Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Langit pagi itu biru, angin berhembus dingin, dan kantin sekolah terasa lebih sepi dari biasanya. Aku lagi duduk sendirian di bangku kantin, nunggu bel masuk kelas. Semua anak udah cabut ke kelas, tapi aku malas ikut.
Aku sedang enak-enaknya ngemil risol di kantin pas tiba-tiba jeritan Bu Sri pecah dari aula. Aku lari ke sana, dan pemandangan itu bikin aku beku. Pak Daru guru paling kalem karena lagi menggigit Bu Sri. Mata Pak Daru merah, mulutnya penuh darah. Pas noleh ke arah kita, dia geram kayak binatang buas. Anna narik aku, “Lari woi!”.
Lampu sekolah padam, Lorong gelap. Tapi di tangga, Pak Daru muncul lagi, kali ini bareng Bu Sri yang udah pucat dan lari ke arah kita.
Aku cuma bisa lari. Satu persatu orang berubah jadi zombie, dan suara geraman makin dekat. Aku tahu, nggak ada jalan keluar kecuali melewati gerombolan mereka.
Aku lari menuju gerbang, saat melihat gerbang terbuka, aku ga sempat berpikir. Aku lari sekencang-kencangnya ke luar sekolah, meninggalkan jeritan dan suara geraman di belakang.
Langit makin gelap, dan jeritan masih terdengar dari dalam. Aku tahu, hari itu, SMPN 13 bukan lagi sekolah, itu sarang zombie.