Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Year '39
1
Suka
488
Dibaca
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

Sering kali kita bertanya, apa yang terjadi ketika usia bumi sudah tidak lama lagi? Tidak ada yang tahu jawabannya, kecuali orang-orang di Tahun ‘39. Masa itu hutan-hutan telah gundul, laut-laut surut, dan gunung-gunung bergeser. Bumi kala itu sedang tidak baik-baik saja.

Suatu pagi, orang-orang bangun mendapati langit gelap gulita. Jendela-jendela bundar serempak terbuka, disusul kepala mendongak dengan kening mengerut.

“Apa yang terjadi pada matahari?” Semua orang bertanya.

Sesuatu menutupi sang surya, tapi itu jelas bukan awan, bukan pula gerhana. Sesuatu yang menutupi matahari ini memiliki tubuh pipih, ekor lebar, sirip merentang megah, serta tubuh meliuk dengan indahnya.

Semakin dekat baru terlihat bahwa Paus Biru raksasa telah memasuki atmosfer Bumi. Bahkan raksasa terdengar seperti ejekan, melihat betapa besar nan megah makhluk ini. Kebingungan berubah menjadi kekhawatiran, lalu rasa takut. Inikah yang kitab-kitab kuno tulis sebagai akhir zaman? Para ilmuan mulai memanjatkan doa, sementara orang-orang saleh kehilangan kepercayaan.

“Sang Biru Perkasa tidak datang untuk menghancurkan kita,” kata sesepuh tua yang terbangun dari tidur panjangnya. “Dia ingin menyampaikan pesan.”

“Apakah ini jalan keluar dari dunia yang telah rusak?” Seseorang berteriak mewakili yang lain.

“Dunia akan berakhir, dan Sang Biru Perkasa akan menilai siapa di antara kita yang layak menghuni rumah baru. Di mana pun itu berada.”

Mata sesepuh terus menyorot kepada Sang Biru Perkasa, seolah tengah memahami dan berusaha menyampaikan apa yang hendak dikatakannya.

“Yang baik pergi, yang buruk tinggal. Bukan kita yang menentukan, ataupun dia.”

Sejarah menyebutkan Tahun ‘39 sebagai tahun di mana Bumi kembali berbentuk gumpalan debu dan gas. Membentuk kembali permukaan serta kenampakan alam selama berjuta-juta tahun lamanya. Inti bumi terasa sepanas neraka, sampai lapisan-lapisan menyelubunginya selama milyaran tahun.

Lantas apa yang terjadi para orang-orang baik yang terpilih di punggug Sang Biru Perkasa? Jangan khawatirkan mereka, Sang Paus tidak pernah menjanjikan rumah yang sama, dia membawa orang-orang terpilih mengarungi jagad semesta. Bermilyar-milyar tahun cahaya dari bumi, melewati galaksi, menembus nebula, sampai ditemukanlah rumah baru yang bisa mereka jaga sebaik mungkin.

Semua terjadi di Tahun ‘39

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Menembus Bayang
Riawani Elyta
Flash
Year '39
Impy Island
Skrip Film
Growth: Story of the Inner Child
Azkiatunnisa Rahma Fajriyati
Novel
Bronze
Sujud Terakhir Bapak
Alfian N. Budiarto
Novel
Gold
Frederica
Noura Publishing
Novel
My Home
Nur Irawati
Novel
Gold
KKPK GG Forever
Mizan Publishing
Novel
Andai Kisah ini Tiba di Mejamu
Serasa Sarasa
Komik
Loving Like The Sun
Elvira Natali
Flash
Betina Bodoh
Donquixote
Novel
KELAM
Dewi
Novel
Luka Ini Indah
L
Skrip Film
Mimpi Dari Bumi Siger
Arisandy Purnama Putra
Novel
Gold
PCPK Move On
Noura Publishing
Novel
Butterfly Effects: Je T'aime
Celestilla
Rekomendasi
Flash
Year '39
Impy Island
Novel
The Rugrats Theory
Impy Island
Novel
Saturday Class
Impy Island
Novel
After Fair Ending (Phillip and Lillian)
Impy Island
Flash
Kapok!
Impy Island
Novel
Impy Island
Impy Island
Novel
Bronze
Goldwind Family
Impy Island
Flash
Berlayar di Danau
Impy Island
Flash
Menjinakkan Naga
Impy Island
Flash
Asap dan Kabut
Impy Island
Novel
Aku Ingin Terus Menari
Impy Island
Flash
12
Impy Island
Novel
Cynthia the Candy Addict
Impy Island
Flash
Nyanyian Sepi
Impy Island
Flash
Image dan Gengsi
Impy Island