Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Menjual Cumbu
2
Suka
280
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

Antara “minum lah!” atau “hisap lah!” masing masing plus seratus ribu. Hanya kedai biasa, namun luar biasa nikmatnya. Tempat nongkrong paling sesuai untuk para mata jelatan. Bukan main parasnya! Dia ayu bak lukisan karya maestro yang sempurna. Siapa yang tak senang jika dilayani oleh si Kembang Ternama sekaligus pemilik kedai.

Seorang pelanggan datang, singgah di meja counter agar bisa menyaksikan langsung. Memesan sambil menyeringai “pesan secangkir kopi dan jangan lupa bonusnya,” katanya. Wanita itu membuat secangkir kopi dan meminumnya, kemudian diletakkannya kopi itu di depan pelanggan.

“Yang agak lama lagi dong, sampai lipstik mu itu ter-cap dengan jelas.” Ucap sang pelanggan yang sedari tadi memerhatikan.

“Boleh deh, tapi harganya nambah ya.” Balas wanita itu dengan tatapan menggoda.

“Soal uang abang pasti sedia kok.” Pelanggan itu menyombongkan diri.

Wanita itu mengecup kembali cangkir tersebut. Meletakkannya kembali sambil menjilat bibir. Pelanggan itu lekas meminumnya. Tepat dibekas lipstik merah dengan penuh menjiwa, serasa sedang bercumbu. Belum puas dengan hasratnya, ia memesan lagi. Namun bukan kopi.

“Rokok spesialnya dong.” Mintanya lagi.

“Boleh, sekali hisap sebatang bayar seratus ribu.” Balas wanita itu.

Pelanggan itu tertawa. Ia tau wanita itu suka memeras harta pelanggan. “Segitu aja? Kalau begitu aku pesan setengah batang.”

Wanita itu terlihat senang. Ia menyalakan sebatang rokok dan dihisapnya sampai habis setengah sebelum diberikan. Aroma asap rokok menari nari di udara. Mengebulkan asap dan saling menatap. Ia berusaha membaca pikiran sang pelanggan, sebelum akhinya sebuah kalimat dilontarkan. “Abang bisa membeli semuanya, namun belum bisa membeli hatiku.” Ucap wanita itu yang berhasil menebak isi pikirannya.

"Apakah abang bisa mendapatkan hatimu, permata ku?" lirih pelanggan itu dengan nada merayu.

Wanita itu tersenyum merona dan berkata. “Berusahalah.”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Menjual Cumbu
Alysya Zivana Pranindya
Novel
Gold
The Dinner (Indonesian Edition)
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Strawberry Cheesecake
Bentang Pustaka
Flash
Fantasy Cewek
Donquixote
Novel
Bronze
Akad!
Akhmad Qurtubi
Novel
Bronze
Tenggara
catatanv
Novel
Ai Ni
Tara Lee
Novel
Bronze
MERENGKUH LANGIT
Lintang Kalani
Novel
Bronze
my first love is paman
asnafa_jkt
Novel
Bronze
Ratapan Panjang Untuk Hidup Yang Pendek
Didin Emfahrudin
Novel
BUBBLE LIGHT
Erniwati
Flash
Sang Penunjuk Jalan
Harran
Cerpen
Bronze
Aku Cinta Kau dan Agama Ku (1)
Faisal Susandi
Novel
Aku yang Salah
Quat Rain
Cerpen
Bronze
Aku Mencintaimu Seperti Khalil Gibran Pada May Zaidah
Ranang Aji SP
Rekomendasi
Flash
Menjual Cumbu
Alysya Zivana Pranindya
Cerpen
Bronze
Aspal Merah
Alysya Zivana Pranindya