Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Rumah Ilusi
0
Suka
842
Dibaca

Aku berjalan pada kesepian dan berjuta harapan. Melangkah sambil terus merapal tanya, kapan aku tiba pada titik kenyataan yang ku damba? Beberapa kali, aku berhenti pada persimpangan, antara memilih pulang, atau terus melanjutkan perjalanan. Sekali waktu, aku kembali ke rumah. Berharap apa yang menjadi mimpi ku bisa ku dapatkan. Namun, mimpi itu menjelma menjadi nyata, sesaat, lalu kembali menguap.

Raga ku menetap pada rumah yang menjaga, memastikan aku aman dan nyaman. Namun jiwaku, berkelana mencari kebahagiaan yang ku impikan.

Lelah. Kecewa. Sakit. Ku hadapi sendiri. Hingga suatu ketika, aku berhenti pada rumah yang terbuka menyambut kehadiranku. Jiwaku merasa nyaman di sana. Ada kehangatan yang membuatku betah untuk berlama-lama di sana. Namun sayangnya, di saat aku nyaman dan jatuh cinta pada rumah yang singgahi, aku di paksa pulang oleh si tuan rumah. Aku di minta untuk kemabli pada ragaku yang menunggu pada rumah utama. Dengan sangat berat hati, kaki ku melangkah menjauh dari rumah itu. Mencoba kembali pulang pada ragaku yang masih setia dengan perannya. 

Sesaat. Ya! Hanya sesaat. Jiwaku kembali berkelana. Kembali ku jejaki langkah menuju rumah yang membuatku mampu mencipta bahagia. Sedihnya, rumah itu telah menutup pintunya. Ia tak membiarkan ku masuk seperti sebelumnya. Aku berdiri di pekarangannya. Berharap pintu itu kembali terbuka dan menyambutku sehangat dulu. Namun, tidak!

Langkahku terus terayun. Mencari kebahagiaan yang sama seperti yang ku dapatkan pada rumah itu. Ku singgahi beberapa rumah, berharap menemukan yang sama seperti sebelumnya. Tapi sayangnya, tak ada satu pun yang mampu mencipta nyaman, hangat, dan juga bahagia seperti rumah impian yang pertama ku datangi.

Rumah itu seperti memiliki magnet yang bisa kapanpun menarik kembali langkakhku untuk mengunjunginya. Meski ku tau, tak ada lagi pintu terbuka untukku. Namun aku bahagia. Meskipun hanya bisa berdiri di hadapannya dan menatapnya masih berdiri kokoh.

Aku tau, kebahagiaan yang ku dapatkan darinya hanyalah sebuah kebahagiaan ilusi yang hidup pada dunia imaji yang ku cipta. Ilusi yang ku impikan menjadi nyata suatu hari nanti. Ilusi yang ku harapkan mampu mengubah takdir, agar rumah itu menjadi tempatku berteduh mencipta bahagia yang paripurna untuk jiwa dan ragaku. 

Kini, jiwa ku terkunci pada rumah ilusi. Langkah ku terpaku di sana, sedangkan ragaku ada pada rumah yang menjaga, dan merasa memilikiku seutuhnya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Pernikahan Rahasia Suamiku
Roslina
Skrip Film
Yang Lupa Diajarkan Cinta
Faisal Syahreza
Flash
Rumah Ilusi
Tulisan Rahmi
Novel
Gold
Ayat-ayat Cinta
Republika Penerbit
Novel
Jejak di Tengah Kerudung
Nabila Ghaida Zia
Skrip Film
ALPHA CHAPTER ONE
Delta
Cerpen
Bronze
Gambaran Seorang Teman
Nuel Lubis
Novel
RelationSHIP
Gusty Ayu Puspagathy
Skrip Film
TATANAN (Diantara Takdir dan Kesalahan)
Sherly
Skrip Film
Airmata di Sujud Terakhir
Dani Manesah
Cerpen
Bronze
Pesan maaf Inka
Desy Sadiyah Amini
Cerpen
Mayat 50 Juta Rupiah
Mahalawan
Novel
Langkah Cinta
YanuarSandieWijaya
Novel
Bronze
DAUN JATI BERBISIK
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
Dirga n Tara
Hesti Ary Windiastuti
Rekomendasi
Flash
Rumah Ilusi
Tulisan Rahmi
Flash
Bronze
Labirin Kerinduan
Tulisan Rahmi
Flash
Pamit
Tulisan Rahmi
Flash
Bronze
Rumah Tanpa Pelukan
Tulisan Rahmi
Cerpen
After 1550 days
Tulisan Rahmi