Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Tertawan Hati
4
Suka
8,790
Dibaca

Luna membiarkan dirinya kuyup, berjalan menyusuri jalan setapak sepulang dari kafe. Lama ia duduk disana membiarkan selimut dingin malam membalutnya. Matanya terpaku pada langit yang kelabu. Hatinya dipenuhi rasa rindu yang tak berkesudahan, seperti nyanyian hujan yang terus berdenting di ruang-ruang sunyi.

Aksa, lelaki yang telah mencuri hatinya. Sosok itu adalah badai sekaligus pelabuhan; tidak sempurna, tapi selalu menjadi tempat yang ia ingin tuju. Sayangnya, badai akhir-akhir ini terasa begitu mengguncang, angin besar itu membawa jarak dan duka yang tak diundang.

Surat terakhir Aksa hanya berisi sepenggal kalimat: "Maaf, aku tak yakin masih bisa menjadi aku yang kau harapkan."

Kalimat itu terasa menusuk seperti belati, tapi Luna memilih menggenggam belati itu erat-erat daripada kehilangan kehangatan yang tersisa di dalamnya.

"Aku tahu ini sulit," bisiknya pada bayangan Aksa yang tak nyata, "tapi mencintaimu adalah hal terindah yang pernah terjadi padaku. Bahkan jika dunia meruntuhkan harapan, aku akan tetap di sini, menjaga nyala yang kau tinggalkan."

Gadis itu tak tahu berapa lama lagi ia bisa bertahan. Tetapi cinta yang ia rasakan bukanlah cinta yang membutuhkan balasan sempurna. Cinta yang bertahan dalam badai, yang rela menanti meski kabut tak kunjung terangkat.

Malam itu, Luna menulis sepucuk surat.

"Sayang, jika suatu hari langkahmu terasa ringan lagi, pulanglah. Aku tidak akan bertanya ke mana engkau pergi. Aku hanya ingin melihat mata yang pernah membuatku percaya bahwa dunia ini bisa indah meski penuh luka."

Ia meletakkan surat itu di dalam laci, seperti menyimpan harapan kecil di sudut hatinya. Lalu, ia tersenyum lirih pada dirinya sendiri, membiarkan air mata jatuh tanpa suara.

Cinta adalah anugerah sekaligus ujian, pikir gadis itu untuk kesekian kalinya. Dan jika bertahan adalah caranya mencintai, ia akan tetap di sini, hingga waktu memutuskan bagaimana akhir cerita mereka.

Luna memejamkan mata, membiarkan hujan membasuh luka yang belum sembuh. Dalam hatinya, ia percaya—cinta sejati tidak pernah benar-benar pergi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Hello Mr. Cactus
Rachellalalia
Novel
The Story Behind The Rain
Rizky Yahya
Flash
Sejatinya Indah
DMRamdhan
Flash
Tertawan Hati
Hans Wysiwyg
Novel
Gold
Orion
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Posesif
Noura Publishing
Novel
Pukul 3 sore
AngKasa
Novel
Arah: Aku, Kau, dan Rahasia
Julia Rosela Kapisa
Novel
Pembohong Ulung
Rizal Syaiful Hidayat
Novel
Bronze
Neng Zulfa: Menikah dengan Gus Dingin
Puput Pelangi
Novel
Bronze
Nadi dan Vena: Ketika Cinta Tak Dapat Bersatu
Jaza Pinky
Flash
Bronze
Cinta tapi Gengsi
Aizawa
Novel
Waktu Yang Salah
Miftachul W. Abdullah
Novel
Gold
The Other Side
Mizan Publishing
Komik
Bronze
Only You
Lirin Kartini
Rekomendasi
Flash
Tertawan Hati
Hans Wysiwyg
Flash
Mestakkung
Hans Wysiwyg
Flash
SEMANGKUK NASI UNTUK AYAH
Hans Wysiwyg
Flash
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
Hans Wysiwyg
Flash
Luruh Bersama Angin
Hans Wysiwyg
Flash
IBU, AKU DAN DIA
Hans Wysiwyg
Flash
Hari Ini Bapak Menyemir Sepatuku
Hans Wysiwyg
Flash
Mimpi Teduh
Hans Wysiwyg
Flash
Cerita Baper
Hans Wysiwyg
Cerpen
Harmonika Déjà vu
Hans Wysiwyg
Flash
CAFE LATTE MERAH
Hans Wysiwyg
Flash
ORANG DALAM
Hans Wysiwyg
Flash
Sebatang Paku
Hans Wysiwyg
Flash
MAKLAR
Hans Wysiwyg
Flash
KAMU ITU CANTIK CLARISA
Hans Wysiwyg