Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Tertawan Hati
3
Suka
626
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

Luna membiarkan dirinya kuyup, berjalan menyusuri jalan setapak sepulang dari kafe. Lama ia duduk disana membiarkan selimut dingin malam membalutnya. Matanya terpaku pada langit yang kelabu. Hatinya dipenuhi rasa rindu yang tak berkesudahan, seperti nyanyian hujan yang terus berdenting di ruang-ruang sunyi.

Aksa, lelaki yang telah mencuri hatinya. Sosok itu adalah badai sekaligus pelabuhan; tidak sempurna, tapi selalu menjadi tempat yang ia ingin tuju. Sayangnya, badai akhir-akhir ini terasa begitu mengguncang, angin besar itu membawa jarak dan duka yang tak diundang.

Surat terakhir Aksa hanya berisi sepenggal kalimat: "Maaf, aku tak yakin masih bisa menjadi aku yang kau harapkan."

Kalimat itu terasa menusuk seperti belati, tapi Luna memilih menggenggam belati itu erat-erat daripada kehilangan kehangatan yang tersisa di dalamnya.

"Aku tahu ini sulit," bisiknya pada bayangan Aksa yang tak nyata, "tapi mencintaimu adalah hal terindah yang pernah terjadi padaku. Bahkan jika dunia meruntuhkan harapan, aku akan tetap di sini, menjaga nyala yang kau tinggalkan."

Gadis itu tak tahu berapa lama lagi ia bisa bertahan. Tetapi cinta yang ia rasakan bukanlah cinta yang membutuhkan balasan sempurna. Cinta yang bertahan dalam badai, yang rela menanti meski kabut tak kunjung terangkat.

Malam itu, Luna menulis sepucuk surat.

"Sayang, jika suatu hari langkahmu terasa ringan lagi, pulanglah. Aku tidak akan bertanya ke mana engkau pergi. Aku hanya ingin melihat mata yang pernah membuatku percaya bahwa dunia ini bisa indah meski penuh luka."

Ia meletakkan surat itu di dalam laci, seperti menyimpan harapan kecil di sudut hatinya. Lalu, ia tersenyum lirih pada dirinya sendiri, membiarkan air mata jatuh tanpa suara.

Cinta adalah anugerah sekaligus ujian, pikir gadis itu untuk kesekian kalinya. Dan jika bertahan adalah caranya mencintai, ia akan tetap di sini, hingga waktu memutuskan bagaimana akhir cerita mereka.

Luna memejamkan mata, membiarkan hujan membasuh luka yang belum sembuh. Dalam hatinya, ia percaya—cinta sejati tidak pernah benar-benar pergi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Tertawan Hati
Hans Wysiwyg
Novel
Bronze
L.E.O
Septiani Nurhayati Effendi
Novel
Playboy Magang
Kopika
Cerpen
Mantan Dua Langkah
Lovaerina
Novel
My Beloved Angel
Blue_Ae
Novel
Samudera
Annisa Yulianti
Cerpen
Sri : Elegi Cinta Sang Penari Serimpi
Hadis Mevlana
Novel
MILAN-Kasih tak Sampai
Fitriya
Novel
Bronze
Satu Jendela Yang Sama
finiL.P
Novel
Renjana
Arbiana
Novel
Asa yang Tersisa
Awang Nurhakim
Cerpen
Hujan di balik jendela
Khoirunnisah
Novel
Novel Ini Untuk Naina
Aroe Ama
Novel
Gold
Raelia
Mizan Publishing
Novel
Cinta dalam Senandung Rindu
Achmad Salsabil
Rekomendasi
Flash
Tertawan Hati
Hans Wysiwyg
Novel
DEKUT MERPATI PEMURUNG--The Mourning Dove Calling
Hans Wysiwyg
Flash
Kafe Diatas Langit
Hans Wysiwyg
Cerpen
THE CHOICE
Hans Wysiwyg
Cerpen
SYURGA YANG DILELANG
Hans Wysiwyg
Cerpen
BADRI BERHANTU dan Kisah-Kisah Pabrik Padi Syereem!
Hans Wysiwyg
Cerpen
SUNYI SEKALI
Hans Wysiwyg
Cerpen
KOTAK MERAH
Hans Wysiwyg
Flash
Luruh Bersama Angin
Hans Wysiwyg
Flash
Mestakkung
Hans Wysiwyg
Flash
Satu Jam Saja?
Hans Wysiwyg
Flash
Rezeki Mandra Dipatok Saep
Hans Wysiwyg
Flash
Laut Itu Luka
Hans Wysiwyg
Flash
Di Bawah Langit Jogja
Hans Wysiwyg
Flash
DINARA Tak Ada Lagi Jalan Pulang
Hans Wysiwyg