Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
3
Suka
10,650
Dibaca

“Ada apa Parmin?” tanya majikannya kaget melihat Parmin berlari ke dalam rumahnya dengan terburu-buru.

“Anu, Pak, burungnya...., burungnya anu” katanya dengan gugup.

“Maksudmu apa, anu apa, burungmu?” tanya majikannya tak sabar.

“Iya Pak” jawabnya masih gugup.

“Burungmu kenapa?”

“Anu Pak, bukan burung saya, tapi anu..burung bapak,” spontan majikannya langsung melihat ke bawah memeriksa sarungnya, siapa tahu ada lubang atau “burungnya" kelihatan.

“Jangan ngawur kamu! bicara yang jelas.”

“Anu, maaf pak”.

Melihat wajah Parmin yang bingung, majikannya malah tertawa.

“Sudahlah, Parmin. Coba tenangkan diri dulu, lalu ceritakan dengan jelas. Burungku, kenapa?” tanya majikannya dengan sabar meskipun geli hatinya.

Parmin menarik napas dalam-dalam. “Jadi begini, Pak... anu… burung bapak yang dipelihara di kandang itu... anu... dia... kabur!”

"Kabur? Kok bisa?”

Parmin mengangguk cepat, tangannya masih gemetar. “Anu, Pak… tadi waktu saya anu… eh, waktu saya mau bersih-bersih kandangnya, anu… saya lupa menutup pintu kandang, jadi… anu, burungnya terbang.”

"Ya ampun, Parmin. Lain kali jangan anu kalau ngomong, bikin bingung orang!”

“I-iya, Pak,” jawab Parmin sambil menunduk, masih gugup. “Maaf, Pak, anu tadi buru-buru, jadi anu… panik… eh, gimana ya…,"

Majikannya tersenyum dan menepuk bahunya. “Sudahlah, Parmin. Kita cari sama-sama burungnya.”

Mereka pun berkeliling halaman, mencari burung yang kabur itu.

“Pak,… tadi, anu saya lihat burungnya terbang ke... anu… maksudnya ke pohon mangga di sebelah sana, tapi… waktu saya ke sana, ....anu ...burungnya nggak ada lagi…,”

Majikannya mengangguk-angguk, seolah mengerti apa yang dimaksud. Sambil menahan tawa.

“Parmin, kalau kita tak bisa menemukan burungnya gara-gara kamu terlalu banyak ‘anu’, kamu harus ganti burung itu ya!”

Parmin langsung pucat. “Jangan, Pak! Saya anu… bukan maksudnya anu, tapi… aduh, Pak".

“Sudah, sudah,” kata Majikannya, akhirnya tergelak tidak kuasa menahan tawa.

“Lain kali hati-hati kalau jaga burung, ya. Kurangi ngomong pakai ‘anu’. Burung tak akan bisa ditemukan kalau cuma dengan ‘anu’, paham!”

Parmin hanya bisa mengangguk, mungkin masih bingung antara perintah dan ‘anu’-nya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Flash
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
Hans Wysiwyg
Novel
Bronze
PELITA
Senya
Skrip Film
Sinar untuk Genta (Script)
Rika Kurnia
Cerpen
Bronze
SEPASANG KEKASIH KEMATIAN
Lina Budiarti
Novel
X Class 007
Adinda Amalia
Flash
Di Antara Altar dan Mimbar
Rahmi Azzura
Cerpen
Leni Gendhis: Perempuan di Balik Kayu
Saphire
Cerpen
Bronze
Darah & Cinta: Takdir Dua Dunia"
Syahrialdo elang arimba
Novel
Enigmatic Soul
Nanas-imnida
Novel
TAKE THE CASE AND RUN
Tio Derma
Skrip Film
Terlilit Hutang
Suryani
Novel
W R A P P E D
Anantya Ilma
Novel
Lady Lavender and Lord Fire
Inzati Istaniyah
Novel
Mahasiswa Salah Jurusan
Arlita Dela
Flash
Wake Up?
Shin No Hikari
Rekomendasi
Flash
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
Hans Wysiwyg
Cerpen
Jalan Tikus
Hans Wysiwyg
Cerpen
MANTRA LUDAH
Hans Wysiwyg
Flash
Rumina dan Dunia yang Membisu
Hans Wysiwyg
Flash
ORANG DALAM
Hans Wysiwyg
Flash
CAFE LATTE MERAH
Hans Wysiwyg
Cerpen
Mencari Cinta Di Kelab Malam
Hans Wysiwyg
Flash
Laut Itu Luka
Hans Wysiwyg
Novel
DI BAWAH LANGIT YANG TERLUKA Beneath The Wounded Sky
Hans Wysiwyg
Flash
Kafe Diatas Langit
Hans Wysiwyg
Flash
Sebelas-Duabelas
Hans Wysiwyg
Flash
Pemenang Kedua
Hans Wysiwyg
Flash
Hari Ini Bapak Menyemir Sepatuku
Hans Wysiwyg
Flash
Halte Plot Twist
Hans Wysiwyg
Cerpen
BADRI BERHANTU Pabrik Padi Syereem!
Hans Wysiwyg