Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
3
Suka
6,631
Dibaca

“Ada apa Parmin?” tanya majikannya kaget melihat Parmin berlari ke dalam rumahnya dengan terburu-buru.

“Anu, Pak, burungnya...., burungnya anu” katanya dengan gugup.

“Maksudmu apa, anu apa, burungmu?” tanya majikannya tak sabar.

“Iya Pak” jawabnya masih gugup.

“Burungmu kenapa?”

“Anu Pak, bukan burung saya, tapi anu..burung bapak,” spontan majikannya langsung melihat ke bawah memeriksa sarungnya, siapa tahu ada lubang atau “burungnya" kelihatan.

“Jangan ngawur kamu! bicara yang jelas.”

“Anu, maaf pak”.

Melihat wajah Parmin yang bingung, majikannya malah tertawa.

“Sudahlah, Parmin. Coba tenangkan diri dulu, lalu ceritakan dengan jelas. Burungku, kenapa?” tanya majikannya dengan sabar meskipun geli hatinya.

Parmin menarik napas dalam-dalam. “Jadi begini, Pak... anu… burung bapak yang dipelihara di kandang itu... anu... dia... kabur!”

"Kabur? Kok bisa?”

Parmin mengangguk cepat, tangannya masih gemetar. “Anu, Pak… tadi waktu saya anu… eh, waktu saya mau bersih-bersih kandangnya, anu… saya lupa menutup pintu kandang, jadi… anu, burungnya terbang.”

"Ya ampun, Parmin. Lain kali jangan anu kalau ngomong, bikin bingung orang!”

“I-iya, Pak,” jawab Parmin sambil menunduk, masih gugup. “Maaf, Pak, anu tadi buru-buru, jadi anu… panik… eh, gimana ya…,"

Majikannya tersenyum dan menepuk bahunya. “Sudahlah, Parmin. Kita cari sama-sama burungnya.”

Mereka pun berkeliling halaman, mencari burung yang kabur itu.

“Pak,… tadi, anu saya lihat burungnya terbang ke... anu… maksudnya ke pohon mangga di sebelah sana, tapi… waktu saya ke sana, ....anu ...burungnya nggak ada lagi…,”

Majikannya mengangguk-angguk, seolah mengerti apa yang dimaksud. Sambil menahan tawa.

“Parmin, kalau kita tak bisa menemukan burungnya gara-gara kamu terlalu banyak ‘anu’, kamu harus ganti burung itu ya!”

Parmin langsung pucat. “Jangan, Pak! Saya anu… bukan maksudnya anu, tapi… aduh, Pak".

“Sudah, sudah,” kata Majikannya, akhirnya tergelak tidak kuasa menahan tawa.

“Lain kali hati-hati kalau jaga burung, ya. Kurangi ngomong pakai ‘anu’. Burung tak akan bisa ditemukan kalau cuma dengan ‘anu’, paham!”

Parmin hanya bisa mengangguk, mungkin masih bingung antara perintah dan ‘anu’-nya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Flash
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
Hans Wysiwyg
Novel
Gold
Tujuh Puisi Cinta Sebelum Perpisahan
Mizan Publishing
Novel
Popisdead
D. Hardi
Novel
Gold
KKPK Hari-Hari Akari
Mizan Publishing
Novel
PARADOKS
Robin Wijaya
Novel
Bronze
Jerat Luka Di Lembah Duka
Tirabella
Flash
Bronze
HOBI NYONTEK
Shabrina Farha Nisa
Novel
Gold
Nasi untuk Kakek
Mizan Publishing
Skrip Film
Candramawa
M. Haikal Ishak
Cerpen
Bronze
Tahun Berlalu
AndikaP
Novel
Lembayung Senja
Setya Kholipah
Novel
Bronze
Rahasia Olivia
Sartika Chaidir
Novel
Bronze
Literatur Bernyawa
Rainzanov
Cerpen
Distraksi
Anisah Ani06
Novel
Bronze
CINTA DAN BENCI
Ria Lisdiani
Rekomendasi
Flash
PARMIN DAN BURUNG MAJIKAN
Hans Wysiwyg
Flash
Sebelas-Duabelas
Hans Wysiwyg
Flash
Mestakkung
Hans Wysiwyg
Flash
SUMMON LEVEN
Hans Wysiwyg
Flash
DIA BUKAN MAVERICK
Hans Wysiwyg
Cerpen
Terjebak Rasa
Hans Wysiwyg
Flash
MAKLAR
Hans Wysiwyg
Novel
TEDUH DALAM BARA Dua Perempuan Teluk Naga
Hans Wysiwyg
Novel
DI BAWAH LANGIT YANG TERLUKA Beneath The Wounded Sky
Hans Wysiwyg
Cerpen
The Two of Us
Hans Wysiwyg
Cerpen
THE CHOICE
Hans Wysiwyg
Cerpen
Jalan Tikus
Hans Wysiwyg
Flash
Cerita Baper
Hans Wysiwyg
Cerpen
SUNYI SEKALI
Hans Wysiwyg
Flash
Kesempatan Kedua
Hans Wysiwyg