Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Dokumen Rahasia
8
Suka
7,136
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

April 2019, resepsi pernikahan Ade Sofian - Nurtalita Azmi. Suratku di antara dokumen rahasia.

Lima belas tahun sudah sejak kami duduk di bangku SMP berlalu, tapi aku masih kesulitan memahami karakteristiknya.

Rendy, Julian, atau yang lebih akrab dipanggil Fish adalah musuh, teman, sahabat, sekaligus cinta monyetku dulu. Orang yang pendiam, urakan, namun memiliki bakat yang menakjubkan dalam olahraga, khususnya sepak bola dan renang. Jangan tanya padaku kenapa dia tidak menjadi seorang atlet, karena aku benar-benar tidak mengetahuinya.

Di resepsi pernikahan sederhana teman SMP kami ini, bisa dikatakan ibarat reuni kecil-kecilan. Sebagian besar yang hadir adalah teman-teman yang tumbuh bersama selama dua tahun, mulai dari kelas 1D, namun sempat berpisah di kelas 2, dan akhirnya disatukan kembali di kelas 3D.

Obrolan seputar reuni pun tak jauh-jauh tentang kabar terkini, pekerjaan, hingga masa depan.

Ketika semua orang selesai menikmati makanan pembuka, aku duduk di samping Rendy, memberikan dokumen yang sangat rahasia, hampir mirip satu paket soal ujian nasional yang tersegel rapi.

Aku memiringkan kepalaku sambil berbisik padanya, "Setelah memberikan sampel naskah novel Into The Road: Magelang-Lombok-Rinjani, kamu tidak pernah memberikan tulisan-tulisanmu lagi untuk kubaca."

"O, ya? Kalau begitu, baca saja Karimunjawa Camp di platform XYZ." Rendy mengatakannya sambil menerima dokumen rahasia.

"Kenapa bukan aku yang menjadi pembaca pertamanya?! Menyebalkan sekali!" Aku cemberut.

"Maaf, bukan bermaksud begitu. Aku hanya takut jika kamu bosan membaca ceritaku." Rendy menunduk, mengelus-elus sambil memandangi dokumen rahasia. "Lagi pula, aku sudah lama mengurangi hobi menulisku dan fokus pada hobi-hobiku yang lain. Kalau pun aku ingin menulis, aku hanya ingin menulis untuk diriku sendiri," sambungnya.

Aku diam, tapi hatiku mencelus. Air mata menggenangi pelupuk mataku, seolah berlomba-lomba ingin keluar, namun tidak ada yang menetes sedikitpun. Rasanya ingin sekali memeluk sahabatku yang sedang putus asa ini. Jelas sekali aku sangat takut jika ia kehilangan semangat menulisnya.

"Ngomong-ngomong, Fish, petualangan selanjutnya ke mana?" tanyaku, mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

"Flores!" jawabnya mantap, namun dengan senyum yang dipaksakan. "Aku ingin berkemah di sepanjang jalan Labuhan Bajo sampai Larantuka selama 50 hari atau 2 bulan sekalian."

"Tanggung banget! Kenapa nggak 100 hari sekalian? Atau tinggal di Flores saja?" Sebenarnya aku cukup terkejut, tapi berusaha bersikap biasa saja. "Kalau begitu, aku selalu menunggu ceritamu," lanjutku sambil mengepalkan tangan.

"Rara." Rendy menatapku serius.

"...." Aku menjulurkan lidah, berharap ekspresi ini sangat manis karena aku sudah melatihnya begitu lama.

"Gimana kalau kamu yang menulis ceritaku nanti?"

Aku terkejut. "Kau bercanda, ya? Gak mungkin banget, lah!"

"Mungkin saja jika aku sudah menyiapkan bahannya. Lalu, kamu tinggal meraciknya dengan sudut pandangmu sendiri."

"Ta.... tapi.... kalau tulisanku jelek, gimana?" Aku sangat pesimis.

"Jika kamu tidak malu membaca tulisanmu sendiri, itu berarti tulisanmu layak dipublikasikan."

"Hm, begitu ya!?" Diam-diam, aku menyadari, ada sayap yang mulai tumbuh di punggungku. Lalu, aku ingin sekali mengepakkan sayap ini ke angkasa dan melihat dunia bagai burung penjelajah.

Akhirnya, resepsi pernikahan pun dimulai. Bunyi petasan mengawali keriuhan acaranya. Kemudian, diikuti dengan lagu pengiring khas adat Jawa, campursari.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Haduh, Mbak Farida kok mampir di FF-ku yang paling jelek. Malu banget, ini cuma curhatan gaje, Mbak 😔
ciee... rara jadi penulis, dong
Rekomendasi dari Drama
Flash
Dokumen Rahasia
Luca Scofish
Novel
Gold
Mobil Bekas dan Kisah-Kisah dalam Putaran
Bentang Pustaka
Novel
Paruh Waktu
Nurmala Manurung
Novel
Bronze
Balada Sepasang Kekasih Gila
Han Gagas
Cerpen
Terlalu Bodoh Untuk Jadi Kenyataan
Kosong/Satu
Novel
Pagi Zahra
anakucilibo
Novel
Bronze
Jejak Tirani
Fanni Silviana Supenda
Novel
Ruang Kata
Firsty Elsa
Flash
SI JOMBLO PUNYA SUARA
Mega Puji Indrawati
Novel
THE LIGHT OF TEARS
Indy Nurliza Zulfianti
Flash
Bronze
Membunuh Tanpa Senjata
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Sebuah Subuh di Lawang
Redhite K.
Novel
Gold
The Leader Who Had No Tittle
Bentang Pustaka
Cerpen
Bronze
Gadis Kecil dan Perawat Tanaman yang Bicara Pada Bunga-bunga
Habel Rajavani
Novel
Bronze
Tentang Dia Senior Ku
Putri Inda Aulia
Rekomendasi
Flash
Dokumen Rahasia
Luca Scofish
Novel
Miss Travel Beauty
Luca Scofish
Flash
Ojo Cedak Kebo Gupak!
Luca Scofish
Flash
Miss Beautiful Vietnam
Luca Scofish
Flash
You Are My Angel
Luca Scofish
Flash
Misteri Doa Sebelum Belajar
Luca Scofish
Flash
Jalan Bareng Bule Jerman
Luca Scofish
Novel
Dragon Eagle
Luca Scofish
Novel
You Are My Flaky
Luca Scofish
Flash
Strategi Mengulur Tali Pancing
Luca Scofish
Flash
Dokter Spesialis Kandungan
Luca Scofish
Flash
Curahan Hati Penulis Gagal
Luca Scofish
Flash
Teman Kampret!
Luca Scofish
Flash
Pelajaran Bahasa Indonesia
Luca Scofish
Flash
Monopoli
Luca Scofish