Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Mom's Precious Flower
0
Suka
58
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

-2020 Silam.

"Umi!! Zulfi bawain Umi ini," Ujar seorang anak laki-laki berumur 6 tahun bernama Zulfikar yang kerap dipanggil Zulf, memberikan ibunya yang dipanggil 'Umi' 6 kuncup bunga liar.

"Apa ini?" Umi terkekeh pelan, di gendongan Umi ada si bungsu yang baru saja berumur beberapa bulan, "Bunga? Buat apa bunganya?"

Zulf tersenyum lebar, bocah itu meringsut mendekat kepada sang Ibu, menujuk 5 bunga putih dan 1 bunga pink yang dia kumpulkan.

"Yang satu ini untuk, buat, karena, udah menyayangi Zulfi, buat mendidik Zulfi, buat... Nasehatin Zulfi, buat masakin Zulfi makanan enak, dan buat nemanin hafalan dan doain Zulfi."

Jelas Zulfi sambil menunjuk satu-satu bunga putih yang ada di tangan Umi. Sang Ibunda hanya terkekeh lembut, "Terus, yang pink besar ini buat apa?" Tanya Umi.

"Buat... Kesabaran Umi..." Ucap Zulf lalu terkekeh, Umi tersenyum lembut, mengusak rambut Zulf dengan kasih sayang.

"Makasih ya Zulf... Umi sayang Zulf," Umi berbisik lembut, dan disaat itu juga Zulf menangis, meringsut mendekat ke sisi Umi.

Bahkan bayi yang di gendongan sang Ibunda seolah mengerti dengan keadaan, Farabi namanya. Bayi itu meraih hidung Zulf dengan tangan mungilnya.

Baru saja suasana hangat mengelilingi atmosfir, tetapi suasana tersebut harus hancur sejenak karena kehadiran si sulung; Shafira atau kerap dipanggil Shafi. Anak perempuan yang saat itu berumur 10 tahun.

"Kok nangis? Haha cengeng." Ejek si sulung saat melihat adiknya menangis. Penasaran, Shafi pun duduk di sisi lain Ibunda, menyadari keberadaan bunga tersebut.

"Bunga liar kok dikumpulin?" Celetuk Shafi, menghasilkan kekehan lembut dari Umi. Dengan lembut dan sabar, Umi menceritakan apa yang terjadi, sesaat itu pula Shafi malahan ikut menangis terharu.

Tidak sampai situ, datang lagi dua adik Shafi dan Zulf; Batutah dan Najma, mereka berdua masih balita, dan sepertinya mereka bangun tidur.

Mau tau apa kelanjutannya? Mereka berdua juga ikut-ikutan menangis tanpa tau mengapa.

-2024, Masa kini.

Ah... 2024 akan berakhir, dan di sinilah Shafi, si sulung, menemukan konspirasi tentang bunga yang dikumpulkan oleh Zulf. 5 bunga putih kecil, dan 1 bunga pink yang memiliki ukuran lebih besar.

Bunga pink menggambarkan sang Ibunda sebagai bunga paling berharga, sebagai simbol kesabaran karena Zulf yang mengatakannya. Beliau sudah sabar menghadapi kelima anak-anaknya setelah 3 tahun berpisah dengan pendamping hidupnya.

Dan kelima bunga lainnya sebagai anak-anaknya, bahkan masing-masing dari sifat bunga yang disebutkan Zulf, kelima bersaudara ini memilikinya.

Shafi dengan masakannya, walau kadang luput karena takut minyak. Zulf dengan segala doa-doa dan hafalan Al-Qur'annya. Batutah dengan sifat penyayangnya. Najma dengan segala nasehat dari mulut cerewetnya. Dan Farabi yang kadang mendidik semua kakak-kakaknya, gengsi sih tapi tak apa.

Mereka telah melewati waktu-waktu sulit bersama, kelima saudara ini juga saling menguatkan - kadang. Dan yang lebih penting, Umi selalu ada untuk mereka, menyayangi mereka dan memberikan apapun yang mereka butuhkan, sepertinya kasih sayang dan hiburan contohnya.

Ah... Shafi sangat bersyukur, dengan ujian-ujian yang dia lewati di masa lalunya, ternyata dapat membuat Shafi menjadi sosok yang lebih kuat dan berpengalaman.

Pengalamannya itu dia jadikan inspirasi untuk menulis novel, cerpen, dan apapun yang berkaitan dengan dunia kepenulisan.

Zulf juga tidak jauh berbeda, dengan pengalaman yang mungkin sedikit pahit karena usianya yang masih kecil saat itu, membuat dirinya gencar mendekati Sang Pencipta.

-Tamat-

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Brother In Drizzle
V. Akhiriana Widi
Flash
Mom's Precious Flower
Damia Nur S.
Novel
Bronze
Yuko
Juli Mekariani Simbolon
Novel
Little Sun
Ei
Novel
Our Galaxy
Pyoo
Novel
Bronze
Janji Sepasang Cincin ~Novel~
Herman Sim
Flash
Jalan Sepajang Malam
Rafael Yanuar
Novel
Bronze
Hari Bersama Raka
Mittah Latif
Novel
MBAREP
Yusnawati
Cerpen
Bronze
Semoga Hidup Kita Terus Begini-begini Saja
Ari S. Effendy
Novel
Palung Mariana
Nisya Nur Anisya
Novel
Lembah Para Mafia
Yulistya Yoo
Novel
Cinta Dalam Mimpi
decellyne beatricia
Novel
Gold
Teman Keren
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Akhir Adalah Awal
Topan Adiningrat
Rekomendasi
Flash
Mom's Precious Flower
Damia Nur S.
Flash
Schizo
Damia Nur S.
Novel
A,B,C,D, EAKH.
Damia Nur S.
Flash
Fame
Damia Nur S.
Flash
Controlled.
Damia Nur S.
Novel
HYPOCRITE
Damia Nur S.