Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
FALL
2
Suka
5,746
Dibaca

Tepat di bawah sang Dewa yang sedang memancarkan cahayanya ke seluruh jagat raya, aku tengah duduk termenung sendirian di sebuah kekosongan di ujung utopia, pembatas antara parade kebohongan dan gerombolan kebenaran yang penuh sesak dengan berbagai macam kekacauan dan kerusakan di bawahnya.

Udara dan angin dingin membelai tubuh kurusku dengan lembut dan mulai menyelimuti ku dengan pelukannya secara perlahan dalam kehampaan ini.

Dia mulai berbisik pelan pada telingaku, membius pikiranku dengan berbagai macam fantasi tak terbatas itu.

Setelah itu, gerombolan awan yang sudah menungguku untuk segera terjun dan berenang dengan bebas dalam lautan permen kapas itu mulai berubah menjadi barisan memori yang sudah mengantre untuk segera dibumihanguskan.

Satu persatu potongan demi potongan kenangan itu mulai merasuki ku yang kosong hingga membuatku pusing dan pandanganku mengeruh.

Aku berteriak keras kesakitan, dadaku sesak, kedua kakiku membeku, dan nafasku terhenti saat aku, kembali, melihat pemandangan itu. Pemandangan paling mengerikan dalam hidupku. Satu-satunya foto yang tidak akan pernah bisa terhapus dari galeri kehidupanku yang palsu.

Sekujur tubuhku menggigil karena mengingat hal itu. Kedua tangan kotorku bergetar hebat seakan akan terlepas dari tubuhku. Jantungku berpacu dengan sangat cepat hingga membuatku melepaskan seluruh emosiku yang sudah lama terpendam.

Segalanya runtuh saat itu, segala hal yang selama ini sudah aku percayai dan aku yakini sebagai hidupku, namun akhirnya hanya berakhir menjadi sebuah bencana tanpa akhir yang membuatku menjadi gila dan membantai semua orang yang kukenal, atau setidaknya pernah kukenal, sebelum darah mereka mengotori sekujur tubuhku waktu itu.

Penyesalan dan kebingungan tanpa akhir ini membuat pikiranku membeku hingga tak lagi bisa membedakan mana yang baik dan buruk.

Tidak ada lagi hitam dan putih dalam diriku, yang tersisa hanya warna kelabu yang ambigu.

Tidak tau lagi mana kanan dan kiri membuatku hanya bisa terus bergerak maju. Tanpa tau arah dan tujuan, aku hanya terus hanyut dalam arus ruang dan waktu yang kini membawaku ke dalam kekosongan tanpa batas.

Di ujung jalan ini, pada akhirnya, sepertinya, aku sudah menemukan jawabannya.

Jatuh.

Terjun bebas dan melayang di atas udara yang panas dan lalu kemudian menyelam dalam dalamnya lautan kenyataan yang rusak, kacau dan berantakan.

Selamat tinggal, Neverland ku yang manis dan palsu.

Aku datang, wahai kekasih gelap ku.

***

"Hai, selamat datang kembali, sayang."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Mengikat Irama Jiwa
Rosidawati
Flash
FALL
Rama Sudeta A
Cerpen
Jalan Tikus
Hans Wysiwyg
Novel
Bronze
Scandal Para Pendosa
Hendra Irawan
Novel
Bronze
Arca, Alien, dan Bunga Daisy
Deasy Wirastuti
Skrip Film
THE SUN IS BLUE | SCRIPT
Ri(n)Jani
Flash
Kau dan Sebatang Lilin
Martha Z. ElKutuby
Flash
Nyanyian Penyemangat Hidup
Sulistiyo Suparno
Flash
Habis Kuota
Reyan Bewinda
Cerpen
Bronze
Cerita Tukang Sulap dan Ibu yang Mencari
Habel Rajavani
Novel
Katastrofe
Him
Novel
Gold
I Love Ice Skating
Mizan Publishing
Flash
TEMAN BERMAIN
Reiga Sanskara
Cerpen
Bronze
Dunia Sang Penjelajah
Elysiaaan
Cerpen
Bronze
Pembunuh Cicak
Muram Batu
Rekomendasi
Flash
FALL
Rama Sudeta A
Cerpen
Bronze
Home
Rama Sudeta A
Cerpen
November
Rama Sudeta A
Novel
Bronze
Robot
Rama Sudeta A
Cerpen
April
Rama Sudeta A
Flash
Black
Rama Sudeta A
Cerpen
LOCK IT DOWN
Rama Sudeta A
Skrip Film
N0_T1M3
Rama Sudeta A
Cerpen
Perang Dunia Kaiju
Rama Sudeta A
Cerpen
Bronze
The Dark Ages
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Freeze
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
S
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Desert
Rama Sudeta A
Cerpen
Apocalypse
Rama Sudeta A
Novel
Bronze
Candy
Rama Sudeta A