Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Berkali-kali kucoba memotret hujan. Tapi hujan tak mau dipotret. Setiap kali melihat kameraku, ia panik. Hujan turun cepat-cepat, bersembunyi di pohon, masuk ke dalam tanah, mengalir ke sungai hingga samudra. Aku tak mampu mengejarnya.
Sering aku memanggil hujan, berharap ia muncul di hadapan kameraku dan berpose bak model. Dasar sombong! Hujan selalu menghindar. Dipanggilnya kilat dan petir agar aku tak mengganggunya.
Aku tak berani berbuat nekat. Kulari masuk rumah dan kubiarkan hujan bermain-main di alam bersama angin.
Aku baru bisa memotret hujan ketika ia berbaring kelelahan di atas tanah. Hujan tak berkutik. Ia tak berdaya menampik kameraku. Sinar hangat matahari menguapkan keangkuhannya.