Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
3
Suka
7,451
Dibaca

“Ada apa Parmin?” tanya majikannya kaget melihat Parmin berlari ke dalam rumahnya dengan terburu-buru.

“Anu, Pak, burungnya...., burungnya anu” katanya dengan gugup.

“Maksudmu apa, anu apa, burungmu?” tanya majikannya tak sabar.

“Iya Pak” jawabnya masih gugup.

“Burungmu kenapa?”

“Anu Pak, bukan burung saya, tapi anu..burung bapak,” spontan majikannya langsung melihat ke bawah memeriksa sarungnya, siapa tahu ada lubang atau “burungnya" kelihatan.

“Jangan ngawur kamu! bicara yang jelas.”

“Anu, maaf pak”.

Melihat wajah Parmin yang bingung, majikannya malah tertawa.

“Sudahlah, Parmin. Coba tenangkan diri dulu, lalu ceritakan dengan jelas. Burungku, kenapa?” tanya majikannya dengan sabar meskipun geli hatinya.

Parmin menarik napas dalam-dalam. “Jadi begini, Pak... anu… burung bapak yang dipelihara di kandang itu... anu... dia... kabur!”

"Kabur? Kok bisa?”

Parmin mengangguk cepat, tangannya masih gemetar. “Anu, Pak… tadi waktu saya anu… eh, waktu saya mau bersih-bersih kandangnya, anu… saya lupa menutup pintu kandang, jadi… anu, burungnya terbang.”

"Ya ampun, Parmin. Lain kali jangan anu kalau ngomong, bikin bingung orang!”

“I-iya, Pak,” jawab Parmin sambil menunduk, masih gugup. “Maaf, Pak, anu tadi buru-buru, jadi anu… panik… eh, gimana ya…,"

Majikannya tersenyum dan menepuk bahunya. “Sudahlah, Parmin. Kita cari sama-sama burungnya.”

Mereka pun berkeliling halaman, mencari burung yang kabur itu.

“Pak,… tadi, anu saya lihat burungnya terbang ke... anu… maksudnya ke pohon mangga di sebelah sana, tapi… waktu saya ke sana, ....anu ...burungnya nggak ada lagi…,”

Majikannya mengangguk-angguk, seolah mengerti apa yang dimaksud. Sambil menahan tawa.

“Parmin, kalau kita tak bisa menemukan burungnya gara-gara kamu terlalu banyak ‘anu’, kamu harus ganti burung itu ya!”

Parmin langsung pucat. “Jangan, Pak! Saya anu… bukan maksudnya anu, tapi… aduh, Pak".

“Sudah, sudah,” kata Majikannya, akhirnya tergelak tidak kuasa menahan tawa.

“Lain kali hati-hati kalau jaga burung, ya. Kurangi ngomong pakai ‘anu’. Burung tak akan bisa ditemukan kalau cuma dengan ‘anu’, paham!”

Parmin hanya bisa mengangguk, mungkin masih bingung antara perintah dan ‘anu’-nya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Flash
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
Hans Wysiwyg
Novel
Bronze
Space
icitbilala
Novel
Forgetting her
SZA
Novel
IRENA (puisi yang tak tersampaikan)
Indah Budiarti
Novel
Izinkan aku menjadi seorang penulis
Nicanser
Komik
Asiknya Memanen Pala Saat Sasi
Nurbaya Pulhehe
Flash
WHO ARE YOU?
I | N
Novel
SAMPAI NANTI SAATNYA TIBA
sbwjsnd
Novel
Bronze
LUKA
krasivaya
Novel
Bronze
The Little One Funny Family
Aylanna N. Arcelia
Novel
Bronze
Candera Mata
Silvia
Novel
Bintang Lapangan
Kenon BB
Novel
Becoming a Mother to Myself
Pens_Aether
Skrip Film
Memilih diam dalam cinta
Fadil al fausan
Flash
Bronze
Adik Micky Mouse
Halimah RU
Rekomendasi
Flash
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
Hans Wysiwyg
Flash
CAFE LATTE MERAH
Hans Wysiwyg
Flash
Gadis Kecil Di Trotoar
Hans Wysiwyg
Novel
TEDUH DALAM BARA
Hans Wysiwyg
Flash
ONLY-- Sometime Truth is Cruel
Hans Wysiwyg
Flash
Laut Itu Luka
Hans Wysiwyg
Flash
Di Bawah Langit Jogja
Hans Wysiwyg
Flash
Kesempatan Kedua (the end)
Hans Wysiwyg
Flash
MAKLAR
Hans Wysiwyg
Flash
RUMAH SUNYI TANPA AKU
Hans Wysiwyg
Flash
IBU, AKU DAN DIA
Hans Wysiwyg
Cerpen
SUNYI SEKALI
Hans Wysiwyg
Flash
Remember Us This Way
Hans Wysiwyg
Flash
Tertawan Hati
Hans Wysiwyg
Flash
Cheese Lovers
Hans Wysiwyg