Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Ditakuti Anak-anak
2
Suka
1,795
Dibaca

Malam ini, aku pulang dari kantor bersama suamiku, Raka. Kami berdua kecapekan, dan sangat mengantuk. Ingin rasanya cepat tiba di rumah dan berbaring di ranjang.

Sampai di rumah, aku langsung membuka pintu. Raka mengikutiku masuk ke ruang tamu. Sampai di sana, kami langsung duduk di atas sofa.

“Ma, anak-anak mana, ya?” tanya Raka.

“Nggak tahu, Pa. Paling-paling mereka main di kamar,” jawabku.

“Panggilkan mereka. Suruh turun dan menyiapkan makan malam untuk kita.”

Walaupun capek, aku menuruti perkataan Raka. Aku bergegas menuju loteng. Ketika membuka kamar anak-anak, aku terkejut karena mereka ternyata tidak ada.

“Trisna, Edi, Nora? Di mana kalian?” panggilku.

Tiba-tiba, terdengar suara tawa seram dari belakangku. Aku menoleh, dan sesosok bayangan putih mendekatiku.

“Hyaaah! Apa-apaan ini? Kenapa ada hantu di rumah ini?” jeritku panik, sambil berusaha mundur.

Bayangan itu mendekatiku. Aku mundur terus, sampai membentur sebuah tembok. Aku nyaris tidak bisa bernapas, dan saking takutnya, aku sampai berteriak-teriak tidak jelas.

“Pa! Papa! Tolong aku… tolong! Ada hantu di loteng!”

Beberapa detik kemudian, Raka datang. Bayangan putih yang tadi mendekatiku, sekarang berbalik arah. Dia mendekati Raka.

“Awas kalau berani mendekat! Aku pukul nanti!” ujar Raka sambil mengambil sebuah tongkat.

“Pa, mana mungkin hantu bisa dipukul. Badannya, kan, tembus,” ucapku sambil mengumpul-ngumpulkan energi.

Tak disangka, pintu gudang dekatku terbuka. Kini, dua bayangan putih menyapaku dan tertawa seram. Aku sangat terkejut, dan buru-buru berlari.

“Ya, Allah! Kok, ada tiga hantu sekaligus di rumah ini, sih?!” omelku.

Bruk! Aku tersandung sesuatu dan akhirnya terjatuh. Sementara, hantu yang paling kecil mendekatiku, lalu tertawa. Kemudian…

“Mama! Ini aku, Nora!”

Bayangan kedua yang mengejarku segera menghampiriku. Dia berkata, “Mama, Papa, aku Trisna!”

“Dan aku, Edi!”

Semua hantu ternyata adalah anak-anakku sendiri! Ah, dasar anak-anak jahil! Sudah tahu orangtuanya capek sehabis pulang kerja, malah ditakut-takuti!

“Ngapain kalian cosplay jadi hantu?” tanya Raka kepada ketiga anak itu.

“Hahaha… nggak apa-apa, Pa. Kan, cuma iseng,” jawab Edi sambil mematikan suara tawa seram di ponselnya.

“Ide siapa, sih, bikin-bikin seperti ini? Mama tadi sampai jantungan, tahu!”

“Ya, biasalah, ide si Mas Edi.”

Kami semua tertawa. Raka pun menyuruh mereka bertiga mengambilkan makanan buat aku dan dirinya. Setelah menyantap mie goreng buatan anak-anakku, aku merasa lega. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Flash
Ditakuti Anak-anak
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Tulang Kelinci
Imajinasiku
Novel
Kisah Penyap dari Rimbun Bambu di Belakang Taubah
Ariyanto
Novel
BELENGGU POCONG
Kelam Malam films
Novel
Bronze
Goyangan Pohon Beringin
Erika Oktavian
Novel
Tumbal Pesugihan Tanah Kuburan
AWSafitry
Novel
Gold
Fantasteen Scary Hole of Darkness
Mizan Publishing
Novel
Gold
Fantasteen 22 Boards
Mizan Publishing
Novel
Bronze
LEUMPEUH YUNI (Ketika Tubuh Manusia Disalahgunakan)
Papp Tedd
Cerpen
Bronze
Dunia dalam Semu
White Blossom
Komik
Buku Misteri
Felycia Iswanti Sutrisna
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Vienna
Mizan Publishing
Novel
Penulis Hantu: Pekerja Teks Komersial Telah Tiada
Jusuf Fitroh
Novel
Bronze
Jamkos ~Novel~
Herman Sim
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Paris
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
Ditakuti Anak-anak
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Senyum Bela
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Gara-gara Uang
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Putri Kesayangan
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Bullying
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Secangkir Kopi untuk Kakek Husni
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Bukan Sekedar Perjalanan
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Penulis Cilik
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Lagu Persahabatan
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Novel yang Tak Selesai
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Aku Ingin Mudik, Tapi Tidak Bisa
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Belanja
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Bronze
Perjalanan Menukar Rasa
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Ceroboh
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Cerpen Rara
Kiara Hanifa Anindya