Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Schizo
0
Suka
43
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

Pagi hari terasa sangat cerah, tidak seperti biasanya, mendung, kalo gak mendung, ya hujan, mau apa lagi?

Sinar matahari memasuki celah jendela kamarku, ventilasi gak sih? Pokoknya masuk antara celah gorden dan ventilasi kamarku.

Yak! Namaku adalah Jayden, anak SMA biasa tanpa ada masuk organisasi apapun. Kerjaanku cuman di rumah, molor, nge-record musik, ngehalu, galau, gamon, dll.

Cita-citaku ingin menjadi musisi sukses seperti Jay Enh***n mumpung namanya mirip, hehe, tidak boleh sebut merek, aku gak dibayar soalnya buat promosiin mereka, enak ajeh. Tapi sayang sekali emakku tidak menyetujuinya. Ayahku? Hahah dah menyatu dengan tanah.

Begitu saja perkenalan singkat saya. Dengan malas aku membawa kedua tungkai ku ini menuju dapur sederhana, tapi mampu membuatku rindu barang tidak bertemu selama setengah hari.

Emak sudah ada di dapur, masakan pun sudah tersaji dengan apik di atas meja bundar lesehan. A fried rice with scrambled egg on top, makanan klasik nan mewah karena beda bahasa, namun tetap nikmat jika kita memiliki hati yang bersih.

Singkat cerita, karena makan gak boleh ngomong, jadi gak ada yang perlu dibahas saat makan, langsung saja aku melesat keluar rumah setelah salim sama Emak.

Di sekolah? Mengapa tidak kita singkat saja, kalian pernah sekolah pastinya kan? Bedanya aku gak punya teman jadi gak banyak kejadian epik yang mengesankan di sekolah, haha *ketawa miris*.

Skip time, sudah di rumah, aku langsung masuk ke dalam kamar, Emak lagi arisan ngehehehehek. Mari kita mulai kisah epik di dalam kamarku.

Aku mendudukkan diri di singgasana ku, di hadapkan dengan monitor juga laptop, asal kalian tau, inilah alasanku diam di kamar terus dan jadi nolep dan culun.

Dengan cepat, aku pun memasang headphone yang terhubung ke laptop, memutar musik pop kesukaanku. Sesekali aku juga melantunkan lirik yang kutau.

Terlalu larut dalam musik, aku sampai menghiraukan panggilan Emak di luar, aku kan lagi ter-engross, enak aja diganggu (Jangan dipraktekkan di rumah ya guys...)

Bahkan tak menyadari ada sosok Ayah yang lewat di pintu saking asyiknya lagu ini, rekomendasi banget sama lagunya, 'Aku Suka Ini' oleh Anak Nyasar.

Tunggu... Ayah?

Lantas aku berdiri melepas headphone, berjalan ke ambang pintu, mengintip sedikit karena merasa terancam oleh kehadiran beliau. Tak ada Ayah, sudahlah.

Aku kembali lagi untuk duduk di singgasana ku, mungkin aku hanya kangen Ayah makanya terbayang-bayang. Namun belum juga aku duduk, ada saja menggelitik telingaku.

Aku jelas gak noleh, kalo ada sosok di belakangku kan nanti gak lucu, tiba-tiba serangan jantung kan mengerikan juga, kasian, mana masih muda.

Tapi entah mengapa, layaknya drama-drama universal, aku menoleh ke belakang dengan sendirinya, mengerutkan kening, tak ada apapun.

"Tuhan tolong jangan menguji kesabaranku," Gumamku lalu duduk di kursi, namun lagi, ah beda, ini ada yang mengintip dari pintu.

Dengan cepat aku menoleh, tapi tidak ada siapapun di ambang pintu, jantungku tadi copot bentar "Makk!! Emakkk!!" Jeritku panik sambil mundur-mundur di kursi.

Nah kan, ini turn back the table kah? Aku dikacangin, wah tak bisa dibiarkan, kalau aku mati kaget gak seru dong, akunya gak dapat nasi kotakan soalnya.

Langsung saja aku beranjak dari kursi, berusaha mencari perlindungan kepada Emak. Belum juga sampe ke pintu, malah ada aura mencekam muncul dari luar, berasa dicekik akutuh.

