Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Aksi
Kafe Diatas Langit
5
Suka
2,503
Dibaca

Kata orang bermimpi ketinggian itu seperti "mengecat langit". Bolehlah jika kalian beranggapan apa yang ingin aku tuliskan juga begitu.

Tapi setidaknya, kalian baca dulu apa cerita mimpiku. Sebelum bermimpi benar-benar dilarang karena bisa membuat orang halu.

Sore itu....

Meja-meja bundar dengan deretan bangku kayu mahoni memenuhi ruang dan waktu.

Dinding krem dipenuhi poster merah menyala. Disisi kanan dalam ruang berisi kotak-kotak monopoli koleksiku memenuhi dinding.

Berkali-kali aku memimpikan ruang itu, maksudku kafe itu. Aku semestinya tak peduli, apakah akan bernama coffe table karena kafeku dipenuhi meja-meja kopi bundar atau persegi.

Atau coffee terra, yang terdengar manis karena terra terasa tak asing, setidaknya bisa bernama seorang gadis kecil yang manis, atau dengan cepat mengingatkan pada kapasitas memori yang over high.

Atau boleh juga cocca coffee yang bisa ditafsirkan sedikit tabu karena seperti mengeja kokain dalam bahasa gaul, coca!. Aku tak akan ajak berdebat dan berlama-lama memilih namanya.

Aku terus bermimpi ruangan kafe itu dipenuhi kursi hitam putih, seperti gula dan kopi, atau hitam kuning yang mewakili dunia yang berbeda.

Aku begitu terobsesi, memikirkannya dengan beragam cara, berhari-hari menyita waktu, melamun, menyesap kopi di kedai langgananku.

Aku ingin ada sebuah sudut di kafe itu yang dipenuhi foto hitam putih koleksi huntingku.

Akan gila rasanya menikmati kopi panas ekpresso, disudut ruang berdinding klasik, dengan gemericik air menuruni kaca lima mili. Airnya terus mengalir turun seperti suara gemericik gerimis kesukaanku.

Seketika seluruh inspirasi berhamburan dari kepala, memenuhi kertas, layar note book yang terus berkedip dan jari tak lagi beraturan antara sepuluh jari dan dua jari tak ada bedanya. Aku cuma ingin menuangkan isi kepala, memenuhinya dengan ide-ide, dan melahirkan tulisan.

Betapa indahnya, menulis di kursi putih sendiri, di kafe sendiri, di dinding kaca gerimis kesukaanku. Dan dalam hitungan waktu aku akan melahirkan berbuku-buku tulisan.

Aku tak peduli apakah akan ada yang membeli, atau meminta tanda tangan, karena aku sudah punya tempat mengelanakan insipirasi.

Seperti terjaga, ternyata aku sedang termangu di rumahku sendiri, di beranda kecil di lantai atas, menghadap arah matahari jingga, yang sesaat lagi mengantar sore ditemani gerimis.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Aksi
Flash
Kafe Diatas Langit
Hans Wysiwyg
Skrip Film
Pada Akhirnya Waktu Akan Datang (Script)
Anisah Ani06
Cerpen
Bronze
Jejakku Dilorong Gelap
Muhammad Ari Pratomo
Novel
Jagoan Karate
Handi Yawan
Flash
Percobaan 0306
Varenyni
Cerpen
Bronze
Kronik Perak
Kemal Ahmed
Novel
THE YOUTH CRIME
Dwi Budiase
Flash
Sebuah Impian
Faristama Aldrich
Cerpen
Bronze
Menemukan Cahaya di Tengah Kegelapan
Juanda Rizki Syaputra
Novel
WaroX
Handi Yawan
Cerpen
Batu Eramis
zain zuha
Cerpen
Jeritan hati si rini
inayatunafisa
Cerpen
Bronze
Pendekar Bintang Satu
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
SALAH PAHAM
sisibulan
Flash
Bronze
Pohon Jeruk
Afri Meldam
Rekomendasi
Flash
Kafe Diatas Langit
Hans Wysiwyg
Flash
Mestakkung
Hans Wysiwyg
Flash
Laut Itu Luka
Hans Wysiwyg
Flash
Cheese Lovers
Hans Wysiwyg
Cerpen
Jalan Tikus
Hans Wysiwyg
Cerpen
Itaewon AFTER 29 Oktober 2022
Hans Wysiwyg
Cerpen
Terjebak Rasa
Hans Wysiwyg
Cerpen
MANTRA LUDAH
Hans Wysiwyg
Cerpen
THE CHOICE
Hans Wysiwyg
Flash
KAMU ITU CANTIK CLARISA
Hans Wysiwyg
Flash
Kesempatan Kedua (the end)
Hans Wysiwyg
Cerpen
SYURGA YANG DILELANG
Hans Wysiwyg
Cerpen
FAKE PSIKOPAT
Hans Wysiwyg
Cerpen
Pacar Figuran
Hans Wysiwyg
Flash
Sebatang Paku
Hans Wysiwyg