Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Tertawan Hati
4
Suka
6,933
Dibaca

Luna membiarkan dirinya kuyup, berjalan menyusuri jalan setapak sepulang dari kafe. Lama ia duduk disana membiarkan selimut dingin malam membalutnya. Matanya terpaku pada langit yang kelabu. Hatinya dipenuhi rasa rindu yang tak berkesudahan, seperti nyanyian hujan yang terus berdenting di ruang-ruang sunyi.

Aksa, lelaki yang telah mencuri hatinya. Sosok itu adalah badai sekaligus pelabuhan; tidak sempurna, tapi selalu menjadi tempat yang ia ingin tuju. Sayangnya, badai akhir-akhir ini terasa begitu mengguncang, angin besar itu membawa jarak dan duka yang tak diundang.

Surat terakhir Aksa hanya berisi sepenggal kalimat: "Maaf, aku tak yakin masih bisa menjadi aku yang kau harapkan."

Kalimat itu terasa menusuk seperti belati, tapi Luna memilih menggenggam belati itu erat-erat daripada kehilangan kehangatan yang tersisa di dalamnya.

"Aku tahu ini sulit," bisiknya pada bayangan Aksa yang tak nyata, "tapi mencintaimu adalah hal terindah yang pernah terjadi padaku. Bahkan jika dunia meruntuhkan harapan, aku akan tetap di sini, menjaga nyala yang kau tinggalkan."

Gadis itu tak tahu berapa lama lagi ia bisa bertahan. Tetapi cinta yang ia rasakan bukanlah cinta yang membutuhkan balasan sempurna. Cinta yang bertahan dalam badai, yang rela menanti meski kabut tak kunjung terangkat.

Malam itu, Luna menulis sepucuk surat.

"Sayang, jika suatu hari langkahmu terasa ringan lagi, pulanglah. Aku tidak akan bertanya ke mana engkau pergi. Aku hanya ingin melihat mata yang pernah membuatku percaya bahwa dunia ini bisa indah meski penuh luka."

Ia meletakkan surat itu di dalam laci, seperti menyimpan harapan kecil di sudut hatinya. Lalu, ia tersenyum lirih pada dirinya sendiri, membiarkan air mata jatuh tanpa suara.

Cinta adalah anugerah sekaligus ujian, pikir gadis itu untuk kesekian kalinya. Dan jika bertahan adalah caranya mencintai, ia akan tetap di sini, hingga waktu memutuskan bagaimana akhir cerita mereka.

Luna memejamkan mata, membiarkan hujan membasuh luka yang belum sembuh. Dalam hatinya, ia percaya—cinta sejati tidak pernah benar-benar pergi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Tertawan Hati
Hans Wysiwyg
Novel
Syair Cinta Carmenia
Kurniasih
Novel
Bronze
Membumikan Cinta di Selat Bosphorus
Majid ED
Skrip Film
GADIS SANDAL JEPIT
Sri kartini Handayani
Cerpen
Bronze
Karena Cinta
sukadmadji
Novel
Polarisasi Renjana
Nela Dwi Arinda
Novel
Bronze
Kyara: Menghapus Kita
AnotherDmension
Novel
Bertemu Tahier
Nasywa Sabrina
Novel
Kylie (Secret Of Love)
Julieta Syakur
Skrip Film
Tuan Misterius dan Nona Tupai
romaneskha
Cerpen
Bronze
Panggung Kertas
Ragil Romly
Novel
Our Secret Love
Mutiara Putri Muskha
Novel
Aphelion
Clarissa Kawulur
Novel
MAJOR(ILY)
NUN
Cerpen
Bronze
Malioboro, dia menghilang
Elysiaaan
Rekomendasi
Flash
Tertawan Hati
Hans Wysiwyg
Cerpen
Jalan Tikus
Hans Wysiwyg
Flash
CLBK Cinta Lama Belum Kelar
Hans Wysiwyg
Flash
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
Hans Wysiwyg
Flash
PAMIT
Hans Wysiwyg
Cerpen
FAKE PSIKOPAT
Hans Wysiwyg
Flash
Suatu Hari di Toko
Hans Wysiwyg
Flash
Di Bawah Langit Jogja
Hans Wysiwyg
Flash
Laut Itu Luka
Hans Wysiwyg
Flash
Bangku Kosong di Baris Kedua
Hans Wysiwyg
Flash
Mestakkung
Hans Wysiwyg
Flash
DINARA Tak Ada Lagi Jalan Pulang
Hans Wysiwyg
Flash
MAKLAR
Hans Wysiwyg
Cerpen
Secarik Kertas
Hans Wysiwyg
Flash
SAM DAN MESIN UANGNYA
Hans Wysiwyg