Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Liukan tubuh Sinar mengikuti irama nada musik yang didengarnya, tertawa bersama erotisme para penari yang ditemani minuman penghancur keimanan di salah satu klub malam kota metropolitan.
Nun jauh di sana bersama keheningan sepertiga malam disebuah desa terpencil , wanita setengah baya sedang menangis sampai air matanya membasahi sajadah tempat dia bersujud.
Teringat akan seluruh dosa yang dilakukamnya sampai tuhan mengingatkannya dengan kecelakaan mobil yang meremukan tangan kirinya.
Masa muda yang di habiskan dengan hura hura dan foya foya , pergaulan tanpa batas membuatnya menjadi seorang ibu dalam masa usia belia. Tanpa tahu siapa ayah biologisnya, melahirkan putri cantik yang diberi nama Sinar.
Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya, Sinar mempunyai kecantikan seperti ibunya, tumbuh menjadi wanita remaja yang bergaya hidup pragmatis serta hedonisme .
Wanita setengah baya itu terus saja bersujud dengan cucuran air mata yang tiada henti , tangannya hanya tinggal satu mengadah pada sang maha kudus meminta pengampunan untuk bisa mensucikan kembali tubuhnya yang sudah bergelimang kemaksiatan, berenang dalam lumpur dosa yang tiada henti , merasa congah di usia muda dengan diberi kecantikan dan tubuh sempurna , kemolekannya dijadikan bahan transaksi untuk memuaskan nafsu dunia yang selalu dahaga setiap kali meminumnya.
Terdengar kata kata doa dari wanita setengah baya , masih terlihat guratan kecantikannya , kulit putih serta wajah yang masih terlihat pernah dihiasi prodak produk kecantikan mewah pada masa berjaya dalam gelimang dunia kemaksiatan.
"Ya Rabbi , aku masih di ingatkan olehmu untuk bisa bersujud kembali , jika satu tangan ini masih boleh meminta pada Mu , gerakanlah hati putri hamba untuk bisa taat kepada Mu. Hamba tahu ini kesalahan hamba , rubahlah telapak kaki hamba menjadi jalan menuju surga, karna selama ini hamba membawa putri hamba jalan menuju ke neraka " .
Keyakinan kembali wanita setengah baya terhadap sang Maha Pencipta membuatnya tak pernah lepas dari hamparan sajadahnya , terus berdoa meminta sinar anugrah untuk tidak padam , meminta sayap sayap malaikat mengepakan perlindungan untuk putri tercintanya , berharap menjadi wanita yang taat pada agama. Kini , ataukah nanti, akan kembali kuserahkan pada sang pembolak balik hati. setidaknya sinar doa ini akan selalu ku ucapkan untuk Sinar putriku. Maafkan ibu nak, yang telah salah mendidikmu . Sehingga engkau tak pernah menemuiku, Ibu yakin suatu saat kamu akan datang menemuiku. Tidak terasa gema takbir Idul Fitri telah aku laluli empat kali dalam kesendirian. Semoga Idul fitri tahun ini kamu bisa bersamaku . Ibu hanya ingin memeluk dan meminta maaf kepadamu.
Rabbi aku selalu bersabar menunggu putriku dalam sinar doa, bisa memberinya restu untuk kehidupannya dimasa depan menuju dunia dan akhirat yang sesuai dengan petunjuk Mu.
Sinar masih terus menari erotis di klub malam , dua jam sudah dilaluinya , tiga jam kemudian masih menari, tiba tiba tubuhnya abruk tak sadarkan diri , ambulan membawa Sinar ke rumah sakit , Sinar masuk ruang ICU dinyatakan koma oleh para medis. Semua orang tidak ada yang tahu keberadaan ibunya Sinar. Hanya Aura doa dari wanita setengah baya yang selalu hadir menemani Sinar , tak pernah ada siapapun yang menjenguknya.