Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
SEMESTA DALAM SUNYI
0
Suka
332
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

Di ujung gang kecil di kota yang ramai, terdapat sebuah rumah sederhana dengan taman mungil yang dipenuhi bunga matahari. Di sanalah Novela tinggal, seorang wanita berusia 23 tahun yang mencintai dunianya yang hening.

Novela adalah seorang penulis buku anak. Karyanya dikenal karena mampu menghidupkan imajinasi para pembaca kecil. Namun, di balik kata-kata cerianya, Novela adalah sosok yang lebih suka berbicara dengan angin, daun yang jatuh, atau langit malam. Dunia ramai bukanlah tempat di mana ia merasa nyaman.

Setiap pagi, Novela memulai harinya dengan ritual sederhana: menyeduh teh melati, membuka jendela kamarnya, lalu menatap taman kecilnya yang penuh kehidupan. Di sana, ia sering mengamati burung pipit yang datang bertamu atau seekor kucing oranye liar yang suka tidur di bawah pohon jambu.

Suatu pagi, ketika kabut masih menggantung, Novela memutuskan untuk berjalan kaki ke hutan kecil di pinggir kota. Tempat itu adalah pelariannya ketika ia ingin melarikan diri dari hiruk pikuk dunia luar. Dengan membawa buku sketsa dan termos kecil berisi teh, ia melangkah masuk ke dalam hutan yang sejuk.

Di bawah pohon besar yang rimbun, Novela duduk bersila. Ia membuka buku sketsanya, mulai menggambar dedaunan, ranting, dan aliran sungai kecil di dekatnya. Baginya, setiap goresan adalah cara untuk berbicara dengan alam, untuk menyampaikan rasa syukur tanpa suara.

Sejenak ia berhenti menggambar, menatap langit yang terlihat melalui celah-celah daun. Novela merasa damai, seolah-olah dunia telah berhenti sejenak untuk memberinya waktu bernapas. Ia menutup matanya, mendengarkan alunan musik alami: suara gemerisik angin, kicauan burung, dan gemericik air.

Ketika sore menjelang, Novela kembali ke rumah. Di perjalanan pulang, ia melihat seorang anak kecil bermain dengan seekor kucing kecil imut di depan rumah mereka. Sang anak melambaikan tangan ke arahnya, dan Novela membalas dengan senyuman kecil. Meski tidak berbicara, momen itu sudah cukup untuk membuatnya merasa terhubung dengan dunia, walau hanya sebentar.

Di dalam kamar kerjanya yang dipenuhi buku dan kertas, Novela menyalakan lampu meja dan mulai menulis. Hutan kecil yang ia kunjungi hari itu menjadi inspirasi cerita barunya. Ia menulis tentang seekor burung yang bermimpi menjelajahi semesta, tentang persahabatan antara burung itu dan angin yang membawanya terbang.

Ketika malam tiba, Novela menutup laptopnya dan kembali duduk di dekat jendela. Langit gelap bertabur bintang dan juga rembulan indah menjadi teman setianya. Ia tidak merasa kesepian, karena bagi Novela, setiap elemen di dunia ini adalah sahabat.

Novela mencintai hidupnya yang sederhana dan sunyi. Dalam keheningan, ia menemukan kebahagiaan. Tidak perlu suara gemuruh atau keramaian, cukup semesta kecilnya yang penuh makna.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Metamorfosis²
Jia Aviena
Flash
SEMESTA DALAM SUNYI
Bulan
Novel
A Legacy of Cyllia
Faristama Aldrich
Novel
- ADENA -
Canza Kirana Salsabila
Skrip Film
Sampai Nanti, Sampai Kita Bertemu Kembali
Webi Okto Satria
Skrip Film
Buku Catatan Papa (Script)
Jaydee
Cerpen
Bronze
Pemimpin Seorang Pemimpin
Silvarani
Cerpen
Bronze
Syal Rajut
tenguyakuza
Cerpen
Dua Puluh Enam Makam Tanpa Nama
Muhammad Ilfan Zulfani
Novel
CITY LIGHTS
Robin Wijaya
Skrip Film
The One
D
Cerpen
Bronze
Seuntai Kata Maaf
Muktiar Selawati
Skrip Film
Tele - Tong
Azis Indriyanto
Novel
All beautiful at the right time
Maria Sere J S
Novel
Bronze
Sesuci Bella Seteguh Azis (Buku Pertama)
Imajinasiku
Rekomendasi
Flash
SEMESTA DALAM SUNYI
Bulan
Flash
NON FIKSI & MALAM
Bulan
Novel
JEJAK SANG ARSIPARIS
Bulan
Flash
HURU HARA KATA
Bulan