Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
SEMESTA DALAM SUNYI
0
Suka
2,507
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

Di ujung gang kecil di kota yang ramai, terdapat sebuah rumah sederhana dengan taman mungil yang dipenuhi bunga matahari. Di sanalah Novela tinggal, seorang wanita berusia 23 tahun yang mencintai dunianya yang hening.

Novela adalah seorang penulis buku anak. Karyanya dikenal karena mampu menghidupkan imajinasi para pembaca kecil. Namun, di balik kata-kata cerianya, Novela adalah sosok yang lebih suka berbicara dengan angin, daun yang jatuh, atau langit malam. Dunia ramai bukanlah tempat di mana ia merasa nyaman.

Setiap pagi, Novela memulai harinya dengan ritual sederhana: menyeduh teh melati, membuka jendela kamarnya, lalu menatap taman kecilnya yang penuh kehidupan. Di sana, ia sering mengamati burung pipit yang datang bertamu atau seekor kucing oranye liar yang suka tidur di bawah pohon jambu.

Suatu pagi, ketika kabut masih menggantung, Novela memutuskan untuk berjalan kaki ke hutan kecil di pinggir kota. Tempat itu adalah pelariannya ketika ia ingin melarikan diri dari hiruk pikuk dunia luar. Dengan membawa buku sketsa dan termos kecil berisi teh, ia melangkah masuk ke dalam hutan yang sejuk.

Di bawah pohon besar yang rimbun, Novela duduk bersila. Ia membuka buku sketsanya, mulai menggambar dedaunan, ranting, dan aliran sungai kecil di dekatnya. Baginya, setiap goresan adalah cara untuk berbicara dengan alam, untuk menyampaikan rasa syukur tanpa suara.

Sejenak ia berhenti menggambar, menatap langit yang terlihat melalui celah-celah daun. Novela merasa damai, seolah-olah dunia telah berhenti sejenak untuk memberinya waktu bernapas. Ia menutup matanya, mendengarkan alunan musik alami: suara gemerisik angin, kicauan burung, dan gemericik air.

Ketika sore menjelang, Novela kembali ke rumah. Di perjalanan pulang, ia melihat seorang anak kecil bermain dengan seekor kucing kecil imut di depan rumah mereka. Sang anak melambaikan tangan ke arahnya, dan Novela membalas dengan senyuman kecil. Meski tidak berbicara, momen itu sudah cukup untuk membuatnya merasa terhubung dengan dunia, walau hanya sebentar.

Di dalam kamar kerjanya yang dipenuhi buku dan kertas, Novela menyalakan lampu meja dan mulai menulis. Hutan kecil yang ia kunjungi hari itu menjadi inspirasi cerita barunya. Ia menulis tentang seekor burung yang bermimpi menjelajahi semesta, tentang persahabatan antara burung itu dan angin yang membawanya terbang.

Ketika malam tiba, Novela menutup laptopnya dan kembali duduk di dekat jendela. Langit gelap bertabur bintang dan juga rembulan indah menjadi teman setianya. Ia tidak merasa kesepian, karena bagi Novela, setiap elemen di dunia ini adalah sahabat.

Novela mencintai hidupnya yang sederhana dan sunyi. Dalam keheningan, ia menemukan kebahagiaan. Tidak perlu suara gemuruh atau keramaian, cukup semesta kecilnya yang penuh makna.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
SAK MADYANE
Menata Arsip
Flash
SEMESTA DALAM SUNYI
Bulan
Novel
Bronze
Sepotong Kisah tanpa Akhir
Ansar Siri
Novel
Mata untuk Aini
Aji Najiullah Thaib
Novel
The journey starts tonight
fasya aditya
Skrip Film
MAHLUK TUHAN PALING CANTIK
Okhie vellino erianto
Flash
Engkau yang Pergi dengan Tersenyum
Kinalsa
Flash
Teruntuk Jika
Racelis Iskandar
Flash
Sebuah Keraguan
Anisah Ani06
Flash
Apa bentuk awan hari ini?
Maria
Cerpen
Sembilan Belas
Aqil Azizi
Novel
Gold
PCPK I Will Always Love You
Noura Publishing
Novel
Senja itu Menyakitkan
Suci Rawati
Flash
Tiga Botol yang Tersesat
Arba Sono
Cerpen
Pergi Untuk Selamat
Dhea FB
Rekomendasi
Flash
SEMESTA DALAM SUNYI
Bulan
Flash
HURU HARA KATA
Bulan
Novel
JEJAK SANG ARSIPARIS
Bulan
Flash
NON FIKSI & MALAM
Bulan