Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Tertawan Hati
1
Suka
166
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

Luna membiarkan dirinya kuyup, berjalan menyusuri jalan setapak sepulang dari kafe. Lama ia duduk disana membiarkan selimut dingin malam membalutnya. Matanya terpaku pada langit yang kelabu. Hatinya dipenuhi rasa rindu yang tak berkesudahan, seperti nyanyian hujan yang terus berdenting di ruang-ruang sunyi.

Aksa, lelaki yang telah mencuri hatinya. Sosok itu adalah badai sekaligus pelabuhan; tidak sempurna, tapi selalu menjadi tempat yang ia ingin tuju. Sayangnya, badai akhir-akhir ini terasa begitu mengguncang, angin besar itu membawa jarak dan duka yang tak diundang.

Surat terakhir Aksa hanya berisi sepenggal kalimat: "Maaf, aku tak yakin masih bisa menjadi aku yang kau harapkan."

Kalimat itu terasa menusuk seperti belati, tapi Luna memilih menggenggam belati itu erat-erat daripada kehilangan kehangatan yang tersisa di dalamnya.

"Aku tahu ini sulit," bisiknya pada bayangan Aksa yang tak nyata, "tapi mencintaimu adalah hal terindah yang pernah terjadi padaku. Bahkan jika dunia meruntuhkan harapan, aku akan tetap di sini, menjaga nyala yang kau tinggalkan."

Gadis itu tak tahu berapa lama lagi ia bisa bertahan. Tetapi cinta yang ia rasakan bukanlah cinta yang membutuhkan balasan sempurna. Cinta yang bertahan dalam badai, yang rela menanti meski kabut tak kunjung terangkat.

Malam itu, Luna menulis sepucuk surat.

"Sayang, jika suatu hari langkahmu terasa ringan lagi, pulanglah. Aku tidak akan bertanya ke mana engkau pergi. Aku hanya ingin melihat mata yang pernah membuatku percaya bahwa dunia ini bisa indah meski penuh luka."

Ia meletakkan surat itu di dalam laci, seperti menyimpan harapan kecil di sudut hatinya. Lalu, ia tersenyum lirih pada dirinya sendiri, membiarkan air mata jatuh tanpa suara.

Cinta adalah anugerah sekaligus ujian, pikir gadis itu untuk kesekian kalinya. Dan jika bertahan adalah caranya mencintai, ia akan tetap di sini, hingga waktu memutuskan bagaimana akhir cerita mereka.

Luna memejamkan mata, membiarkan hujan membasuh luka yang belum sembuh. Dalam hatinya, ia percaya—cinta sejati tidak pernah benar-benar pergi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Pantas
bloomingssy
Flash
Tertawan Hati
Hans Wysiwyg
Novel
Gold
Love or Laugh
Bentang Pustaka
Novel
Not Proscenium
Rima Selvani
Novel
Waktu; di pesisir utara
Syauqi Sumbawi
Novel
Bronze
Mistress
Yuliee Pelangi
Novel
Gold
Fate
Mizan Publishing
Skrip Film
HATI-HATI DI HATIKU
Priy Ant
Novel
Gold
Typhoon
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Membumikan Cinta di Selat Bosphorus
Majid ED
Novel
Spring Dreams
Rana
Flash
Bronze
Insomnia Distraction (Membicarakan Adam 3)
Silvarani
Novel
Catatan Hitam
Kusnul hidayat
Novel
Gold
Amor Est Poena
Mizan Publishing
Novel
Ken Hartigan
Neil Eufrat Ibrahim
Rekomendasi
Flash
Tertawan Hati
Hans Wysiwyg
Flash
RUMAH BERTABUR BAN
Hans Wysiwyg
Flash
CINTA MATI
Hans Wysiwyg
Novel
DI BAWAH LANGIT YANG TERLUKA Beneath The Wounded Sky
Hans Wysiwyg
Flash
Sera Terbang Ke Langit
Hans Wysiwyg
Flash
Mimpi Teduh
Hans Wysiwyg
Flash
Mestakkung
Hans Wysiwyg
Flash
RUMAH SUNYI TANPA AKU
Hans Wysiwyg
Cerpen
THE CHOICE
Hans Wysiwyg
Flash
Luruh Bersama Angin
Hans Wysiwyg
Cerpen
SUNYI SEKALI
Hans Wysiwyg
Flash
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
Hans Wysiwyg
Flash
DINARA Tak Ada Lagi Jalan Pulang
Hans Wysiwyg
Flash
CAFE LATTE MERAH
Hans Wysiwyg
Cerpen
BADRI BERHANTU dan Kisah-Kisah Pabrik Padi Syereem!
Hans Wysiwyg