Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Babi Babi Babi
13
Suka
9,524
Dibaca

Aku adalah seorang petugas kesehatan yang terjebak dalam lift bersama sepuluh pasang manusia. Kami berjejal di ruang seukuran dua amben. Hanya aku yang memakai APD. Manusia lainnya hanya pembesuk. Aku tak kenal mereka, mereka tak kenal aku. Apa yang kulakukan bukan urusan mereka. Apa yang mereka lakukan bukan urusanku.

Satu-satunya yang kutahu: saat aku mengantarkan seratus botol serum dalam kotak pendingin, tiba-tiba lift macet. Lampu mati. Lubang udara tersumbat. Kulihat dua puluh orang panik, lalu semua berdebat meski kuyakin tak ada yang mengerti. Tolol, tak setiap hari manusia terjebak dalam lift, lalu kenapa kalian bicara seolah ini makanan sehari-hari?

Begitulah. Aku memilih diam. Kupercaya teknisi Rumah Sakit bisa memperbaikinya. Aku menggelosoh. Bersandar. Sampai seseorang berbalik membentakku. “Kamu kerja di sini?”

Aku mengangguk sambil memeluk kotak pendingin. Itu satu-satunya tanggung jawabku. Aku harus melakukannya sebaik mungkin. Dia menuding. “Bantu kami! Dari tadi kulihat kamu hanya memegangi kotak itu! Apa isinya?!”

Mungkin karena bentakannya, sembilan belas orang lain sontak memandangku.

Aku masih diam. Menunjuk tulisan di kotak, Introcostrinpethidine Euthymoni Ropinirolembien. Aku tak yakin mereka mengerti, tapi bukan tugasku menjelaskannya. Lagipula ini bukan serum untuk mereka, jadi untuk apa capek-capek menerangkan?

Mereka semua membaca, berpandangan, lalu semua menudingku sambil membentak bersahut-sahutan.

“Ini vaksin yang dibuat dari penis babi itu!”

“Ditambah darah pelacur!”

“Katanya kalau disuntik ini, kita akan jadi komodo!”

“Benar!”

“Ternyata rumah sakit ini penjualnya!”

“Hancurkan! Bakar!”

“Obat iblis!”

Lalu mereka semua menyerangku, berusaha merebut kotak pendingin. Sia-sia kumencoba bertahan. Mereka terlalu banyak! Dalam sekejap kotak itu mereka rampas. Lalu dari dalam lift yang gelap terdengar suara ratusan botol pecah. Kemudian senyap.

*****

Beberapa jam kemudian, para teknisi berhasil membuka lift. Lalu keluar seorang petugas kesehatan memakai APD sambil menggiring dua puluh ekor babi gemuk merah muda.

Seorang teknisi garuk-garuk kepala. “Terjadi lagi?”

Petugas kesehatan itu hanya mengangkat bahu, lalu melengos pergi.[]

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (5)
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Babi Babi Babi
Hendra Purnama
Flash
Mengundang Tawa
Rifatia
Cerpen
Pandangan Islam tentang Kesurupan
Daffa Septa
Novel
Bronze
Are You a Ghost?
caberawit
Flash
Bronze
Garis Putih di Langit
Mxxn
Novel
FIRASAT
Rara
Cerpen
Pembunuhan di Indomarket
Ryan Esa
Cerpen
Sore Terakhir di Kaliwungu
Penulis N
Flash
Kisah Sebelum Tidur
lusi anda sudjana
Flash
Misteri Kertas Milik Tony
Kiara Hanifa Anindya
Novel
Gold
Not in Worderland
Bentang Pustaka
Flash
Tanpa Jejak
Ika nurpitasari
Flash
Kehidupan Kedua
AnotherDmension
Cerpen
Bronze
Kamar 304
Farlan Nuhril
Cerpen
Bronze
MINARELLI MENELAN LAUT
Drs. Eriyadi Budiman (sesuai KTP)
Rekomendasi
Flash
Babi Babi Babi
Hendra Purnama
Skrip Film
Awang Mencari Pahlawan
Hendra Purnama
Flash
Sosis
Hendra Purnama
Novel
Masihkah Senyum Itu Untukku?
Hendra Purnama
Flash
Post Apocalypse di Wasteland
Hendra Purnama
Novel
Wicked Game
Hendra Purnama
Novel
Mozaic
Hendra Purnama
Flash
Sebuah Ciuman Terakhir Di Dunia
Hendra Purnama
Flash
Tiga Sendawa Pada Satu Masa
Hendra Purnama
Novel
Meja Bundar
Hendra Purnama
Flash
Seorang Operator Telepon di Negara Dunia Ketiga
Hendra Purnama
Flash
A Bittersweet Reminder
Hendra Purnama