Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
FALL
2
Suka
4,477
Dibaca

Tepat di bawah sang Dewa yang sedang memancarkan cahayanya ke seluruh jagat raya, aku tengah duduk termenung sendirian di sebuah kekosongan di ujung utopia, pembatas antara parade kebohongan dan gerombolan kebenaran yang penuh sesak dengan berbagai macam kekacauan dan kerusakan di bawahnya.

Udara dan angin dingin membelai tubuh kurusku dengan lembut dan mulai menyelimuti ku dengan pelukannya secara perlahan dalam kehampaan ini.

Dia mulai berbisik pelan pada telingaku, membius pikiranku dengan berbagai macam fantasi tak terbatas itu.

Setelah itu, gerombolan awan yang sudah menungguku untuk segera terjun dan berenang dengan bebas dalam lautan permen kapas itu mulai berubah menjadi barisan memori yang sudah mengantre untuk segera dibumihanguskan.

Satu persatu potongan demi potongan kenangan itu mulai merasuki ku yang kosong hingga membuatku pusing dan pandanganku mengeruh.

Aku berteriak keras kesakitan, dadaku sesak, kedua kakiku membeku, dan nafasku terhenti saat aku, kembali, melihat pemandangan itu. Pemandangan paling mengerikan dalam hidupku. Satu-satunya foto yang tidak akan pernah bisa terhapus dari galeri kehidupanku yang palsu.

Sekujur tubuhku menggigil karena mengingat hal itu. Kedua tangan kotorku bergetar hebat seakan akan terlepas dari tubuhku. Jantungku berpacu dengan sangat cepat hingga membuatku melepaskan seluruh emosiku yang sudah lama terpendam.

Segalanya runtuh saat itu, segala hal yang selama ini sudah aku percayai dan aku yakini sebagai hidupku, namun akhirnya hanya berakhir menjadi sebuah bencana tanpa akhir yang membuatku menjadi gila dan membantai semua orang yang kukenal, atau setidaknya pernah kukenal, sebelum darah mereka mengotori sekujur tubuhku waktu itu.

Penyesalan dan kebingungan tanpa akhir ini membuat pikiranku membeku hingga tak lagi bisa membedakan mana yang baik dan buruk.

Tidak ada lagi hitam dan putih dalam diriku, yang tersisa hanya warna kelabu yang ambigu.

Tidak tau lagi mana kanan dan kiri membuatku hanya bisa terus bergerak maju. Tanpa tau arah dan tujuan, aku hanya terus hanyut dalam arus ruang dan waktu yang kini membawaku ke dalam kekosongan tanpa batas.

Di ujung jalan ini, pada akhirnya, sepertinya, aku sudah menemukan jawabannya.

Jatuh.

Terjun bebas dan melayang di atas udara yang panas dan lalu kemudian menyelam dalam dalamnya lautan kenyataan yang rusak, kacau dan berantakan.

Selamat tinggal, Neverland ku yang manis dan palsu.

Aku datang, wahai kekasih gelap ku.

***

"Hai, selamat datang kembali, sayang."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Meraki, Sebuah Catatan Kehidupan
Dian Y.
Komik
a Hero
Nur.Suji
Flash
FALL
Rama Sudeta A
Flash
Tidak Bisa Berhenti
Frederikus Judianto
Cerpen
Bronze
Bagaimana Dini Menemukan Subagio Sastrowardoyo
Habel Rajavani
Novel
Gold
PBC Journey In Japan
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Menikahlah Mas
SweetNite
Flash
Danau
Fatimah Ar-Rahma
Skrip Film
Pesan Dari Surga
Dewi sartika
Cerpen
Kesaksian Si Cicak
Indah Thaher
Novel
Seni Untuk Mengenang
Adlet Almazov
Komik
HEART SHAPED METAL
Sakha satria nugraha
Skrip Film
SOULMATE
Cassandra Reina
Cerpen
Pelantara Hijrah
Ismawati
Novel
Menolak Lupa
Shin No Hikari
Rekomendasi
Flash
FALL
Rama Sudeta A
Cerpen
Bronze
Nokturnal
Rama Sudeta A
Flash
Twilight
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Sunday
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Bubble Gum
Rama Sudeta A
Flash
The Ex
Rama Sudeta A
Flash
Fever
Rama Sudeta A
Skrip Film
N0_T1M3
Rama Sudeta A
Cerpen
LOCK IT DOWN
Rama Sudeta A
Flash
Minus
Rama Sudeta A
Novel
Bronze
Candy
Rama Sudeta A
Cerpen
Bronze
The Dark Ages
Rama Sudeta A
Cerpen
INFERNO
Rama Sudeta A
Novel
Bronze
Robot
Rama Sudeta A
Cerpen
Perang Dunia Kaiju
Rama Sudeta A