Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Misteri Kertas Milik Tony
1
Suka
1,353
Dibaca

Sambil memacu motornya ke kos-kosan, Widya sempat memikirkan tentang Tony, mahasiswa S2 yang kebetulan satu kampus dengannya. Widya sangat menyukai Tony, karena anak itu pintar dan berbakat dalam bidang matematika. Biasanya pada jam istirahat, Widya mengirim surat kepada Tony. Setelah berulang kali minta dijadikan teman, akhirnya Tony setuju Widya menjadi temannya.

Malam sudah semakin larut. Widya sudah mulai mengantuk, namun dia berusaha agar tetap fokus pada jalan raya. Jarak kampus dengan kos-kosannya sangat jauh, membuatnya harus pulang-pergi menaiki motor pinjaman dari Riska, temannya yang satu kampus dan satu kosan dengannya.

Tiba-tiba, mata Widya menatap ke arah sebuah warung bakso kecil. Teringat dengan perutnya yang lapar, Widya buru-buru pergi ke warung tersebut.

“Mas, pesan bakso semangkuk, ya. Tidak usah pakai sambal,” ucap Widya kepada penjual warung itu.

“Siap, Mbak,” jawab si penjual.

Sambil menunggu, Widya bermain Instagram di ponselnya. Dia juga memutar musik di Spotify. Suaranya agak keras sehingga membuat si penjual bakso terganggu.

“Mbak, kalau di sini jangan membunyikan musik. Kalau mau, pakai headset saja,” tegur si penjual.

“Oh, maaf, Mas,” buru-buru Widya mematikan lagunya.

Setelah pesanan Widya tiba, anak itu buru-buru memakan baksonya. Sementara si penjual duduk di depan Widya, sambil menatapnya.

“Nama Mbak siapa? Perkenalkan saya Tony, mahasiswa di Kampus Mawarsari,” kata si penjual.

Tony? Nama itu terngiang di telinga Widya. Dia berhenti menyantap baksonya. Tak menyangka yang duduk di hadapannya adalah teman sekaligus lelaki yang selama ini ditaksirnya.

“T-Tony? Kamu… kuliah di jurusan apa?” tanya Widya.

“Aku kuliah di Jurusan Matematika. Kenapa memangnya?”

“Loh, Tony… ini aku, Widya. Anak yang selama ini menulis surat kepadamu di kampus!” seru Widya kegirangan.

Tony terkejut.

“Oh, kamu ternyata, Widya! Kok, bisa ada di sini? Baru pulang, ya?”

“Iya, Ton. Aku mampir ke sini, soalnya aku lapar. Aku senang kita bisa bertemu di sini!”

Mereka bercakap-cakap cukup lama, sampai akhirnya Widya menghabiskan baksonya. Kemudian dia membayar pesanan baksonya ke Tony.

“Nih, kembaliannya,” ucap Tony sambil menyerahkan uang kembalian pada Widya.

Widya tersenyum lembut. Dia pun pulang dengan menaiki motornya. Sampai di kos-kosan, dia merebahkan tubuhnya ke ranjang.

“Oh, iya, besok waktunya bayar uang kos bulanan!” gumamnya sembari mencari dompetnya.

Dia pun menghitung uangnya. Tanpa sengaja, Widya menemukan sebuah kertas putih kecil terselip di antara uang-uangnya.

“Loh, kertas apa ini?” pikirnya seraya mengeluarkan kertas itu. Dia membuka lipatannya, lalu membaca isinya.

Sebetulnya aku menyukai dirinya, tetapi aku berusaha menahan perasaan itu karena malu terhadap teman-temanku.

-Tony-

“Wah, Tony pasti tak sengaja mengeluarkan ini begitu memberi kembalian kepadaku!” katanya. “Besok aku akan mengembalikannya. Siapa tahu dia mencari kertas ini!”

Besoknya, di kampus, Widya menyerahkan kertas itu pada Tony.

“Ah, ya, ini memang kertasku!” ucap Tony. “Tapi bagaimana bisa ada di dompetmu? Aku sama sekali tidak mengeluarkannya.”

“Mungkin terselip di antara uang kembalian yang kamu berikan, sehingga terbawa olehku,” duga Widya.

“Tidak, tidak mungkin!” ujar Tony. “Kertas ini kusembunyikan di kantong kecil pada dompetku. Aku sempat memeriksa dompetku lagi tadi pagi, dan kertas masih ada pada tempatnya!”

Widya menelan ludah. Siapakah yang meletakkan kertas tersebut di dompetnya?

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Misteri Kertas Milik Tony
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Sepucuk Surat dari Masa Lalu
Fahri Nurul A'la
Flash
Hukuman
Dwi Kurnialis
Cerpen
Bronze
Bayang di Balik Jendela
Fahri Nurul A'la
Cerpen
Bronze
Halusinasi Staley Fleming. Cerpen Ambrose Bierce. Penerjemah: Ahmad Muhaimin
Ahmad Muhaimin
Cerpen
Bronze
Laut yang Menyimpan Kenangan
Ron Nee Soo
Cerpen
Saranggola
Chesar Kurniawan
Cerpen
Bronze
Percakapan Orang Mati
Arba Sono
Cerpen
Bronze
Bayang - Bayang Kaktus Berdarah Seri 01
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Siaran Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Flash
Bronze
BURUNG PUTIH YANG TIDAK KEHILANGAN WARNANYA
Mu Xuerong
Skrip Film
Sumpah Setia - Script
Deandrey Putra
Flash
Cermin Dua arah
Viona fiantika
Flash
Gurindam Terakhir
Nunik Farida
Cerpen
Bronze
Robohnya Istana Pangeran Kuda Sembrani
Baiq Desi Rindrawati
Rekomendasi
Flash
Misteri Kertas Milik Tony
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Penulis Cilik
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Bronze
Perjalanan Menukar Rasa
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Aku Ingin Mudik, Tapi Tidak Bisa
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Menampung Air Hujan
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Bullying
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Senyum Bela
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Bukan Sekedar Perjalanan
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
Jalan yang Kamu Pilih Adalah Jalan Menuju Kebaikan
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Ceroboh
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Sebuah Gambar dan Sebuah Puisi Untuk Tahun Baru
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Cerdas Cermat
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Bronze
Mengapa Kita Perlu Membantu Proses Penyerbukan?
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Lagu Persahabatan
Kiara Hanifa Anindya
Flash
Back to My Childhood
Kiara Hanifa Anindya