Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Sepotong Senja di Ujung Jalan
0
Suka
12,312
Dibaca

Di ujung jalan setapak, aku berdiri menatap senja yang perlahan tenggelam. Langit merah jambu berganti jingga, menyemburatkan warna-warni kehidupan yang seolah tersapu angin. Ada sesuatu yang abadi di sana, dalam cahaya yang redup, seolah alam sedang membisikkan rahasia tentang perjalanan yang lebih besar dari sekadar hari ini.

Di sebelahku, Ayah duduk di kursi rotan tua, pandangannya lurus ke depan. Usianya sudah menua, langkahnya tak lagi tegap, tapi senyumnya tak pernah hilang. "Senja itu, Nak," katanya perlahan, suaranya serak oleh waktu, "adalah pengingat bahwa setiap akhir memiliki keindahannya sendiri."

Aku terdiam, memandangi bayangan kami yang memanjang di tanah, terbentuk oleh cahaya yang tersisa. Selama ini, aku selalu takut akan perpisahan, takut kehilangan, takut pada hal-hal yang tak bisa kukendalikan. Namun, di hadapan senja ini, aku mulai memahami bahwa segala sesuatu memang harus berakhir. Dan di setiap akhir, ada janji tentang awal yang baru.

“Ketika hidup memberimu akhir, jangan hanya berduka karena hilangnya hari,” lanjut Ayah. “Rayakanlah apa yang pernah ada, dan bersiaplah untuk yang akan datang.”

Kata-kata Ayah menyelinap ke dalam hatiku, menancap dalam. Ternyata, hidup bukan tentang bagaimana kita menghindari akhir, tetapi tentang bagaimana kita belajar menerima dan memeluknya. Karena di setiap senja yang pergi, akan ada fajar yang menanti.

Senja pun semakin pudar, tapi hangatnya tetap terasa. Aku menatap Ayah, tersenyum, lalu menunduk mencium tangannya yang sudah mulai keriput. Dalam keheningan itu, aku mengerti satu hal: perjalanan tak pernah benar-benar selesai, ia hanya berubah bentuk, seperti senja yang menyerahkan dirinya pada malam, agar fajar bisa terbit kembali esok pagi.

---

Terkadang, hidup menghadirkan senja, sebuah akhir yang penuh keindahan dan makna, yang mengajarkan kita bahwa perpisahan bukanlah titik akhir dari kebahagiaan, melainkan kesempatan untuk menjemput cahaya baru yang menanti di balik gelapnya malam.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
TraumatiQ
Mahfrizha Kifani
Novel
IN THE LIGHT OF FOUR
mahes.varaa
Skrip Film
Perfect Husband to My Sister
mahes.varaa
Flash
Para Gadis
Rena Miya
Flash
Bronze
Kakak Perempuan dan Adik LAKI-LAKI (Membicaralan Adam 20)
Silvarani
Flash
Malam Tanpa Tidur
Febby Arshani
Flash
Sepotong Senja di Ujung Jalan
Hendra
Novel
Gold
Dear Martin
Mizan Publishing
Novel
Gold
KKPK The Melody of Twin
Mizan Publishing
Novel
Percayalah, Kasih
ayyy
Novel
Rara
Hai Ra
Skrip Film
Let's Do It!
Vika Rahelia
Novel
Me VS Grandma
Andi Nurul Annisa
Novel
Sederhana
Kepo
Novel
Bronze
Setengah Ibu
Larose
Rekomendasi
Flash
Sepotong Senja di Ujung Jalan
Hendra
Cerpen
Bronze
Lagu untuk Sahabat
Hendra
Flash
Bronze
Bayangan di Atas Kamar
Hendra
Skrip Film
Mencari Irama
Hendra
Flash
Kembali ke Warna
Hendra
Cerpen
Cahaya di Tengah Jalan Buntu
Hendra
Novel
Kisah dari Desa
Hendra