Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Tertawan Hati
4
Suka
5,951
Dibaca

Luna membiarkan dirinya kuyup, berjalan menyusuri jalan setapak sepulang dari kafe. Lama ia duduk disana membiarkan selimut dingin malam membalutnya. Matanya terpaku pada langit yang kelabu. Hatinya dipenuhi rasa rindu yang tak berkesudahan, seperti nyanyian hujan yang terus berdenting di ruang-ruang sunyi.

Aksa, lelaki yang telah mencuri hatinya. Sosok itu adalah badai sekaligus pelabuhan; tidak sempurna, tapi selalu menjadi tempat yang ia ingin tuju. Sayangnya, badai akhir-akhir ini terasa begitu mengguncang, angin besar itu membawa jarak dan duka yang tak diundang.

Surat terakhir Aksa hanya berisi sepenggal kalimat: "Maaf, aku tak yakin masih bisa menjadi aku yang kau harapkan."

Kalimat itu terasa menusuk seperti belati, tapi Luna memilih menggenggam belati itu erat-erat daripada kehilangan kehangatan yang tersisa di dalamnya.

"Aku tahu ini sulit," bisiknya pada bayangan Aksa yang tak nyata, "tapi mencintaimu adalah hal terindah yang pernah terjadi padaku. Bahkan jika dunia meruntuhkan harapan, aku akan tetap di sini, menjaga nyala yang kau tinggalkan."

Gadis itu tak tahu berapa lama lagi ia bisa bertahan. Tetapi cinta yang ia rasakan bukanlah cinta yang membutuhkan balasan sempurna. Cinta yang bertahan dalam badai, yang rela menanti meski kabut tak kunjung terangkat.

Malam itu, Luna menulis sepucuk surat.

"Sayang, jika suatu hari langkahmu terasa ringan lagi, pulanglah. Aku tidak akan bertanya ke mana engkau pergi. Aku hanya ingin melihat mata yang pernah membuatku percaya bahwa dunia ini bisa indah meski penuh luka."

Ia meletakkan surat itu di dalam laci, seperti menyimpan harapan kecil di sudut hatinya. Lalu, ia tersenyum lirih pada dirinya sendiri, membiarkan air mata jatuh tanpa suara.

Cinta adalah anugerah sekaligus ujian, pikir gadis itu untuk kesekian kalinya. Dan jika bertahan adalah caranya mencintai, ia akan tetap di sini, hingga waktu memutuskan bagaimana akhir cerita mereka.

Luna memejamkan mata, membiarkan hujan membasuh luka yang belum sembuh. Dalam hatinya, ia percaya—cinta sejati tidak pernah benar-benar pergi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Tertawan Hati
Hans Wysiwyg
Novel
Bronze
EDELWEIS
WAHYU SYAH PUTRA
Novel
Liberated
Chocola
Novel
SEDETIK DI MATA SELAMANYA DI JIWA
Nurul Awaliyah
Cerpen
Bronze
Badek-badekan
Nirankara B. Saschadi
Novel
Bronze
Hay Yuda!!
Zulfa Akmalie Ahadia
Novel
Bronze
Babu Boss
Siska Ambarwati
Skrip Film
Dunia Paralel
Panca Lotus
Flash
Sore Di Tepi Danau
Ikal
Novel
Sejati
Deden Darmawan
Novel
Bronze
Temusai
Ichsan Kamil
Novel
PILIHAN
Caca
Novel
Bronze
Memories of You in Seoul
nayla shafiyah
Flash
Rumah Untukku
Honey Dieah
Cerpen
SEHIDUP SEMATI
Elsa Setyawati Sumule
Rekomendasi
Flash
Tertawan Hati
Hans Wysiwyg
Cerpen
Jendela yang Pecah
Hans Wysiwyg
Flash
Cheese Lovers
Hans Wysiwyg
Novel
DI BAWAH LANGIT YANG TERLUKA Beneath The Wounded Sky
Hans Wysiwyg
Flash
MAKLAR
Hans Wysiwyg
Flash
Laut Itu Luka
Hans Wysiwyg
Flash
Sebelas-Duabelas
Hans Wysiwyg
Flash
Sebuah Pohon Sebuah Hidup
Hans Wysiwyg
Flash
Gadis Kecil Di Trotoar
Hans Wysiwyg
Cerpen
Terjebak Rasa
Hans Wysiwyg
Flash
Di Bawah Langit Jogja
Hans Wysiwyg
Cerpen
Secarik Kertas
Hans Wysiwyg
Cerpen
Jalan Tikus
Hans Wysiwyg
Flash
Mimpi Teduh
Hans Wysiwyg
Flash
DUNIA JUNGKIR BALIK
Hans Wysiwyg