Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
2
Suka
3,584
Dibaca

“Ada apa Parmin?” tanya majikannya kaget melihat Parmin berlari ke dalam rumahnya dengan terburu-buru.

“Anu, Pak, burungnya...., burungnya anu” katanya dengan gugup.

“Maksudmu apa, anu apa, burungmu?” tanya majikannya tak sabar.

“Iya Pak” jawabnya masih gugup.

“Burungmu kenapa?”

“Anu Pak, bukan burung saya, tapi anu..burung bapak,” spontan majikannya langsung melihat ke bawah memeriksa sarungnya, siapa tahu ada lubang atau “burungnya" kelihatan.

“Jangan ngawur kamu! bicara yang jelas.”

“Anu, maaf pak”.

Melihat wajah Parmin yang bingung, majikannya malah tertawa.

“Sudahlah, Parmin. Coba tenangkan diri dulu, lalu ceritakan dengan jelas. Burungku, kenapa?” tanya majikannya dengan sabar meskipun geli hatinya.

Parmin menarik napas dalam-dalam. “Jadi begini, Pak... anu… burung bapak yang dipelihara di kandang itu... anu... dia... kabur!”

"Kabur? Kok bisa?”

Parmin mengangguk cepat, tangannya masih gemetar. “Anu, Pak… tadi waktu saya anu… eh, waktu saya mau bersih-bersih kandangnya, anu… saya lupa menutup pintu kandang, jadi… anu, burungnya terbang.”

"Ya ampun, Parmin. Lain kali jangan anu kalau ngomong, bikin bingung orang!”

“I-iya, Pak,” jawab Parmin sambil menunduk, masih gugup. “Maaf, Pak, anu tadi buru-buru, jadi anu… panik… eh, gimana ya…,"

Majikannya tersenyum dan menepuk bahunya. “Sudahlah, Parmin. Kita cari sama-sama burungnya.”

Mereka pun berkeliling halaman, mencari burung yang kabur itu.

“Pak,… tadi, anu saya lihat burungnya terbang ke... anu… maksudnya ke pohon mangga di sebelah sana, tapi… waktu saya ke sana, ....anu ...burungnya nggak ada lagi…,”

Majikannya mengangguk-angguk, seolah mengerti apa yang dimaksud. Sambil menahan tawa.

“Parmin, kalau kita tak bisa menemukan burungnya gara-gara kamu terlalu banyak ‘anu’, kamu harus ganti burung itu ya!”

Parmin langsung pucat. “Jangan, Pak! Saya anu… bukan maksudnya anu, tapi… aduh, Pak".

“Sudah, sudah,” kata Majikannya, akhirnya tergelak tidak kuasa menahan tawa.

“Lain kali hati-hati kalau jaga burung, ya. Kurangi ngomong pakai ‘anu’. Burung tak akan bisa ditemukan kalau cuma dengan ‘anu’, paham!”

Parmin hanya bisa mengangguk, mungkin masih bingung antara perintah dan ‘anu’-nya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Skrip Film
Membawamu pulang (Script Film)
Randy Satrya
Skrip Film
Cincin Tunggal (Script Version)
Okia Prawasti
Flash
Bronze
Bias
Faisal Susandi
Flash
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
Hans Wysiwyg
Cerpen
Bronze
Malaikat Pemberi Luka
Gin Teguh
Cerpen
Bronze
Tentang Seorang yang Ingin Melempar Tahi ke Wajah Koruptor
Habel Rajavani
Novel
Orca and The Flower Ice
Adinda Amalia
Novel
Bronze
Rindu Yang Tak Terlihat ~Novel~
Herman Sim
Novel
Bronze
Serpihan Sembilan Puluh Delapan
ayurinp
Cerpen
Bronze
Cerita Cinta yang Tak Pernah Ingin Kuakhiri
Habel Rajavani
Flash
Heaven
Mahmud
Cerpen
Bronze
Terima Kasih Pernah Singgah Di Hati
Daud Farma
Novel
CALL
Nida Rafa Ar
Novel
I Wish
Jovita Anggela Ametembun
Novel
Bronze
Untuk Pertiwi
Amriyana
Rekomendasi
Flash
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
Hans Wysiwyg
Cerpen
AFTER Itaewon October 29,2022
Hans Wysiwyg
Cerpen
FAKE PSIKOPAT
Hans Wysiwyg
Flash
SEPULANG REUNI IBU SAKIT
Hans Wysiwyg
Flash
IBU, AKU DAN DIA
Hans Wysiwyg
Cerpen
SUNYI SEKALI
Hans Wysiwyg
Cerpen
KOTAK MERAH
Hans Wysiwyg
Cerpen
Terjebak Rasa
Hans Wysiwyg
Flash
RUMAH SUNYI TANPA AKU
Hans Wysiwyg
Flash
BAJINGAN
Hans Wysiwyg
Flash
SAM DAN MESIN UANGNYA
Hans Wysiwyg
Flash
Laut Itu Luka
Hans Wysiwyg
Flash
Cerita Baper Paling Absurd!
Hans Wysiwyg
Cerpen
SYURGA YANG DILELANG
Hans Wysiwyg
Flash
Kafe Diatas Langit
Hans Wysiwyg