Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Di Rumah Sakit Jiwa, ada sebuah kamar yang terkenal dengan keanehannya: Kamar 13. Semua perawat dan dokter bilang, "Jangan pernah masuk ke kamar itu, atau kamu akan jadi seperti pasien di dalamnya."
Suatu malam, Dr. Budi, seorang psikiater muda yang baru saja mulai bekerja, merasa penasaran. Dia memutuskan untuk memeriksa Kamar 13, tempat yang tidak pernah disentuh siapa pun sejak bertahun-tahun.
Setelah membuka pintu, dia disambut oleh suara gelak tawa yang aneh. Di dalam, duduk seorang pasien dengan penampilan kusut, rambut acak-acakan, dan mata yang berbinar.
"Selamat datang, Dokter!" katanya ceria. "Saya sudah menunggu Anda!"
Dr. Budi terkejut. "Apa yang kamu lakukan di sini?"
Pasien itu tersenyum lebar. "Mendengarkan dokter yang mencoba memecahkan misteri Kamar 13. Tapi maaf, dok, kamu terlambat. Ini sudah jadi klub eksklusif!"
Dr. Budi terdiam, bingung. "Klub? Apa maksudmu?"
"Yah," jawab pasien itu dengan santai, "kami di sini semua sudah jadi pasien karena kami memiliki masalah yang sama: terlalu banyak bekerja dan terlalu sedikit bercanda. Dan kamu, dok, terlalu serius!"
Tiba-tiba, seluruh ruangan dipenuhi dengan tawa pasien lainnya yang muncul entah dari mana. Dr. Budi merasa malu—setelah semua yang diceritakan tentang Kamar 13, ternyata ini hanya sebuah "klub tertawa".
Dr. Budi pun tersenyum paksa. "Baiklah, saya kira saya bisa belajar sesuatu di sini," gumamnya.
Pasien itu menepuk bahunya. "Tentu, dok. Tapi ingat, di sini, kita lebih suka tertawa daripada stres."
Dengan pelan, Dr. Budi menutup pintu Kamar 13, bertanya-tanya apakah dia baru saja menjadi pasien yang ke-14.