Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Ditakuti Anak-anak
2
Suka
5,241
Dibaca

Malam ini, aku pulang dari kantor bersama suamiku, Raka. Kami berdua kecapekan, dan sangat mengantuk. Ingin rasanya cepat tiba di rumah dan berbaring di ranjang.

Sampai di rumah, aku langsung membuka pintu. Raka mengikutiku masuk ke ruang tamu. Sampai di sana, kami langsung duduk di atas sofa.

“Ma, anak-anak mana, ya?” tanya Raka.

“Nggak tahu, Pa. Paling-paling mereka main di kamar,” jawabku.

“Panggilkan mereka. Suruh turun dan menyiapkan makan malam untuk kita.”

Walaupun capek, aku menuruti perkataan Raka. Aku bergegas menuju loteng. Ketika membuka kamar anak-anak, aku terkejut karena mereka ternyata tidak ada.

“Trisna, Edi, Nora? Di mana kalian?” panggilku.

Tiba-tiba, terdengar suara tawa seram dari belakangku. Aku menoleh, dan sesosok bayangan putih mendekatiku.

“Hyaaah! Apa-apaan ini? Kenapa ada hantu di rumah ini?” jeritku panik, sambil berusaha mundur.

Bayangan itu mendekatiku. Aku mundur terus, sampai membentur sebuah tembok. Aku nyaris tidak bisa bernapas, dan saking takutnya, aku sampai berteriak-teriak tidak jelas.

“Pa! Papa! Tolong aku… tolong! Ada hantu di loteng!”

Beberapa detik kemudian, Raka datang. Bayangan putih yang tadi mendekatiku, sekarang berbalik arah. Dia mendekati Raka.

“Awas kalau berani mendekat! Aku pukul nanti!” ujar Raka sambil mengambil sebuah tongkat.

“Pa, mana mungkin hantu bisa dipukul. Badannya, kan, tembus,” ucapku sambil mengumpul-ngumpulkan energi.

Tak disangka, pintu gudang dekatku terbuka. Kini, dua bayangan putih menyapaku dan tertawa seram. Aku sangat terkejut, dan buru-buru berlari.

“Ya, Allah! Kok, ada tiga hantu sekaligus di rumah ini, sih?!” omelku.

Bruk! Aku tersandung sesuatu dan akhirnya terjatuh. Sementara, hantu yang paling kecil mendekatiku, lalu tertawa. Kemudian…

“Mama! Ini aku, Nora!”

Bayangan kedua yang mengejarku segera menghampiriku. Dia berkata, “Mama, Papa, aku Trisna!”

“Dan aku, Edi!”

Semua hantu ternyata adalah anak-anakku sendiri! Ah, dasar anak-anak jahil! Sudah tahu orangtuanya capek sehabis pulang kerja, malah ditakut-takuti!

“Ngapain kalian cosplay jadi hantu?” tanya Raka kepada ketiga anak itu.

“Hahaha… nggak apa-apa, Pa. Kan, cuma iseng,” jawab Edi sambil mematikan suara tawa seram di ponselnya.

“Ide siapa, sih, bikin-bikin seperti ini? Mama tadi sampai jantungan, tahu!”

“Ya, biasalah, ide si Mas Edi.”

Kami semua tertawa. Raka pun menyuruh mereka bertiga mengambilkan makanan buat aku dan dirinya. Setelah menyantap mie goreng buatan anak-anakku, aku merasa lega. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Flash
Ditakuti Anak-anak
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
5 Langkah Sebelum...
Kemal Ahmed
Cerpen
Bronze
Lonceng Berdentang
Christian Shonda Benyamin
Novel
Bronze
DIA ADA DI APARTEMEN
Embart nugroho
Novel
Tumbal Pesugihan Tanah Kuburan
AWSafitry
Novel
Gold
Fantasteen Scary Hole of Darkness
Mizan Publishing
Flash
Rahasia Karim
Listian Nova
Novel
Entitas
M. ferdyan syah
Flash
Bronze
Kamar Nomor 7
Fahri Nurul A'la
Cerpen
Bronze
MCK di Ujung Kampung
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Rumah Belanda
NUR FARKAN
Flash
Pesta di Malam Itu
eunike_xiuling
Novel
Gold
Fantasteen Scary VE
Mizan Publishing
Novel
HITAM
Endah Wahyuningtyas
Cerpen
Bronze
Telung Dino
Iena_Mansur
Rekomendasi
Flash
Ditakuti Anak-anak
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Menampung Air Hujan
Kiara Hanifa Anindya
Novel
Even They Can Cry
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Guru Marah
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Bronze
2024 dan 2025
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Kebahagiaan untuk Ninik
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Penulis Cilik
Kiara Hanifa Anindya
Novel
Mind vs. Machine
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Bronze
Mengapa Kita Perlu Membantu Proses Penyerbukan?
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Jalan yang Kamu Pilih Adalah Jalan Menuju Kebaikan
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Back to My Childhood
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Kejadian di Pasar
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Masih Perlu Usaha
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Gadis Tunarungu
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Bronze
Pak Guru Says!
Kiara Hanifa Anindya