Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Ditakuti Anak-anak
2
Suka
2,055
Dibaca

Malam ini, aku pulang dari kantor bersama suamiku, Raka. Kami berdua kecapekan, dan sangat mengantuk. Ingin rasanya cepat tiba di rumah dan berbaring di ranjang.

Sampai di rumah, aku langsung membuka pintu. Raka mengikutiku masuk ke ruang tamu. Sampai di sana, kami langsung duduk di atas sofa.

“Ma, anak-anak mana, ya?” tanya Raka.

“Nggak tahu, Pa. Paling-paling mereka main di kamar,” jawabku.

“Panggilkan mereka. Suruh turun dan menyiapkan makan malam untuk kita.”

Walaupun capek, aku menuruti perkataan Raka. Aku bergegas menuju loteng. Ketika membuka kamar anak-anak, aku terkejut karena mereka ternyata tidak ada.

“Trisna, Edi, Nora? Di mana kalian?” panggilku.

Tiba-tiba, terdengar suara tawa seram dari belakangku. Aku menoleh, dan sesosok bayangan putih mendekatiku.

“Hyaaah! Apa-apaan ini? Kenapa ada hantu di rumah ini?” jeritku panik, sambil berusaha mundur.

Bayangan itu mendekatiku. Aku mundur terus, sampai membentur sebuah tembok. Aku nyaris tidak bisa bernapas, dan saking takutnya, aku sampai berteriak-teriak tidak jelas.

“Pa! Papa! Tolong aku… tolong! Ada hantu di loteng!”

Beberapa detik kemudian, Raka datang. Bayangan putih yang tadi mendekatiku, sekarang berbalik arah. Dia mendekati Raka.

“Awas kalau berani mendekat! Aku pukul nanti!” ujar Raka sambil mengambil sebuah tongkat.

“Pa, mana mungkin hantu bisa dipukul. Badannya, kan, tembus,” ucapku sambil mengumpul-ngumpulkan energi.

Tak disangka, pintu gudang dekatku terbuka. Kini, dua bayangan putih menyapaku dan tertawa seram. Aku sangat terkejut, dan buru-buru berlari.

“Ya, Allah! Kok, ada tiga hantu sekaligus di rumah ini, sih?!” omelku.

Bruk! Aku tersandung sesuatu dan akhirnya terjatuh. Sementara, hantu yang paling kecil mendekatiku, lalu tertawa. Kemudian…

“Mama! Ini aku, Nora!”

Bayangan kedua yang mengejarku segera menghampiriku. Dia berkata, “Mama, Papa, aku Trisna!”

“Dan aku, Edi!”

Semua hantu ternyata adalah anak-anakku sendiri! Ah, dasar anak-anak jahil! Sudah tahu orangtuanya capek sehabis pulang kerja, malah ditakut-takuti!

“Ngapain kalian cosplay jadi hantu?” tanya Raka kepada ketiga anak itu.

“Hahaha… nggak apa-apa, Pa. Kan, cuma iseng,” jawab Edi sambil mematikan suara tawa seram di ponselnya.

“Ide siapa, sih, bikin-bikin seperti ini? Mama tadi sampai jantungan, tahu!”

“Ya, biasalah, ide si Mas Edi.”

Kami semua tertawa. Raka pun menyuruh mereka bertiga mengambilkan makanan buat aku dan dirinya. Setelah menyantap mie goreng buatan anak-anakku, aku merasa lega. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Flash
Ditakuti Anak-anak
Kiara Hanifa Anindya
Novel
Misteri Dibalik Pengasihan dan Gaman
Rinz Sugianto
Cerpen
Bronze
Jejak Sekuntum Mawar
Dwi Fitriani
Cerpen
Bronze
Luca Matthijs van der Zee
Allamanda Cathartica
Novel
Gold
Fantasteen: Kage
Mizan Publishing
Flash
Anak Kecil dibalik lemari
anaibeterbangan
Novel
Jangan Tinggal Sendiri di Asrama
Firyal Fitriani
Cerpen
Bronze
Ouija
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pemanggilan Arwah
Endah Wahyuningtyas
Cerpen
Bronze
Kereta Cepat Whoosh
Christian Shonda Benyamin
Komik
NOCTURNAL
Alien Witchcraft
Flash
Kamu Jangan Menangis
Sugiadi Azhar
Cerpen
Bronze
Mereka Yang Selalu Menggangguku
safii bhendol
Flash
Kuyang
Rina F Ryanie
Novel
Gold
Fantasteen Scary: Knock! Knock!
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
Ditakuti Anak-anak
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Bullying
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Trend
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Gara-gara Uang
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Misteri Kertas Milik Tony
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Cerpen Rara
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Novel yang Tak Selesai
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Menampung Air Hujan
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Lagu Persahabatan
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Gadis Tunarungu
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Jalan yang Kamu Pilih Adalah Jalan Menuju Kebaikan
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Guru Marah
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Bukan Sekedar Perjalanan
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Di Sebuah Gua
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Cerdas Cermat
Kiara Hanifa Anindya