi
Flash
SEBUAH KORAN HALAMANNYA TERBUKA
Syauqi Sumbawi
Novel
Bronze
Dunia Kecil; panggung & omongkosong
Syauqi Sumbawi
Cerpen
Bronze
Kado Spesial
Syauqi Sumbawi
Flash
GERAK DALAM KABUT
Syauqi Sumbawi
Cerpen
Saya Telah Difitnah
Syauqi Sumbawi
Novel
Bronze
Waktu; di pesisir utara
Syauqi Sumbawi
Flash
NING NONG NING GUNG
Syauqi Sumbawi