Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
“Ada apa Parmin?” tanya majikannya kaget melihat Parmin berlari ke dalam rumahnya dengan terburu-buru.
“Anu, Pak, burungnya...., burungnya anu” katanya dengan gugup.
“Maksudmu apa, anu apa, burungmu?” tanya majikannya tak sabar.
“Iya Pak” jawabnya masih gugup.
“Burungmu kenapa?”
“Anu Pak, bukan burung saya, tapi anu..burung bapak,” spontan majikannya langsung melihat ke bawah memeriksa sarungnya, siapa tahu ada lubang atau “burungnya" kelihatan.
“Jangan ngawur kamu! bicara yang jelas.”
“Anu, maaf pak”.
Melihat wajah Parmin yang bingung, majikannya malah tertawa.
“Sudahlah, Parmin. Coba tenangkan diri dulu, lalu ceritakan dengan jelas. Burungku, kenapa?” tanya majikannya dengan sabar meskipun geli hatinya.
Parmin menarik napas dalam-dalam. “Jadi begini, Pak... anu… burung bapak yang dipelihara di kandang itu... anu... dia... kabur!”
"Kabur? Kok bisa?”
Parmin mengangguk cepat, tangannya masih gemetar. “Anu, Pak… tadi waktu saya anu… eh, waktu saya mau bersih-bersih kandangnya, anu… saya lupa menutup pintu kandang, jadi… anu, burungnya terbang.”
"Ya ampun, Parmin. Lain kali jangan anu kalau ngomong, bikin bingung orang!”
“I-iya, Pak,” jawab Parmin sambil menunduk, masih gugup. “Maaf, Pak, anu tadi buru-buru, jadi anu… panik… eh, gimana ya…,"
Majikannya tersenyum dan menepuk bahunya. “Sudahlah, Parmin. Kita cari sama-sama burungnya.”
Mereka pun berkeliling halaman, mencari burung yang kabur itu.
“Pak,… tadi, anu saya lihat burungnya terbang ke... anu… maksudnya ke pohon mangga di sebelah sana, tapi… waktu saya ke sana, ....anu ...burungnya nggak ada lagi…,”
Majikannya mengangguk-angguk, seolah mengerti apa yang dimaksud. Sambil menahan tawa.
“Parmin, kalau kita tak bisa menemukan burungnya gara-gara kamu terlalu banyak ‘anu’, kamu harus ganti burung itu ya!”
Parmin langsung pucat. “Jangan, Pak! Saya anu… bukan maksudnya anu, tapi… aduh, Pak".
“Sudah, sudah,” kata Majikannya, akhirnya tergelak tidak kuasa menahan tawa.
“Lain kali hati-hati kalau jaga burung, ya. Kurangi ngomong pakai ‘anu’. Burung tak akan bisa ditemukan kalau cuma dengan ‘anu’, paham!”
Parmin hanya bisa mengangguk, mungkin masih bingung antara perintah dan ‘anu’-nya.