Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
2
Suka
202
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

“Ada apa Parmin?” tanya pak majikan kaget melihat Parmin berlari ke dalam rumahnya dengan terburu-buru.

“Anu, Pak, burungnya...., burungnya anu” katanya masih gugup.

“Maksudmu apa, anu apa, burungmu?” tanya PAK majikan tak sabar.

“Iya Pak” jawabnya masih gugup.

“Burungmu kenapa?”

“Anu Pak bukan burung saya, tapi anu..burung bapak” spontan pak majikan melihat ke bawah memeriksa sarungnya siapa tahu ada lubang atau “burungnya" kelihatan.

“Jangan ngawur kamu!, bicara yang jelas.”

“Anu, maaf pak”.

Melihat wajah Parmin yang bingung, pak majikan malah tawa.

“Sudahlah, Parmin. Coba tenangkan diri dulu, lalu ceritakan dengan jelas. Burungku, kenapa?” tanya pak majikan dengan sabar meskipun geli hatinya.

Parmin menarik napas dalam-dalam. “Jadi begini, Pak... anu… burung bapak yang dipelihara di kandang itu... anu... dia... kabur!”

"Kabur? Kok bisa?”

Parmin mengangguk cepat, tangannya masih gemetar. “Anu, Pak… tadi waktu saya anu… eh, waktu saya mau bersih-bersih kandangnya, saya anu… lupa menutup pintu kandangnya, jadi… anu, burungnya terbang.”

"Ya ampun, Parmin. Lain kali jangan anu kalau ngomong, bikin bingung orang!”

“I-iya, Pak,” jawab Parmin sambil menunduk, masih gugup. “Maaf, Pak, tadi anu… buru-buru, jadi anu… panik… eh, gimana ya…"

Pak majikan tersenyum dan menepuk bahunya. “Sudahlah, Parmin. Kita cari saja burungnya.”

Mereka pun berkeliling halaman, mencari burung yang kabur itu.

“Pak, anu… tadi saya lihat burungnya terbang ke... anu… maksudnya ke pohon mangga di sebelah sana, tapi… waktu saya ke sana, ....anu ...burungnya nggak ada lagi…”

Pak majikan mengangguk-angguk, seolah mengerti apa yang dimaksud. Sambil menahan tawa.

“Parmin, kalau kita tak bisa menemukan burungnya gara-gara terlalu banyak ‘anu’, kamu harus ganti “anunya”, burung itu ya!”

Parmin langsung pucat. “Jangan, Pak! Saya anu… bukan maksudnya anu, tapi… aduh, Pak".

“Sudah, sudah,” kata Pak majikan, akhirnya tergelak tak kuasa menahan tawa.

“Yang penting, lain kali hati-hati kalau jaga burung, ya. Kurangi ngomong pakai ‘anu’-mu. Burung tak akan bisa ditemukan kalau cuma dengan ‘anu’, paham!”

Parmin hanya bisa mengangguk, mungkin masih bingung antara perintah dan ‘anu’-nya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
Hans Wysiwyg
Skrip Film
MENGEJAR BINTANG FILM
Bhina Wiriadinata
Flash
Bronze
Lipstik Berasap
Silvarani
Novel
Gold
Bringing Up Bebe
Bentang Pustaka
Novel
FROM EL TO L
Racelis Iskandar
Skrip Film
Bianglala
Muhammad Alfi Rahman
Skrip Film
BATAS WAKTU
Ragiel JP
Novel
Bronze
Dare to Love
Anik Ives
Novel
Big Brother
Mochammad Eko Priambudi
Flash
Sang Penghibur Kerajaan
Jaydee
Novel
Malaikat Tanpa Sayap
Dewi sartika
Flash
Unpopular Opinion
SUWANDY
Flash
Bronze
Cangkir Ketiga (Membicarakan Adam 17)
Silvarani
Cerpen
RADEVA
Achi Suci
Novel
Bintang & Bulan
Agung Gumara
Rekomendasi
Flash
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
Hans Wysiwyg
Novel
TEDUH DALAM BARA Dua Perempuan Teluk Naga
Hans Wysiwyg
Cerpen
THE CHOICE
Hans Wysiwyg
Flash
RUMAH BERTABUR BAN
Hans Wysiwyg
Cerpen
Harmonika Déjà vu
Hans Wysiwyg
Cerpen
FAKE PSIKOPAT
Hans Wysiwyg
Flash
CAFE LATTE MERAH
Hans Wysiwyg
Flash
Mestakkung
Hans Wysiwyg
Novel
DI BAWAH LANGIT YANG TERLUKA Beneath The Wounded Sky
Hans Wysiwyg
Cerpen
MESIN WAKTU
Hans Wysiwyg
Flash
SUMMON LEVEN
Hans Wysiwyg
Flash
CINTA MATI
Hans Wysiwyg
Flash
PAMIT
Hans Wysiwyg
Cerpen
SUNYI SEKALI
Hans Wysiwyg
Flash
Hari Ini Bapak Menyemir Sepatuku
Hans Wysiwyg