Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
FALL
2
Suka
3,737
Dibaca

Tepat di bawah sang Dewa yang sedang memancarkan cahayanya ke seluruh jagat raya, aku tengah duduk termenung sendirian di sebuah kekosongan di ujung utopia, pembatas antara parade kebohongan dan gerombolan kebenaran yang penuh sesak dengan berbagai macam kekacauan dan kerusakan di bawahnya.

Udara dan angin dingin membelai tubuh kurusku dengan lembut dan mulai menyelimuti ku dengan pelukannya secara perlahan dalam kehampaan ini.

Dia mulai berbisik pelan pada telingaku, membius pikiranku dengan berbagai macam fantasi tak terbatas itu.

Setelah itu, gerombolan awan yang sudah menungguku untuk segera terjun dan berenang dengan bebas dalam lautan permen kapas itu mulai berubah menjadi barisan memori yang sudah mengantre untuk segera dibumihanguskan.

Satu persatu potongan demi potongan kenangan itu mulai merasuki ku yang kosong hingga membuatku pusing dan pandanganku mengeruh.

Aku berteriak keras kesakitan, dadaku sesak, kedua kakiku membeku, dan nafasku terhenti saat aku, kembali, melihat pemandangan itu. Pemandangan paling mengerikan dalam hidupku. Satu-satunya foto yang tidak akan pernah bisa terhapus dari galeri kehidupanku yang palsu.

Sekujur tubuhku menggigil karena mengingat hal itu. Kedua tangan kotorku bergetar hebat seakan akan terlepas dari tubuhku. Jantungku berpacu dengan sangat cepat hingga membuatku melepaskan seluruh emosiku yang sudah lama terpendam.

Segalanya runtuh saat itu, segala hal yang selama ini sudah aku percayai dan aku yakini sebagai hidupku, namun akhirnya hanya berakhir menjadi sebuah bencana tanpa akhir yang membuatku menjadi gila dan membantai semua orang yang kukenal, atau setidaknya pernah kukenal, sebelum darah mereka mengotori sekujur tubuhku waktu itu.

Penyesalan dan kebingungan tanpa akhir ini membuat pikiranku membeku hingga tak lagi bisa membedakan mana yang baik dan buruk.

Tidak ada lagi hitam dan putih dalam diriku, yang tersisa hanya warna kelabu yang ambigu.

Tidak tau lagi mana kanan dan kiri membuatku hanya bisa terus bergerak maju. Tanpa tau arah dan tujuan, aku hanya terus hanyut dalam arus ruang dan waktu yang kini membawaku ke dalam kekosongan tanpa batas.

Di ujung jalan ini, pada akhirnya, sepertinya, aku sudah menemukan jawabannya.

Jatuh.

Terjun bebas dan melayang di atas udara yang panas dan lalu kemudian menyelam dalam dalamnya lautan kenyataan yang rusak, kacau dan berantakan.

Selamat tinggal, Neverland ku yang manis dan palsu.

Aku datang, wahai kekasih gelap ku.

***

"Hai, selamat datang kembali, sayang."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Ternyata Aku Salah..
Aurelia Joelyn Angdri
Flash
Bronze
Yang Pergi Tak Selalu Pindah Hati, Yang Berdiam Diri Tak Selalu Menanti
Silvarani
Flash
FALL
Rama Sudeta A
Cerpen
waktu yg berharga bersama ibuku
Wildan mahendra
Novel
Bronze
Jumirah Lelah, Bang...
Insan RK
Novel
Bronze
Hadiah dari TUHAN
Rizky Ade Putra
Novel
Kisah pemuda desa
Singgih Atmojo
Novel
Dari Naya Untuk Naya
Zsa Zsa Eki Liztyasari
Flash
Diary Alesha #3
Nazila
Flash
Bronze
Patmo & Cerita Kematian Anaknya
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Teras Dua Rumah
@vi_soegito
Skrip Film
My Enemy My Bodyguard
Linda Fadilah
Flash
Heart
Noor Kayyis
Cerpen
Keterikatan Abadi
B12
Novel
Stevie: Sebuah Catatan Remaja Biasa
Nadya Wijanarko
Rekomendasi
Flash
FALL
Rama Sudeta A
Flash
The Ex
Rama Sudeta A
Cerpen
Game Over_
Rama Sudeta A
Cerpen
November
Rama Sudeta A
Skrip Film
N0_T1M3
Rama Sudeta A
Flash
The Singularity
Rama Sudeta A
Flash
Twilight
Rama Sudeta A
Cerpen
INFERNO
Rama Sudeta A
Cerpen
Bronze
Home
Rama Sudeta A
Cerpen
BOOM
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Freeze
Rama Sudeta A
Novel
Deathskull
Rama Sudeta A
Cerpen
Apocalypse
Rama Sudeta A
Cerpen
Perang Dunia Kaiju
Rama Sudeta A
Novel
Bronze
Robot
Rama Sudeta A