Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Perihal Cinta di Bawah Pohon Eboni
18
Suka
15,228
Dibaca

Jika kau ingin menentang waktu, sama halnya kau ingin menggugat Tuhan. Ikuti saja alur hidupmu. Kenapa juga mesti sibuk merenggut kembali sesuatu yang telah usai kaulewati?

“Tak pernah mudah melupakan masa lalu, biar pun itu soal luka. Kau mestinya mengerti itu!” katamu, sore tadi.

Aku paham, itu caramu menolak cintaku. Menolak dengan cara paling halus, menurutmu. Tapi, kaulupa bila laki-laki sepertiku juga manusia, punya hati yang juga bisa terluka dan lelah menjadi penunggu. Setelah kupikir berkali-kali, aku bisa apa lagi untuk meruntuhkan sifat keras kepalamu selain merengkuh kembali hati yang telah aku coba berikan padamu.

“Sudahlah, sekarang aku paham cinta bukan lagi soal hati, tapi waktu,” timpalku. “Mau selama apa pun kita berteman dan saling mengenal, aku rasa tak akan pernah cukup membuatmu berpaling dari luka masa lalu.”

Kau masih terduduk dengan menekuri tanah yang dipenuhi daun eboni—tanpa berniat menyahut, yang seolah menyetujui perkataanku.

Aku pun mulai meninggalkanmu sendiri di bawah pohon eboni. Pohon yang selalu jadi saksi bisu perihal pengakuanku padamu. Bahkan, aku hampir lupa sudah berapa kali menyatakan hal bodoh itu dengan jawaban serupa; penolakan—hal yang menamparku pelan, perlahan, agak kasar, sakit dan berakhir mendekati kematian. Aku jadi percaya jika cinta tak melulu perihal rasa bahagia, tapi juga terkadang berujung luka.

Di bawah pohon dengan kulit luar yang beralur mengelupas dan berwarna hitam ini, sering kita habiskan waktu bercengkerama. Aku kira, selama ini senyum itu pertanda kau telah baik-baik saja. Kau telah bisa merelakan masa lalu, dan menerima apa pun yang layak kau terima di hari ini.

Dan aku salah besar.

Aku pun mengira, kau akan bisa belajar bahwa eboni pun pernah gagal hidup dalam usaha-usaha konservasi in-situ. Sama halnya dengan manusia, eboni dalam kehidupannya tidak dapat hidup sendiri sebagai individu atau suatu kelompok tumbuhan yang terisolasi. Begitupun, kau yang tak akan terus bisa hidup bersama masa lalumu yang tak pernah kau coba lepaskan.

Tapi kekeras-kepalaanmu tak bisa begitu saja runtuh. Mau seberapa banyak aku bercerita perihal hebatnya pohon eboni untuk bertahan hidup, kau tak akan pernah menerima bila kisah hidupmu pun serupa.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (8)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Perihal Cinta di Bawah Pohon Eboni
Denik a nuramaliya
Novel
Rentang : 30 Hari Bersamamu
Harni Sumatan
Novel
Perjalanan Hitam
Rida nurtias
Novel
Gold
PCPK Miss Online
Noura Publishing
Skrip Film
Perihal Luka dan Waktu
Marantika Rizka Prasasti
Flash
Guru Killer
Luca Scofish
Flash
Penyesalan Winky
Siti Kumala Tumanggor
Flash
Dewasa
Lentera jingga
Flash
Bronze
Untuk Sendiri
B12
Flash
Pieces of Hearts C
Adinda Amalia
Cerpen
Bronze
Lilo Kucing Kesayanganku
Nita Roviana
Cerpen
Senja Terakhir di Pinggir Kota
Muhamad Ian Sam
Flash
Hujan di Ujung Telepon
Penulis N
Cerpen
Bronze
Sora dan Keputusannya
Moycha Zia
Novel
Episode
Perspektifat
Rekomendasi
Flash
Perihal Cinta di Bawah Pohon Eboni
Denik a nuramaliya
Flash
Hok Lo Pan untuk Tjen
Denik a nuramaliya
Flash
Sepotong Kenangan di Meja Makan
Denik a nuramaliya
Flash
Di Balik Semangkuk Bawang
Denik a nuramaliya
Flash
Yang Tak Tertebak
Denik a nuramaliya