Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
2
Suka
4,220
Dibaca

“Ada apa Parmin?” tanya majikannya kaget melihat Parmin berlari ke dalam rumahnya dengan terburu-buru.

“Anu, Pak, burungnya...., burungnya anu” katanya dengan gugup.

“Maksudmu apa, anu apa, burungmu?” tanya majikannya tak sabar.

“Iya Pak” jawabnya masih gugup.

“Burungmu kenapa?”

“Anu Pak, bukan burung saya, tapi anu..burung bapak,” spontan majikannya langsung melihat ke bawah memeriksa sarungnya, siapa tahu ada lubang atau “burungnya" kelihatan.

“Jangan ngawur kamu! bicara yang jelas.”

“Anu, maaf pak”.

Melihat wajah Parmin yang bingung, majikannya malah tertawa.

“Sudahlah, Parmin. Coba tenangkan diri dulu, lalu ceritakan dengan jelas. Burungku, kenapa?” tanya majikannya dengan sabar meskipun geli hatinya.

Parmin menarik napas dalam-dalam. “Jadi begini, Pak... anu… burung bapak yang dipelihara di kandang itu... anu... dia... kabur!”

"Kabur? Kok bisa?”

Parmin mengangguk cepat, tangannya masih gemetar. “Anu, Pak… tadi waktu saya anu… eh, waktu saya mau bersih-bersih kandangnya, anu… saya lupa menutup pintu kandang, jadi… anu, burungnya terbang.”

"Ya ampun, Parmin. Lain kali jangan anu kalau ngomong, bikin bingung orang!”

“I-iya, Pak,” jawab Parmin sambil menunduk, masih gugup. “Maaf, Pak, anu tadi buru-buru, jadi anu… panik… eh, gimana ya…,"

Majikannya tersenyum dan menepuk bahunya. “Sudahlah, Parmin. Kita cari sama-sama burungnya.”

Mereka pun berkeliling halaman, mencari burung yang kabur itu.

“Pak,… tadi, anu saya lihat burungnya terbang ke... anu… maksudnya ke pohon mangga di sebelah sana, tapi… waktu saya ke sana, ....anu ...burungnya nggak ada lagi…,”

Majikannya mengangguk-angguk, seolah mengerti apa yang dimaksud. Sambil menahan tawa.

“Parmin, kalau kita tak bisa menemukan burungnya gara-gara kamu terlalu banyak ‘anu’, kamu harus ganti burung itu ya!”

Parmin langsung pucat. “Jangan, Pak! Saya anu… bukan maksudnya anu, tapi… aduh, Pak".

“Sudah, sudah,” kata Majikannya, akhirnya tergelak tidak kuasa menahan tawa.

“Lain kali hati-hati kalau jaga burung, ya. Kurangi ngomong pakai ‘anu’. Burung tak akan bisa ditemukan kalau cuma dengan ‘anu’, paham!”

Parmin hanya bisa mengangguk, mungkin masih bingung antara perintah dan ‘anu’-nya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Pandora
MAkbarD
Flash
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
Hans Wysiwyg
Novel
GAGAL MENIKAH
Dian Eska
Novel
Mocca untuk Senja
Lea Effreta Immanuel
Novel
Pengakuan Setiap Masa
Ajis Makruf
Skrip Film
Heal
Tirta Mustika Yudhistira
Flash
Deburan Ombak Asmara
SITI NUR AISYAH
Cerpen
Amaryllis, Simbol Dara dan Mandala Bunga
Akyan Kala
Cerpen
Tutik Sang Maha Benar
Yovinus
Novel
Sanubari
Shinta Jolanda Moniaga
Komik
Loving Like The Sun
Elvira Natali
Skrip Film
Breath & Brave (Script)
Putriyani Hamballah
Flash
Aku Tahu Detik Kita Mati
Fenny C Damayanti
Novel
Bronze
NARANDINI
Dzalabu
Novel
POV: First Daughter
Rachel Grifith Charisa Wijaya
Rekomendasi
Flash
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
Hans Wysiwyg
Flash
SEMANGKUK NASI UNTUK AYAH
Hans Wysiwyg
Cerpen
Mencari Cinta Di Kelab Malam
Hans Wysiwyg
Flash
SUPERMAN IN-KUMBEN
Hans Wysiwyg
Cerpen
AFTER Itaewon October 29,2022
Hans Wysiwyg
Flash
SAM DAN MESIN UANGNYA
Hans Wysiwyg
Novel
DEKUT MERPATI PEMURUNG--The Mourning Dove Calling
Hans Wysiwyg
Cerpen
Lunatic
Hans Wysiwyg
Flash
PAMIT
Hans Wysiwyg
Cerpen
Terjebak Rasa
Hans Wysiwyg
Flash
Mestakkung
Hans Wysiwyg
Cerpen
Jalan Tikus
Hans Wysiwyg
Flash
CLBK Cinta Lama Belum Kelar
Hans Wysiwyg
Flash
MAKLAR
Hans Wysiwyg
Flash
Di Bawah Langit Jogja
Hans Wysiwyg