Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
2024 dan 2025
1
Suka
2,787
Dibaca

Sebentar lagi, tahun baru akan tiba. 2024 merangkul sahabatnya, 2025.

“Temanku, sebentar lagi aku akan pergi meninggalkanmu. Kau harus hidup dan menanti teman barumu, 2026. Aku akan selalu berada di sisimu, dan menjagamu kapan saja,” kata 2024.

“Tidak, 2024. Aku tidak mau kehilangan dirimu. Kau adalah sahabat terbaikku, aku tak sudi kau meninggalkanku,” jawab 2025.

“Tapi, 2025, aku tak bisa di sini terus bersamamu. Aku harus pergi. Aku ingin bersama temanku, si 2023. Aku rindu dia, rinduuu… sekali. Aku ingin melihat mukanya dan berada di sampingnya.”

Mereka berdua duduk berdampingan, menatap senja bulan Desember yang indah. Dengan wajah pucat, 2024 menggenggam tangan 2025.

“Kau lihat, sebentar lagi senja akan lenyap. Tengah malam nanti, aku akan mati. Kau harus memulai harimu dengan menyenangkan, bersama manusia-manusia di bumi,” pesan 2024.

“2024, bila kau bertemu dengan 2023, sampaikan salamku padanya. Dan katakan, aku akan segera bersamanya,” ujar 2025 dengan suara lirih.

Matahari mulai turun. Mereka berdua menatap keremangan malam yang indah. Bintang menghiasi angkasa, dan bulan juga mulai menampakkan cahayanya.

“Lihatlah, 2025. Manusia-manusia itu sedang menunggu detik-detik tahun baru. Lihatlah betapa tidak sabarnya mereka menunggu kehadiranmu. Bahagiakanlah mereka, temanku. Buatlah hari-hari dalam dirimu dipenuhi dengan kebahagiaan. Aku… aku akan selalu mendampingimu, walau kau tak bisa melihatku.”

Beberapa jam kemudian, ketika para manusia sedang tidur, 2025 berada di kamar 2024. Di sana, 2024 terbaring di atas ranjang, dan selembar selimut menutupi badannya.

“2025, aku tak dapat menahan diriku lagi di sini. Segalanya menjadi gelap. Hanya… hanya kau yang terlihat,” bisik 2024.

“Jangan pergi, 2024, kumohon. Aku… aku sangat takut bila manusia-manusia itu mencacimaki dan mengatakan bahwa diriku adalah tahun yang sial. Aku sangat perlu kehadiranmu,” cegah 2025 sambil menahan tangis. Air matanya mulai berjatuhan.

“Tidak, 2025, aku tak bisa menemanimu lebih lama. Hanya sampai waktu ini aku menemanimu, dan pergi meninggalkan semuanya,” jawab 2024 dengan suara tertahan. “Ah… aduh, badanku sakit semua, dan napasku jadi pendek. Kau… kau harus bisa, temanku. Jadilah tahun yang lebih baik dariku, lebih sempurna dari tahun-tahun sebelumnya.”

Mereka menatap melalui jendela. Tampak manusia-manusia di bawah sedang melirik jam, dan bersiap membunyikan terompet.

“T-tolonglah, pergilah, tinggalkan aku sendirian. Lihat, sebentar lagi pukul dua belas malam. Kurang satu menit lagi, temanku.”

Jarum jam menunjuk ke angka dua belas dan berdentang. 2024 menghela napas, lalu menutup matanya. 2025 menangis terisak-isak sambil mengusap kepala 2024. Secara tiba-tiba, 2024 menghilang, dan ranjang itu kosong. 2025 mengelap air matanya, lalu pergi ke luar dan menampakkan dirinya di kalender-kalender yang diciptakan manusia.

Wajah manusia-manusia itu tampak girang. Mereka membunyikan terompet tahun baru dan bersorak. 2025 menatap ke langit, dan terlihat awan gelap menyerupai sahabatnya, 2024. Sejenak kemudian, 2025 merasakan kekosongan dalam jiwanya. Dia menantikan sahabat barunya, 2026.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Janji Hujan Pada Api
Rizky aditya
Flash
Perempuan Di Ujung Pelataran
Chairil Anwar Batubara
Flash
2024 dan 2025
Kiara Hanifa Anindya
Novel
Keyra's story
ulya hilmi
Komik
Humanbox
Zakaria
Komik
UnLove Me
Helena Priscilla
Flash
Bronze
Kebahagiaan
Afri Meldam
Novel
Terbit Tenggelam
Venica
Novel
INVEST PEJUANG KANKER
Nurusifah Fauziah
Novel
Can I Be Happy?
sekarwangi
Novel
Gold
Bringing Up Bebe
Bentang Pustaka
Novel
Hi, Namaku...
Muqtadir Ghani Putranto
Novel
Bronze
Terangnya Malam Seorang Lisa
Alexa Rd
Novel
LANGIT BIRU
Safinatun naja
Novel
Sampai Kapan ?
Lea Immanuel
Rekomendasi
Flash
2024 dan 2025
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Ceroboh
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Senyum Bela
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Hari-hari Sial buat Linda
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Belanja
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Jalan yang Kamu Pilih Adalah Jalan Menuju Kebaikan
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Secangkir Kopi untuk Kakek Husni
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Bullying
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Gara-gara Uang
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Ditakuti Anak-anak
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Menampung Air Hujan
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Penulis Cilik
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bukan Sekedar Perjalanan
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Tidak Ikut
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Gosip yang Terhenti
Kiara Hanifa Anindya