Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
"Habis Kuota,"
Alasan Adrian yang tiba-tiba putus di tengah percakapan video call dengan Lisa. Adrian pikir benar kata orang bahwa LDR memang menguras tenaga, rasa, dan kuota. Apalagi jika di kosanmu tidak ada koneksi wifi gratisan.
Adrian adalah pekerja tambang. Koleganya semua laki-laki. Ia sering kali diajak oleh koleganya untuk mencari kehangatan perempuan dari tempat karaoke di dekat penginapan mereka. Namun, Adrian tidak pernah mau karena dia sudah punya Lisa. Tentu saja koleganya menertawakannya dengan bilang bahwa kehangatan virtual bahkan lebih buruk dari panasnya goa tambang.
Adrian bertemu Lisa saat kuliah. Saat itu Adrian masih mahasiswa Teknik Mesin semester 4 yang suka lari sore mengitari jalanan dalam kampus, dia terpukau saat melihat Lisa yang tengah duduk menggambar gedung kampus. Setelah lima hari berlari di rute yang sama dan waktu yang sama, Adrian kaget saat melihat Lisa sudah tidak ada di tempat biasanya, sepertinya dia sudah selesai melukis.
Adrian dilanda kerinduan selama satu semester sampai akhirnya dia bertemu kembali dengan Lisa yang tengah duduk menggambar di depan bus yang akan memberangkatkan mereka menuju desa KKN mereka. Adrian satu kelompok dengan Lisa. Di sana lah mereka berkenalan. Satu bulan tinggal bersama, Adrian merasa bahwa Lisa adalah orang yang tepat untuk menghabiskan sisa hidupnya. Maka, saat pulang dari KKN, Adrian mengutarakan perasaannya pada Lisa.
Lisa akan pindah kerja ke luar negeri. Itu yang disampaikannya tadi sebelum video call mereka terputus. Adrian duduk merenung di depan konter pulsa. Dia sudah berhasil membeli kuota, tapi dia masih belum siap memberikan jawabannya ke Lisa.
Mereka pacaran sejak usai KKN hingga wisuda di waktu yang bersamaan. Adrian merasa bahwa mereka memang dijodohkan untuk selalu bersama sampai tawaran kerja ke pertambangan di Kalimantan datang ke Adrian. Adrian ingin menolak, tapi Lisa bilang uangnya terlalu bagus untuk ditolak, terlebih jika Adrian ingin segera menikahinya. Adrian mengajak Lisa untuk ikut bersamanya, tetapi Lisa bilang dia sudah menerima kerja di Jakarta. Dia tidak mungkin mundur karena ini adalah perusahaan impiannya.
Itu adalah perdebatan besar mereka pertama kali. Sudah dua tahun sejak saat itu dan pagi ini mereka baru saja mengalami perdebatan besar mereka yang kedua. Lisa mendapatkan promosi ke induk perusahaan mereka yang berbasis di London. Lisa ingin menerimanya, tapi Adrian tidak suka. Pekerjaan dia di tambang ini akan selesai dalam beberapa bulan, dan dia akan bisa ke Jakarta untuk akhirnya menikahi dan tinggal bersama Lisa. Namun, Lisa tidak ingin membuang mimpinya dan sudah lelah melakukan LDR.
Sudah tiga bulan terakhir, itu yang dikatakan Lisa. Itu alasannya makin jarang menelepon dan makin lama membalas pesan Adrian. Sibuk, katanya. Mungkin benar bahwa Lisa tengah sibuk, buktinya dia kini mendapatkan promosi ke luar negeri. Namun, hati kecil Adrian merasakan sesuatu, curiga, ada lelaki lain yang membuat Lisa sibuk di sana dan lelaki ini lah yang memberikan Lisa promosi itu.
Kecurigaan Adrian itu membuat Lisa marah dan malah menjadi bumerang. Mereka jadi bertengkar hebat. Lisa minta putus. Adrian sadar bahwa satu-satunya cara untuk memperbaiki hubungannya dengan Lisa adalah dengan meminta maaf langsung. Namun, saat Adrian ke Jakarta, Lisa sudah tidak ada.
Waktu adalah hal krusial dalam masalah ini. Jika Adrian tidak segera menemui Lisa dan meminta maaf, maka Lisa bisa jadi sudah terlanjur move on atau datang orang ketiga. Adrian butuh bikin paspor dan visa untuk bisa keluar negeri menyusul Lisa. Namun, untuk bikin paspor dan visa, orang kantor imigrasi bilang bahwa kuotanya terbatas. Sementara Adrian masih bimbang.
Setelah berhari-hari bimbang, Adrian akhirnya pergi ke kantor imigrasi untuk memohon pembuatan paspor. Namun, berkali-kali Adrian memohon, pegawai imigrasi menolaknya dengan alasan yang sama,
"Habis Kuota."