Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Tertawan Hati
3
Suka
5,185
Dibaca

Luna membiarkan dirinya kuyup, berjalan menyusuri jalan setapak sepulang dari kafe. Lama ia duduk disana membiarkan selimut dingin malam membalutnya. Matanya terpaku pada langit yang kelabu. Hatinya dipenuhi rasa rindu yang tak berkesudahan, seperti nyanyian hujan yang terus berdenting di ruang-ruang sunyi.

Aksa, lelaki yang telah mencuri hatinya. Sosok itu adalah badai sekaligus pelabuhan; tidak sempurna, tapi selalu menjadi tempat yang ia ingin tuju. Sayangnya, badai akhir-akhir ini terasa begitu mengguncang, angin besar itu membawa jarak dan duka yang tak diundang.

Surat terakhir Aksa hanya berisi sepenggal kalimat: "Maaf, aku tak yakin masih bisa menjadi aku yang kau harapkan."

Kalimat itu terasa menusuk seperti belati, tapi Luna memilih menggenggam belati itu erat-erat daripada kehilangan kehangatan yang tersisa di dalamnya.

"Aku tahu ini sulit," bisiknya pada bayangan Aksa yang tak nyata, "tapi mencintaimu adalah hal terindah yang pernah terjadi padaku. Bahkan jika dunia meruntuhkan harapan, aku akan tetap di sini, menjaga nyala yang kau tinggalkan."

Gadis itu tak tahu berapa lama lagi ia bisa bertahan. Tetapi cinta yang ia rasakan bukanlah cinta yang membutuhkan balasan sempurna. Cinta yang bertahan dalam badai, yang rela menanti meski kabut tak kunjung terangkat.

Malam itu, Luna menulis sepucuk surat.

"Sayang, jika suatu hari langkahmu terasa ringan lagi, pulanglah. Aku tidak akan bertanya ke mana engkau pergi. Aku hanya ingin melihat mata yang pernah membuatku percaya bahwa dunia ini bisa indah meski penuh luka."

Ia meletakkan surat itu di dalam laci, seperti menyimpan harapan kecil di sudut hatinya. Lalu, ia tersenyum lirih pada dirinya sendiri, membiarkan air mata jatuh tanpa suara.

Cinta adalah anugerah sekaligus ujian, pikir gadis itu untuk kesekian kalinya. Dan jika bertahan adalah caranya mencintai, ia akan tetap di sini, hingga waktu memutuskan bagaimana akhir cerita mereka.

Luna memejamkan mata, membiarkan hujan membasuh luka yang belum sembuh. Dalam hatinya, ia percaya—cinta sejati tidak pernah benar-benar pergi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Dersik
Chika Manupada
Novel
Gold
A Room with A View
Noura Publishing
Flash
Tertawan Hati
Hans Wysiwyg
Cerpen
Bronze
Phoebe
rintan puspita sari
Novel
Wajah Bumi
SavieL
Novel
BAPER: Balon Perindu
Priy Ant
Novel
Air Mata Bidadari
Erdem Emre
Novel
Bronze
Love You, Doc!
Ayu Anggun
Cerpen
DISTORSI
Marion D'rossi
Novel
Bronze
Silvano
Tere Bina
Novel
Cartwheels and Heartbreaks
Hilwa Taqiyya
Flash
Sangkar Emas
SavieL
Novel
Aku Ingin Kamu Ada Di Sini
Sakuza Kiriha
Novel
Bronze
Love is Beautiful Pain
Qarina R Jussap
Novel
GAME OVER
Gemi
Rekomendasi
Flash
Tertawan Hati
Hans Wysiwyg
Cerpen
Pacar Figuran
Hans Wysiwyg
Cerpen
Terjebak Rasa
Hans Wysiwyg
Flash
Kesempatan Kedua (the end)
Hans Wysiwyg
Flash
Jatuh Cinta, Ternyata....
Hans Wysiwyg
Flash
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
Hans Wysiwyg
Flash
BAJINGAN
Hans Wysiwyg
Flash
DUNIA JUNGKIR BALIK
Hans Wysiwyg
Flash
ORANG DALAM
Hans Wysiwyg
Flash
RUMAH SUNYI TANPA AKU
Hans Wysiwyg
Flash
CAFE LATTE MERAH
Hans Wysiwyg
Cerpen
THE CHOICE
Hans Wysiwyg
Flash
Cerita Baper
Hans Wysiwyg
Cerpen
Jendela yang Pecah
Hans Wysiwyg
Cerpen
SUNYI SEKALI
Hans Wysiwyg