Laksana filem horror klasik, aku melewati lorong rumahku yang tidak seberapa, bau anyir menusuk rongga hidungku, pikiranku sedang berantakan, gak mungkin kan Emak nyembelih ayam sore-sore begini.

Aku pun segera mengetuk pintu kamar Emak, agak menggedor sih, tapi kok gak ada jawaban. Jadi berputar arah ke dapur karena kemungkinan besar Emak di dapur sore-sore begini.

Namun langkahku terhenti setelah sampai di tempat tujuan, ada sosok bermata bulat serta senyum selebar Indonesia membentang sedang mengintip dari jendela. Rasanya aku mau pipis di celana, tapi kan aku kan dah besar, jadi aku berpura-pura tidak melihat sosok itu.

Ngeselinnya tatapan sosok itu tetap mengikutiku kemana saja aku pergi, merinding, jadi kusamperin sosok itu dengan pisau di tangan. Greget juga ditatap lama-lama, kalo dia naksir sama aku kan gak lucu.

"Siapa di sana?!" Tanyaku yang udah jelas-jelas ada makhluknya, tapi coba aja dulu.

Sosok tadi masih diam di tempat, aku pun makin gedeg dan takut sebenarnya. Kukira ilusi doang, ternyata beneran njir. Pisau yang kugenggam langsung jatuh deh, akunya nggak kok cuman shock dikit sampe jantung berpesta-pora di dalam sana.

Sialnya, sekarang sosok tersebut menghilang, nanti kalau tiba-tiba muncul dari atas, belakang atau bawah kayak di filem-filem kan gak asik, bisa-bisa aku mati muda.

Dengan keberanian yang kumiliki, aku kembali sadar dan memungut pisau yang sempat terjatuh tadi. Berlari menjauh.

Namun nampaknya malaikat Izrail sedang memantau sejak tadi. Aku dikejutkan oleh sosok mengerikan tadi dan tertikam, ya, aku menikam diriku sendiri karena refleks.

.

Usut punya usut, aku ternyata pengidap skizofrenia, dan aku sudah terlanjur mati karena penyakitku, ya sudahlah.

Author's POV:

Jayden ditemukan di dapur sudah terkulai lemah, ibu Jayden yang melihatnya lantas menjerit frustasi, putra satu-satunya telah meninggal dunia akibat mengalah pada halusinasinya.

Jika direplay, Jayden sempat mengamuk ke ibunya tadi, lalu berjalan ke arah dapur dan mengambil pisau tanpa alasan. Ibunya tidak mengejar karena mengira Jayden akan mendekam di kamarnya lagi dan mendengarkan hal-hal unfaedahnya.

Dugaan ibunya salah, Jayden merenggut nyawanya sendiri, apakah sekarang giliran ibunya yang akan memiliki skizo? Hmm... Mungkin?

Kurang nge-feel ya Flash nya :) Maaf ya semoga enjoy aja<3

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Schizo
Damia Nur S.
Cerpen
Bronze
Runtuhnya Ilmu Kualat
brobin
Novel
KOL (Karang Ombak Laut)
Hendrakur
Novel
Gold
Bird Box
Noura Publishing
Cerpen
Bronze
Suara Seruling
Hekto Kopter
Novel
Gold
KKPK Misteri Cermin Pengisap
Mizan Publishing
Novel
KEGELAPAN YANG GEMILANG
SARIP ALFATIR
Novel
Buddha
Kirana Aisyah
Novel
Bronze
Raungan Di Sebuah Villa
Mfathiar
Novel
Kalau Suka Bilang
ArsheilaW
Novel
Bronze
Lembar Usang Berkisah
Dwimarta
Novel
Freak Out
Poetry Alexandria
Novel
Jejak dan Cinta
Muntashary Zain
Cerpen
Kasus Pembunuban: Mayat Berkawat
Grimmer
Novel
Blood Moon
Maghfira Izani
Rekomendasi
Flash
Schizo
Damia Nur S.
Flash
Mom's Precious Flower
Damia Nur S.
Novel
A,B,C,D, EAKH.
Damia Nur S.
Flash
Controlled.
Damia Nur S.
Flash
Fame
Damia Nur S.
Novel
HYPOCRITE
Damia Nur S.