Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Hitchhiking Diary
8
Suka
7,176
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Saat ini aku sedang duduk di samping tenda biruku, membaca novel mandarin, mendengarkan lagu campursari Tanjung Mas Tinggal Janji-nya Didi Kempot, menikmati susu jahe favoritku, sambil menunggu matahari terbenam di pesisir pantai Labuhan Bajo. Kadang aku membaca dalam hati, tak jarang pula aku membaca dengan suara keras agar aku bisa memahami jalan ceritanya, namun konsentrasiku membaca malah buyar dan mulai bersenandung menirukan irama lagu. Ketika sinar matahari mulai menghilang dan keadaan menjadi gelap, aku memukul-mukul cangkir susu jaheku dengan sendok. Ting ting ting tang, tang ting tang ting, tang tang tang ting. Menggambarkan perasaanku saat ini, begitu penuh imajinasi, sekaligus begitu ingin mengekspresikan sesuatu.

Perasaan ini sama seperti saat aku berenang dengan gaya dada di laut. Tak peduli seberapa jauh aku berenang dari perahu kecil yang menjadi titik aman napasku, selama terus menjaga irama pergerakan napas, tangan, kepala, dan kakiku, aku pasti akan baik-baik saja. Selalu bisa menikmati indahnya kehidupan di dalam laut.

Tapi, terkadang ada sesuatu yang membuatku takut. Sebab, aku menyadari ada bahaya yang mengintai kebebasanku berenang di lautan. Bulu Babi, Ular Laut, ombak yang tidak stagnan adalah salah tiga ancaman dari sekian banyak ancaman yang mengancam keselamatanku.

Semua orang yang hobi berenang pasti tahu, gaya bebas adalah gaya berenang yang paling cepat, namun sangat menguras stamina. Setiap memalingkan kepala untuk bernapas dengan mulut, menghentakkan satu tangan untuk melangkah ke depan, lalu memutar tubuh untuk kembali ke posisi semula, dan menghentakan kaki untuk menambah kecepatan berenang akan memberikan rasa senang dan bangga. Sisi buruknya, gaya ini sangat sulit menentukan arah tujuan yang pasti. Lalu, gaya kupu-kupu adalah gaya yang paling sulit dilakukan, apalagi di laut yang ombaknya tidak beraturan. Namun, gaya ini sangat menolong jika aku ada dalam posisi kedinginan. Ada lagi gaya punggung yang memberikan kesan santai dan cenderung dilakukan sambil menikmati waktu yang ada, tapi harus tetap berhati-hati. Sedangkan gaya dada adalah gaya yang fleksibel dan menyenangkan. Sederhana dan mudah dipelajari, namun jangan tertipu dengan semua itu. Gaya ini sangat beragam dan selalu bisa berkembang dalam kondisi apa pun. Terakhir, gaya batu sangat tidak direkomendasikan karena sangat berbahaya. Namun, gaya ini kadang dilakukan hanya untuk lucu-lucuan saja.

Maka, setelah membandingkan keunggulan dan kelemahan gaya berenang yang cocok untuk berenang di laut, aku masih bingung menentukan gaya terbaik yang cocok diterapkan.

Demikian juga dengan tujuan petualangan ini. Aku bingung menentukan arahnya.

Labuhan Bajo, Ruteng, Bajawa, Ende, Maumere, Larantuka, Lombok, dan terakhir kembali mendaki gunung Rinjani. Bisakah aku melakukannya?

Kemudian, tiba-tiba saja iPad-ku berdering, ada tujuh chat dari teman baikku, Clarista.

Aku memejamkan mata karena menyadari ada bidadari yang memelukku dari belakang. Bulu-bulu sayapnya patah sehingga beterbangan ke sana ke mari; berkilauan, membumbung tinggi ke angkasa, menyaingi kerlap-kerlip bintang. Ketika aku membuka mata untuk melihat keindahan itu, semuanya menghilang.

Maka, setelah benar-benar memahami keinginanku, aku baru bisa mengerti bahwa seperti apa bentuk dari keinginan yang kuinginkan. Sayangnya, keinginan yang kuinginkan itu selalu berubah-ubah. Rasa-rasanya aku hanya ingin berjalan dan berjalan saja, lalu berpindah dari satu tempat ke tempat lain seperti arah angin yang tidak pasti.

Kemudian, Clarista menelepon.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Hitchhiking Diary
Luca Scofish
Novel
Bronze
Unexpected Encounter
Lalita Tandayu
Novel
Gold
The Eccentric School
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Orang Orang Tangguh (Antologi Cerpen Pilihan Ketiga)
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Surat Tanpa Tanda Titik
Ati Raah
Novel
Se Kai No Dare Yori Mo Aishiteru
Michaela Noe
Novel
Bronze
End Of Age ~Novel~
Herman Sim
Cerpen
Bronze
PELARIAN
Iman Siputra
Novel
Arjuna
Istuti
Cerpen
Bronze
Mereka Bilang Istriku Teroris
Khairul Azzam El Maliky
Flash
Bronze
Sebelum Senar Putus (Membicarakan Adam Series Part 11)
Silvarani
Novel
Gold
The Ghost In My School
Mizan Publishing
Komik
Kenangan
Billy Yapananda Samudra
Novel
Bronze
HIDUP TAK SEBERCANDA ITU
Adji Sukman
Novel
Unperfect Marriage
Elisabet Erlias Purba
Rekomendasi
Flash
Hitchhiking Diary
Luca Scofish
Novel
Miss Travel Beauty
Luca Scofish
Flash
Khasiat Ikan Laut
Luca Scofish
Flash
Ketularan Virus Corona
Luca Scofish
Flash
Bayangan Putih
Luca Scofish
Flash
Strategi Mengulur Tali Pancing
Luca Scofish
Flash
Teman Kampret!
Luca Scofish
Flash
Dream
Luca Scofish
Flash
Big Match!!!
Luca Scofish
Novel
You Are My Flaky
Luca Scofish
Flash
Misteri Doa Sebelum Belajar
Luca Scofish
Flash
Ojo Cedak Kebo Gupak!
Luca Scofish
Flash
Pelajaran Bahasa Indonesia
Luca Scofish
Flash
Mbak Yang Ketemu Kemarin
Luca Scofish
Flash
Dokumen Rahasia
Luca Scofish