Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Tertawan Hati
4
Suka
9,065
Dibaca

Luna membiarkan dirinya kuyup, berjalan menyusuri jalan setapak sepulang dari kafe. Lama ia duduk disana membiarkan selimut dingin malam membalutnya. Matanya terpaku pada langit yang kelabu. Hatinya dipenuhi rasa rindu yang tak berkesudahan, seperti nyanyian hujan yang terus berdenting di ruang-ruang sunyi.

Aksa, lelaki yang telah mencuri hatinya. Sosok itu adalah badai sekaligus pelabuhan; tidak sempurna, tapi selalu menjadi tempat yang ia ingin tuju. Sayangnya, badai akhir-akhir ini terasa begitu mengguncang, angin besar itu membawa jarak dan duka yang tak diundang.

Surat terakhir Aksa hanya berisi sepenggal kalimat: "Maaf, aku tak yakin masih bisa menjadi aku yang kau harapkan."

Kalimat itu terasa menusuk seperti belati, tapi Luna memilih menggenggam belati itu erat-erat daripada kehilangan kehangatan yang tersisa di dalamnya.

"Aku tahu ini sulit," bisiknya pada bayangan Aksa yang tak nyata, "tapi mencintaimu adalah hal terindah yang pernah terjadi padaku. Bahkan jika dunia meruntuhkan harapan, aku akan tetap di sini, menjaga nyala yang kau tinggalkan."

Gadis itu tak tahu berapa lama lagi ia bisa bertahan. Tetapi cinta yang ia rasakan bukanlah cinta yang membutuhkan balasan sempurna. Cinta yang bertahan dalam badai, yang rela menanti meski kabut tak kunjung terangkat.

Malam itu, Luna menulis sepucuk surat.

"Sayang, jika suatu hari langkahmu terasa ringan lagi, pulanglah. Aku tidak akan bertanya ke mana engkau pergi. Aku hanya ingin melihat mata yang pernah membuatku percaya bahwa dunia ini bisa indah meski penuh luka."

Ia meletakkan surat itu di dalam laci, seperti menyimpan harapan kecil di sudut hatinya. Lalu, ia tersenyum lirih pada dirinya sendiri, membiarkan air mata jatuh tanpa suara.

Cinta adalah anugerah sekaligus ujian, pikir gadis itu untuk kesekian kalinya. Dan jika bertahan adalah caranya mencintai, ia akan tetap di sini, hingga waktu memutuskan bagaimana akhir cerita mereka.

Luna memejamkan mata, membiarkan hujan membasuh luka yang belum sembuh. Dalam hatinya, ia percaya—cinta sejati tidak pernah benar-benar pergi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Love You, My Partner
Viky Aulia Safitri
Novel
Bronze
Halu
Ratih Abeey
Novel
RESTU
Han
Flash
PAMIT
Hans Wysiwyg
Flash
Tertawan Hati
Hans Wysiwyg
Cerpen
Bronze
Senja Dan Bulan Sabit
muhamad zaid
Novel
One & Zero
it's her.
Novel
Bronze
Biduk Berlalu Kiambang Bertaut
Ananda Wahyu
Skrip Film
Script Film : Al Kahfi Land - Menyusuri Waktu
indra wibawa
Flash
Bronze
Amore Pazzo
Anjrah Lelono Broto
Flash
Obsesi Sang Rahwana
Yuliani
Novel
Gold
My Ice Girl
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
I Love You But Just Call Me Best Friends
Theresia Vina Anjani
Novel
Titik 0 Km
Egi Arganisa
Novel
Miris
Asmawati
Rekomendasi
Flash
PAMIT
Hans Wysiwyg
Flash
Tertawan Hati
Hans Wysiwyg
Flash
Gadis Kecil Di Trotoar
Hans Wysiwyg
Flash
Hari Ini Bapak Menyemir Sepatuku
Hans Wysiwyg
Flash
BAJINGAN
Hans Wysiwyg
Flash
Kesempatan Kedua
Hans Wysiwyg
Flash
Pemenang Kedua
Hans Wysiwyg
Flash
SEMANGKUK NASI UNTUK AYAH
Hans Wysiwyg
Flash
Jatuh Cinta, Ternyata....
Hans Wysiwyg
Flash
SOULMATE
Hans Wysiwyg
Flash
Laut Itu Luka
Hans Wysiwyg
Cerpen
Maybe Someday
Hans Wysiwyg
Flash
KAMU ITU CANTIK CLARISA
Hans Wysiwyg
Novel
TEDUH DALAM BARA
Hans Wysiwyg
Flash
CINTA MATI
Hans Wysiwyg